Kita masih dikejutkan dengan berita duka meninggalnya salah satu penyanyi terbaik Indonesia, Glenn Fredly, pada Rabu, 8 April 2020. Kabar duka ini cukup mengejutkan, karena usia Glenn masih tergolong cukup muda, yaitu 44 tahun. Tidak ada pula riwayat penyakit yang pernah diumumkan secara resmi olehnya.

 

Menurut keterangan resmi dari keluarga Glenn, ayah dari satu anak ini meninggal dunia akibat penyakit meningitis yang dideritanya. Meningitis adalah penyakit yang biasa juga disebut dengan radang selaput otak.

 

Meningitis bisa disebabkan oleh beragam hal, termasuk dari virus dan bakteri. Lalu, apakah meningitis menular? Selain penyebab dan gejala meningitis, pertanyaan tersebut kerap kali dipertanyakan, mengingat meningitis umumnya disebabkan oleh virus dan bakteri.

 

Untuk menjawab pertanyaan apakah meningitis menular, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia
 

Apakah Meningitis Menular?

Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Semua orang bisa terkena meningitis, namun anak-anak khususnya lebih rentan terkena meningitis yang disebabkan oleh bakteri.

 

Jika sudah terkena meningitis, biasanya gejala muncul dalam kurun waktu satu minggu. Gejala meningitis yang paling umum meliputi sakit kepala, kaku leher, demam, dan mual atau muntah. Beberapa jenis meningitis berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jadi, Kamu perlu mewaspadai penyakit ini dan mendeteksinya sejak dini.

 

Lalu, apakah meningitis menular? Pertanyaan ini kerap ditanyakan banyak orang. Jawaban dari apakah meningitis menular atau tidak itu tergantung dari penyebab dan jenis penyakitnya. Jadi, untuk mengetahui apakah meningitis menular, Kamu perlu tahu apa saja jenis dari penyakit ini:

 

1. Meningitis Jamur

Meningitis fungal disebabkan oleh sejenis fungi atau jamur yang disebut Cryptococcus. Meningitis fungal termasuk jenis meningitis yang langka. Meningitis fungal umumnya menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah. Meningitis fungal tidak menular.

 

2. Meningitis Amoeba

Meningitis amebik adalah jenis meningitis yang sangat langka dan sangat berbahaya. Meningitis parasit bisa menyebabkan kematian. Jenis meningitis ini disebabkan oleh amoeba yang disebut Naegleria fowleri

 

Naegleria fowleri biasanya hidup di danau dan sungai yang terkontaminasi. Amoeba tersebut hanya masuk ke tubuh lewat hidung, biasanya ketika pasien sedang berenang. Kamu tidak bisa terinfeksi Naegleria fowleri ini dengan minum air yang terkontaminasi. Meningitis amebik termasuk yang tidak menular.

 

3. Meningitis Parasit

Meningitis parasit adalah jenis meningitis yang disebabkan oleh beragam parasit. Sama seperti jenis meningitis lainnya, meningitis parasit juga menyerang otak. Meningitis parasit termasuk jenis meningitis yang langka. 

 

Parasit yang menyebabkan meningitis ini biasanya menginfeksi hewan, bukan manusia. Manusia bisa terinfeksi jika mengonsumsi hewan yang terinfeksi atau makanan yang terkontaminasi. Meningitis parasit termasuk jenis meningitis yang tidak menular.

 

4. Meningitis Non-Infeksi

Meningitis tidak selalu disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh cedera kepala atau operasi otak. Meningitis non-infeksi juga bisa disebabkan oleh beberapa obat, penyakit lupus, atau kanker. Meningitis non-infeksi juga tidak menular.

 

5. Meningitis Viral

Meningitis viral adalah jenis meningitis yang paling umum. Namun, meningitis viral biasanya tidak terlalu berbahaya hingga menyebabkan kematian. Meningitis viral merupakan jenis meningitis yang bisa menular.

 

Virusnya menular lewat kontak langsung dengan saliva, ingus, atau feces. Meningitis viral mudah menular lewat batuk dan bersin. Kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi meningkatkan risiko Kamu terkena meningitias viral. Meskipun mudah menular, risiko terjadi komplikasi akibat meningitis viral cukup rendah. Meningitis viral juga bisa ditularkan lewat serangga seperti nyamuk.

 

6. Meningitis Bakteri

Meningitis bakteri adalah penyakit berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Meningitis bakteri paling sering disebabkan oleh Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae. Kedua jenis bakteri tersebut menular. 

 

Bakteri-bakteri tersebut biasanya tidak bisa bertahan lama di luar tubuh, jadi risiko tertular karena berada dekat dengan orang yang terinfeksi. Namun, jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko penularan. 

 

Bakteri-bakteri tersebut jugs bisa menular:

  • Saliva
  • Ingus
  • Berciuman dengan orang yang terinfeksi
  • Mengonsumi makanan yang terinfeksi bakterinya

Menurut World Health Organization (WHO), masa inkubasi meningitis berkisar antara dua hingga 10 hari. 

 

Baca juga: Gejala Meningitis pada Anak
 

Cara Mencegah Meningitis

Pertanyaan apakah meningitis bisa menular sudah terjawab di atas. Namun, ada hal penting lain yang perlu Kamu ketahui, selain mencari tahu apakah meningitis bisa menular. Kamu harus tahu juga cara mencegah penyakit ini. 

 

Kamu bisa menurunkan risiko tertular virus, bakteri, parasit, dan penyebab meningitis lainnya dengan melakukan sejumlah langkah pencegahan:

  • Cuci tangan dengan rutin menggunakan air dan sabun. Cucilah tangan setidaknya selama 20 detik. Jangan lupa bersihkan kuku Kamu.
  • Cuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti pampers, atau setelah mengurus orang yang sakit.
  • Jangan berbagi perlengkapan makan, piring, atau sedotan dengan orang lain.
  • Tutup hidung dan mulut ketika Kamu batuk atau bersin.
  • Melakukan imunisasi untuk meningitis.
  • Kalau memiliki gejala meningitis, segera periksa ke dokter. (UH)

 

Baca juga: Yang Harus Kamu Tahu tentang Bahaya Meningitis

 

Sumber:

Healthline. How Contagious Is Meningitis?. Juni 2016.
Centers of Disease Prevention. Parasitic Meningitis. Agustus 2019.