Tanggal 22 April ini kita berjumpa lagi dengan peringatan Hari Bumi (Earth Day), Gengs! Dari tahun ke tahun, peringatan Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh penduduk dunia akan pentingnya menyelamatkan bumi dari berbagai jenis kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia.  

 

Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bumi adalah masalah sampah. Ya, kehadiran miliaran manusia di bumi ternyata berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Jika kita hanya diam saja tanpa melakukan sesuatu, bisa jadi kelak anak cucu kita tidak lagi dapat menikmati keindahan dan kenyamanan planet biru ini.

 

Salah satu jenis sampah yang jumlahnya makin meresahkan adalah sampah popok sekali pakai serta pembalut wanita. Dua jenis produk yang awalnya didesain untuk membantu balita dan wanita ini ternyata menyebabkan masalah lingkungan yang meresahkan. Dilansir dari Mongabay, riset tim Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) di Indonesia menunjukkan bahwa sepertiga dari sampah di daerah sampling merupakan sampah popok sekali pakai.

 

Baca juga: Kenali Bahaya Mikroplastik dari Wadah Makananmu!

 

 

Penggunaan pembalut wanita juga tidak kalah dalam menyumbang jumlah sampah. Seperti yang kita ketahui, baik popok sekali pakai, pembalut, maupun tampon mengandung unsur plastik yang sangat sulit terurai. Sampah plastik dapat bertahan puluhan tahun dan mencemari ekosistem kita.

 

Pertanyaan selanjutnya, apakah ada solusi alternatif untuk mengatasi hal ini? Jawabannya, tentu saja ada! Seiring dengan maraknya kampanye tentang segala hal yang bersifat ramah lingkungan (eco-friendly) dan minim produksi sampah (zero waste), nama menstrual cup perlahan muncul ke permukaan.

 

Sebelumnya, produk ini dapat dikatakan kalah jauh popularitasnya dibanding dengan pembalut wanita. Namun, saat ini banyak ahli kesehatan, tokoh terkemuka, serta influencer  mengajak kaum wanita untuk beralih dari penggunaan pembalut sekali pakai ke menstrual cup.

 

Buat yang penasaran apa itu menstrual cup dan kenapa kita perlu mempertimbangkan untuk menggunakannya, simak artikel ini lebih lanjut, ya! Namun sebelumnya, ketahui yuk mitos dan fakta seputar haid yang berkembang di masyarakat!

 

Mitos dan Fakta Seputar Haid - GueSehat.com

 

Apa Itu Menstrual Cup?

Menstrual cup adalah produk kewanitaan yang didesain untuk menampung darah yang dihasilkan selama periode menstruasi. Ini berbentuk seperti lonceng terbalik dengan batang kecil di bawahnya. Berbeda dengan pembalut yang digunakan dengan cara dilekatkan ke bagian celana dalam wanita, menstrual cup digunakan dengan cara dimasukkan ke liang vagina, Gengs!

 

Mungkin akan terasa agak menyeramkan saat pertama kali mendengar cara pemakaiannya. Namun percaya atau tidak, kebanyakan yang sudah mencobanya mengaku menemukan solusi untuk menemani hari-hari di periode menstruasi mereka. Selain itu, menstrual cup hanya perlu disterilisasi pada saat akan digunakan pertama kali dan setiap selesai periode menstruasi. Cara mensterilkannya pun cukup mudah, Geng Sehat hanya perlu merebusnya dalam air mendidih selama 3 hingga 5 menit. 

 

Baca juga: Sayangi Bumi, Bijak Menggunakan Plastik!

 

Bagaimana tidak, jika sebelumnya wanita yang sedang haid sering dirisaukan oleh berbagai masalah, seperti pembalut bergeser, tembus, atau bocor, perasaan lembap dan tidak nyaman, alergi terhadap bahan yang terkandung dalam pembalut, serta aktivitas yang terbatas, setelah beralih ke menstrual cup semua masalah tersebut teratasi!

