Membicarakan kesuburan tak akan bisa lepas dari bagaimana siklus menstruasinya. Lalu, apa artinya ya, kalau mens hanya sebentar? Apakah itu ada kaitannya dengan kesuburan? Kita telaah di sini, yuk!

 

Kenalan dengan Siklus Menstruasi, yuk!

Apakah Mums tahu kapan menstruasi Mums dimulai atau berapa lama? Jika tidak, inilah waktunya untuk mulai memerhatikan. Melacak siklus menstruasi nyatanya penting lho, karena dapat membantu memahami apa yang normal, kapan waktu ovulasi, dan mengidentifikasi perubahan penting, seperti haid yang terlewat atau perdarahan menstruasi yang tidak dapat diprediksi. 

 

Selain itu, ketika Mums dan Dads mencoba untuk hamil, waktu adalah segalanya. Sehingga, melacak siklus menstruasi sangat membantu mengidentifikasi waktu yang tepat untuk memulai proses program hamil.

 

Pertama, Mums perlu mengetahui dulu apa itu siklus menstruasi, yaitu serangkaian perubahan bulanan yang dialami tubuh wanita sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Dalam satu siklus, terjadi 4 fase yang berbeda, yaitu:

  • Menstruasi: Fase ini dimulai ketika sel telur dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Karena kehamilan belum terjadi, kadar hormon estrogen dan progesteron turun.

 

  • Fase folikular: Juga dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir saat ovulasi. Di fase ini hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini merangsang indung telur (ovarium) untuk menghasilkan sekitar 5 hingga 20 kantung kecil yang disebut folikel. Setiap folikel mengandung sel telur yang belum matang. Hanya telur paling sehat yang pada akhirnya akan matang, sementara sisa folikel akan diserap kembali ke dalam tubuh. 

 

Folikel matang akan memicu lonjakan estrogen yang menebalkan lapisan rahim, sebagai calon tempat bagi embrio untuk tumbuh. Fase folikular rata-rata berlangsung selama sekitar 16 hari. Juga dapat berkisar dari 11 hingga 27 hari, tergantung pada siklus masing-masing.

 

  • Ovulasi: Meningkatnya kadar estrogen selama fase folikular memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan luteinizing hormone (LH). Inilah yang memulai proses ovulasi. Ovulasi adalah saat ovarium melepaskan sel telur yang matang. Lalu, sel telur berjalan menuruni tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma. Fase ovulasi adalah satu-satunya waktu selama siklus menstruasi agar seorang wanita bisa hamil. Ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 jika memiliki siklus 28 hari. Uniknya, fase ini hanya berlangsung sekitar 24 jam. Setelah sehari, sel telur akan mati atau larut jika tidak dibuahi.

 

  • Fase luteal: Setelah folikel melepaskan telurnya, ia berubah menjadi korpus luteum. Sel ini melepaskan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon kemudian membuat lapisan rahim menebal dan siap untuk penanaman (implantasi) telur yang telah dibuahi (embrio).

 

Jika Mums hamil, tubuh akan memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) untuk membantu menjaga korpus luteum dan menjaga lapisan rahim tetap tebal. Sementara jika tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan diserap kembali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron, sehingga memicu timbulnya menstruasi. Mums pun akan mengalami serangkaian gejala pramenstruasi seperti nyeri payudara, perut kembung, dan perubahan suasana hati. Fase luteal berlangsung selama 11-17 hari dengan durasi rata-rata adalah 14 hari.

 

Umumnya, panjang siklus menstruasi berkisar antara 21-35 hari. Namun, panjang siklus menstruasi dapat bervariasi antara wanita, dan bahkan dari satu siklus menstruasi ke siklus berikutnya. Beberapa wanita bisa mendapat haid pada waktu yang sama setiap bulan, sedangkan yang lain bisa tidak teratur. Beberapa wanita juga mengalami pendarahan lebih banyak atau lebih lama dari yang lain.

 

Selama siklus menstruasi wanita, rata-rata ada 6 hari yang memiliki peluang tinggi untuk mengakibatkan kehamilan. Ini dikenal sebagai "jendela subur", yaitu 5 hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. Untuk mengetahui masa subur, maka penting untuk dapat memprediksi tanggal ovulasi berikutnya. Nah, di sinilah pentingnya untuk memetakan siklus bulanan dengan rutin mencatat tanggal haid setiap bulan, agar Mums atau dokter dapat melacak siklus menstruasi Mums.

