Tidak ada hal yang paling membahagiakan bagi calon ibu selain bisa merasakan tendangan-tendangan lembut dari si Kecil di dalam kandungan. Tendangan-tendangan tersebut tak hanya menjadi tanda bahwa si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, namun juga bisa membuat Mums merasa sangat terhubung dengannya. Nah, di samping itu, ternyata ada banyak fakta menarik lho terkait tendangan-tendangan bayi di dalam kandungan ini. Penasaran apa saja faktanya? Yuk, cari tahu berikut ini!

 

Baca juga: Menghitung Tendangan Janin Itu Penting, Lho!

 

Fakta Menarik Tendangan Bayi

Setelah membaca fakta-fakta berikut ini, Mums pasti akan dibuat kagum deh dengan keajaiban yang disebut kehamilan.

 

1. Tendangan bayi umumnya menandakan perkembangan yang normal dan kondisi yang sehat

Tendangan bayi biasanya menunjukkan bahwa bayi sedang berkembang dengan baik di dalam kandungan. Mums dapat merasakan bahwa si Kecil bergitu aktif ketika mereka berbalik, berguling, atau menendang.

 

Selain itu, perasaan bergetar pada perut Mums juga dapat terjadi ketika si Kecil menggerakan anggota tubuhnya. Gerakan-gerakan ini menjadi semakin berbeda seiring usia kehamilan.

 

2. Bayi merespons rangsangan eksternal

Bayi menendang sebagai respons terhadap beberapa perubahan di lingkungan sekitarnya. Setiap rangsangan eksternal seperti makanan yang Mums konsumsi atau suara yang berbeda dapat membuat bayi bergerak atau menendang.

- Respons terhadap suara: selama minggu ke-20, janin mulai mendengar suara nada rendah dan secara bertahap mulai mengenali suara nada tinggi pada usia kehamilan selanjutnya. Gerakan-gerakan ini dapat menunjukkan pertumbuhan bayi yang normal.

- Respons terhadap makanan: bayi dapat mulai mengenali berbagai rasa dari makanan yang Mums konsumsi melalui cairan ketuban. Rasa dari makanan ini dapat membuat bayi bergerak yang menandakan ia menyukainya atau tidak.

 

3. Tendangan bayi meningkat ketika Mums berbaring dengan posisi miring

Mums dapat merasakan lebih banyak tendangan jika tidur dalam posisi menyamping. Hal ini karena pasokan darah ke bayi akan meningkat ketika Mums berbaring ke arah kanan atau kiri, sehingga meningkatkan gerakan mereka.

 

Profesor Peter Stone dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, yang memimpin penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Physiology, mengatakan bahwa ketika ibu tidur telentang, bayi menjadi kurang aktif karena mereka menghemat oksigen.

 

Baca juga: Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

 

4. Tendangan terasa setelah 9 minggu

Perasaan berdenyut di perut selama awal kehamilan merupakan indikasi gerakan bayi. Gerakannya dimulai sekitar minggu ketujuk kehamilan. Umumnya, tendangan bayi baru mulai terasa pada kehamilan minggu kesembilan. Ini karena mereka sudah mulai menggerakkan anggota tubuhnya. Tendangan awal dapat dideteksi selama pemeriksaan USG. Setelah 24 minggu kehamilan, Mums bisa merasakan tendangan dan juga cegukan bayi yang lebih sering.

 

5. Tendangan yang berkurang mungkin mengindikasikan adanya masalah pada bayi

Setelah menginjak usia kehamilan ke-28 minggu dokter biasanya akan menyarankan Mums untuk menghitung jumlah tendangan bayi. Umumnya pada masa ini, bayi akan menendang sekitar 10 kali dalam 2 jam. Namun, jika intensitasnya berkurang, maka hal ini bisa mengindikasikan adanya masalah gawat janin seperti:

- Stres ibu atau masalah gizi. Keadaan emosi dan fisik Mums mampu memengaruhi gerakan bayi. Demikian pula dengan pasokan nutrisi yang tidak memadai dapat menyebabkan perkembangan otak dan sistem saraf yang tidak tepat yang dapat mengurangi aktivitas janin.

Untuk mencegah hal ini, minumlah banyak air atau terus berjalan jika Mums tidak kunjung merasakan gerakan janin.

- Solusio plasenta. Kondisi ini cukup gawat dan darurat. Kondisi ini dapat membatasi aliran darah dan oksigen ke janin, yang berdampak pada perkembangannya.

- Pecahnya kantong ketuban secara prematur. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan cairan ketuban dan memperlambat gerakan janin akibat stres atau pasokan oksigen yang tidak mencukupi.

- Hipoksia janin. Kondisi ini terjadi ketika tali pusat menjadi bengkok, kusut, atau cacat. Hipoksia pada janin dapat menyebabkan bayi tidak memperoleh pasokan oksigen yang cukup.

 

6. Tidak perlu khawatir jika tendangan bayi mulai berkurang di akhir kehamilan

Biasanya, bayi akan beristirahat dalam rahim selama 20-40 menit (kadang-kadang hingga 90 menit). Namun, ketika mereka semakin bertumbuh, mereka jadi semakin sulit bergerak. Akibatnya, Mums mungkin akan menyadari bahwa tendangan si Kecil semakin jarang di akhir-akhir usia kehamilan.

 

7. Gerakan janin menunjukkan perilakunya di masa depan

Menurut sebuah penelitian, perilaku motorik bayi di dalam rahim cenderung memengaruhi kondisi temperamen pada anak usia dini. Namun, ini bukanlah satu-satunya penentu untuk perkembangan perilaku anak.

 

Wah, unik-unik ya Mums faktanya. Ayo, kira-kira Mums sudah mulai merasakan adanya tendangan cinta dari si Kecil di dalam rahim belum nih? (BAG)

 

Baca juga: Doppler, Alat Periksa Denyut Jantung Janin Paling Akurat

 

 

Sumber:

Mom Junction. "7 Interesting Facts About Baby’s Kicks During Pregnancy."