 

Menstrual cup umumnya berbahan medical grade silicone (silikon yang terstandarisasi untuk perangkat medis), sehingga hampir dapat dikatakan aman untuk tubuh dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti phthalates maupun Bisphenol A (BPA).

 

Mereka yang merasa gatal, memiliki kulit yang sensitif, dan sering mengalami ruam setelah beberapa hari kontak dengan pembalut umumnya akan terbebas dari masalah-masalah tersebut ketika menggunakan menstrual cup. Memang perlu beberapa waktu untuk beradaptasi sampai mulai terbiasa dengan penggunaan menstrual cup, terutama karena cara memasang dan melepaskannya memerlukan teknik khusus.

 

Namun, Geng Sehat tidak perlu khawatir! Saat ini, banyak sekali video tutorial yang menggambarkan secara rinci bagaimana alat ini harus dipakai dan dilepaskan. Sekali pemakaian, menstrual cup umumnya dapat menampung darah menstruasi selama 12 jam untuk jumlah rata-rata volume darah menstruasi.

 

Baca juga: Penyakit Ini Timbul Akibat Lingkungan Tidak Sehat

 

Jika sudah terpasang dengan benar, menstrual cup akan membentuk suction system, yang tidak akan membuat darah meluber keluar. Selama itu, Geng Sehat bisa bebas beraktivitas apa saja, mulai dari berolahraga, tidur, hingga berenang, tanpa takut darah menstruasi akan bocor.

 

Setelah 12 jam, menstrual cup bisa dilepas, dikosongkan, dibilas dengan air bersih, kemudian dipasang lagi ke dalam vagina. Bagi wanita yang volume darah menstruasinya relatif di atas rata-rata, mungkin perlu mengosongkan menstrual cup yang dipakai dengan interval waktu yang lebih pendek. Proses sterilisasi relatif hanya diperlukan di awal atau di akhir periode menstruasi.

 

Menstrual cup = zero waste!

Menggunakan menstrual cup diklaim membawa banyak manfaat untuk lingkungan, karena bersifat zero waste atau tanpa produksi sampah. Sebuah menstrual cup memiliki masa pakai yang sangat panjang, yaitu bisa sampai 10 tahun, lho!

 

Dan setiap kali menggunakannya, hampir dapat dikatakan tidak ada sampah yang dihasilkan. Bandingkan dengan penggunaan pembalut, Gengs! Setiap periode menstruasi (rata-rata 5 hari), seorang wanita menggunakan kurang lebih 5-6 pembalut setiap harinya.

 

Jika dihitung selama usia reproduksi, maka selama hidupnya rata-rata seorang wanita dapat menggunakan 12-14 ribu buah pembalut! Jumlah tersebut dikalikan jumlah populasi wanita yang mengalami menstruasi. Bisa dibayangkan kan jumlah sampah yang akan mencemari lingkungan kita?

 

Baca juga: Sayangi Bumi dengan Melakukan 6 Hal Kecil Ini di Kantor

 

Berangkat dari kepedulian kita terhadap lingkungan, tidak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru. Memang di beberapa tempat kampanye penggunaan menstrual cup terhambat isu seputar selaput dara pada wanita. Namun, hal ini dikembalikan lagi pada nilai yang dipegang oleh masing-masing individu.

 

Dari segi alat, menstrual cup umumnya tersedia dalam dua ukuran. Ukuran yang lebih kecil diperuntukkan bagi mereka yang belum pernah mengalami penetrasi penis (intercourse) atau melahirkan per vaginam. So, the choice is yours!

 

 

Referensi:

Tha Quint: "Sanitary Pads Take 500-800 Yrs to Decompose! What’s the Solution?"

HT Media: "World Environment Day: Here’s how disposable sanitary napkins mess up health and hygiene"

BBC News: "The people fighting pollution with plastic-free periods"

Mongabay: "‘Diaper Brigade’ fights a chemical crisis in Java’s rivers"