 

Baca juga: Tidak Cuma pada Wanita, Usia Ternyata Memengaruhi Kesuburan Pria Juga!

 

 

Durasi Haid dan Kesuburan

 

Seperti siklus menstruasi, durasi haid setiap wanita pun dapat berbeda-beda. Kebanyakan wanita mengalami menstruasi sekitar tiga sampai lima hari setiap bulan, ada pula yang mendapat haid selama dua hingga tujuh hari. Semua durasi ini termasuk normal.

 

Jika menstruasi Mums biasanya berlangsung beberapa hari dan tiba-tiba menjadi jauh lebih pendek, itu bisa disebabkan oleh berbagai penyebab. Ada beberapa jenis kondisi medis yang dapat memengaruhi siklus bulanan menjadi lebih pendek dari biasanya, antara lain:

 

  • Penyakit tiroid

Penyakit tiroid menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid. Ketika tubuh tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat, menstruasi bisa menjadi tidak teratur dan terkadang lebih pendek dari biasanya.

 

Gejala penyakit tiroid bisa bermacam-macam, tergantung jenis gangguan yang dialami. Tetapi gejala yang paling umum adalah penurunan atau penambahan berat badan, sulit tidur atau merasa sangat lelah, serta detak jantung lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.

 

Baca juga: 5 Mitos Seputar Mencegah Kehamilan yang tidak Boleh Dipercaya

 

 

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Dengan PCOS, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon pria dari biasanya. Jenis ketidakseimbangan hormon ini dapat menghentikan terjadinya ovulasi. Akibatnya, volume haid jauh lebih sedikit, durasinya lebih pendek, atau tidak dapat haid sama sekali.

 

  • Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease)

Penyakit radang panggul adalah jenis infeksi yang terjadi ketika bakteri memasuki vagina dan menyebar ke rahim dan saluran genital bagian atas. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui kontak seksual. Selain dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, penyakit ini juga bisa membuat haid menjadi lebih banyak, lebih lama, atau lebih menyakitkan.

 

  • Usia

Volume dan durasi haid sangat berkaitan erat dengan usia. Pada beberapa tahun pertama menstruasi dimulai, wanita mengalami pola perdarahan yang tidak terduga. Alasannya karena tubuh membutuhkan waktu untuk mengatur proses ovulasi agar berjalan secara teratur. Pasalnya, ovulasi membutuhkan interaksi kompleks antara otak, ovarium, dan hormon, sehingga tubuh bekerja keras untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat. Seiring waktu, menstruasi biasanya normal dalam waktu sekitar tiga tahun.

 

Pola menstruasi lalu akan mulai kembali tidak teratur saat mendekati akhir tahun-tahun reproduksi, yaitu di di usia 40-an. Ini dikenal sebagai perimenopause, atau transisi menopause, yang terjadi karena produksi estrogen mulai menurun. Saat kadar estrogen turun, penumpukan lapisan rahim akan berkurang, sehingga membuat durasi haid Mums akan lebih singkat, volume darah lebih sedikit, dan bahkan mungkin tidak teratur.

 

Menurut Klinik Cleveland, wanita dapat memasuki perimenopause 8 hingga 10 tahun sebelum menopause, yang berarti itu bisa terjadi pada usia 30-an atau 40-an. Selama perimenopause, kadar estrogen mulai turun, sehingga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

 

  • Pemakaian kontrasepsi

Pemakaian kontrasepsi hormonal tertentu, baik kombinasi atau nonkombinasi, memang bisa menimbulkan efek haid lebih sedikit atau lebih pendek. Ini terjadi karena hormon sintetis dalam alat kontrasepsi mengesampingkan hormon yang diproduksi oleh indung telur. Beberapa contohnya adalah pil KB kombinasi, IUD hormonal (Mirena), KB implan, serta KB suntik 3 bulan.

 

Semua faktor di atas secara langsung akan memengaruhi siklus menstruasi, sehingga nantinya juga berkontribusi pada kesuburan Mums. Maka dari itu, akan sangat baik jika Mums segera memeriksakan diri ke dokter kandungan jika mengalami menstruasi yang mencurigakan, agar dapat ditemukan penyebabnya dan diobati. (IS)



Baca juga: Penderita PCOS, Apakah Bisa Hamil Alami? 

 

Referensi:

Healthline. One Day Period

VeryWell. Period

Mayo Clinic. Menstrual Cycle

Medical News. How Long Period Last

Shady Grove Fertility. Menstrual Cycle