Akhir-akhir ini, perdebatan mengenai pengertian susu kental manis kembali marak dibicarakan. Apakah susu ini baik untuk diminum dan menjadi pengganti susu harian atau tidak? Dalam sambungan telepon yang dilakukan dalam diskusi terbuka oleh Kelompok Penulis Kesehatan Indonesia, Ir. Doddy Izwardy, MA., selaku direktorat bina gizi dari Kementerian Kesehatan RI, mengatakan jika Kemenkes sedang mengkaji ulang peraturan mengenai penayangan iklan yang targetnya anak-anak.

 

Sebelumnya, tayangan iklan susu kental manis sempat dihentikan. Sebenarnya apa yang membuat jenis susu ini dipermasalahkan? Bukankah susu baik untuk masa pertumbuhan anak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekarang coba bayangkan apa yang akan terjadi pada tubuh jika setiap hari mengonsumsi 12 sendok makan gula? Diabetes? Obesitas? Ya, tentu!

 

Susu kental manis memang erat kaitannya dengan gula. Menyinggung soal diabetes atau obesitas, itu adalah masalah kesehatan terdekat yang dapat terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi gula dan pemanis lainnya setiap hari.

 

Gula yang terkandung dalam sekaleng kental manis memang tidak diketahui pasti berapa totalnya. Kalau tidak percaya, lihat saja fakta nutrisi salah satu produk susu kental manis. Apakah ditunjukkan berapa besar kandungan gulanya? Namun, dapat diperkirakan jika dalam 100 gr produk tersebut terdapat 54 gr gula. Maka, berapa takaran gula untuk satu kalengnya?

 

Jika Kamu teliti, sebenarnya kandungan tersebut terselip dalam kandungan gizi lainnya, yaitu karbohidrat. Karbohidrat selain berfungsi sebagai sumber energi, jika jumlahnya berlebih dari batas normal yang dibutuhkan tubuh secara alamiah akan diubah menjadi gula.

 

Nah, masih belum percaya kalau susu kental manis memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai susu siap minum? Berikut adalah daftar perbandingan kandungan gizi yang terdapat dalam susu kental manis, susu UHT, susu lowfat, dan susu skim.

 

 

Susu Kental Manis

Susu UHT

Susu Lowfat

Susu Skim

Protein

1 gram

7,8 gram

8,2 gram

8,3 gram

Total karbohidrat

23 gram

11, 3 gram

12,2 gram

12,1 gram

Sumber data: tirto.id
 

Berdasarkan data tersebut, terlihat susu kental manis merupakan jenis susu yang mengandung karbohidrat paling tinggi. Kemudian, mari hubungkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditetapkan pemerintah. Peraturan ini dibuat bukan tanpa sebab, melainkan berdasarkan laporan dari badan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan data riset kesehatan nasional.

 

Pada tahun 2013, WHO mengumumkan jika anak-anak Indonesia yang mengalami obesitas mencapai 12 persen. Ini menyumbang cukup besar angka anak yang mengalami obesitas di ASEAN, yaitu 7 dari 17 juta anak. Kemudian pada tahun 2016, riset kesehatan nasional memaparkan laporan jika terdapat 20,7 persen penderita obesitas di Indonesia adalah orang dewasa.

 

Tidak berhenti sampai di situ, tahun ini seorang peneliti asal Indonesia yang bekerja sebagai pemerhati kesehatan di sebuah rumah sakit anak di Westmead, Australia, menemukan fakta jika Indonesia merupakan negara dengan tingkat penderita obesitas tertinggi se-Asia Tenggara. Cukup mengkhawatirkan, bukan? Untuk itu, Kemenkes mengharapkan para orang tua agar lebih peduli pada kecukupan gizi anak-anaknya. Jangan sampai kurang maupun berlebih.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Susu UHT atau Pasteurisasi?