Tahukah Mums metode kontrasepsi apa yang paling lama usianya? Jawabannya adalah metode senggama terputus atau “keluar di luar”. Namun, perlu Mums ketahui bahwa metode ini memiliki kekurangan. Mau tahu apa saja? Yuk, ikuti penjelasannya berikut ini.

 

Seberapa Efektifkah?

Senggama terputus, coitus interruptus, atau yang lebih dikenal dengan metode ejakulasi di luar, adalah bentuk kontrasepsi yang sudah ada sejak zaman kuno dan masih umum digunakan sampai sekarang.

 

Karena tidak memerlukan suntikan, pil, kunjungan dokter, atau bahkan kondom, tak heran metode ini masih langgeng dipakai hingga sekarang. Cara ini biasanya juga dipilih oleh pasangan suami istri saat belum menentukan akan menggunakan kontrasepsi apa dan pihak suami ingin menikmati hubungan seksual tanpa penggunaan kondom.

 

Sesuai dengan namanya, senggama terputus artinya suami harus menghentikan penetrasi dan mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Hal ini bertujuan untuk mencegah kehamilan agar tidak ada sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur. Terdengarnya aman terkendali ya, namun secara fakta sayangnya tidak. 

 

Berdasarkan fakta yang dirilis oleh WHO, metode senggama terputus memiliki tingkat kegagalan sampai 4%, bahkan ketika digunakan dengan sempurna! Tingkat kegagalan metode ini hampir mirip dengan tingkat kegagalan kontrasepsi kondom, yang memiliki peluang 2% untuk hamil bahkan jika digunakan dengan sempurna. 

 

Penggunaan sempurna yang dimaksud di sini bukan hanya menarik keluar penis dari vagina sesaat sebelum ejakulasi, lho. Namun, juga harus memastikan penis benar-benar bebas dan bersih dari sisa air mani, suami perlu buang air kecil terlebih dulu sebelum bercinta, dan membersihkan ujung penisnya sebelum bercinta kembali. Ritual semacam ini dianggap merepotkan dan mengurangi mood bercinta bagi sebagai orang, sehingga diabaikan dan inilah yang mengurangi efektivitas metode “keluar di luar”.

 

Fakta lainnya, tingkat kegagalan penggunaan tipikal dari metode ini mencapai 27%. Ini berarti sekitar 27 dari setiap 100 wanita yang menggunakan metode senggama terputus selama setahun akan hamil secara tidak sengaja.

 

Baca juga:  7 Tanda Kegemukan dan Obesitas

 

 

Tetapkah Bisa Hamil?

Dengan paparan data di atas, sudah jelas bahwa Mums masih sangat mungkin hamil jika menggunakan metode ini. Walau memungkinkan Mums dan Dads untuk menikmati sensasi bercinta tanpa tuntutan kontrasepsi, banyak alasan mengapa bersenggama terputus tidak efektif dan tidak direkomendasikan sebagai kontrasepsi. 

 

Siap untuk mengetahui faktanya? Inilah dia:

  • Cara senggama terputus terlihat sederhana, tetapi nyatanya bisa sulit dikendalikan. Untuk eksekusi yang sempurna, pasangan harus menarik diri sebelum ejakulasi dan harus memastikan baik ejakulasi dan praejakulasi jauh dari vagina. Tentu ini sangat membutuhkan kontrol diri dan kesadaran dari pihak suami, Padahal, ketika suami dalam kondisi terangsang dan nyaris klimaks, bisa saja hal ini terlupa dan jadi terlambat dilakukan.
  • Banyak orang tidak memperhitungkan tentang cairan pra-ejakulasi. Praejakulasi adalah sejumlah kecil cairan yang dikeluarkan saat pria terangsang dan sebelum terjadi ejakulasi. Satu studi menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga praejakulasi mengandung sperma. Memang, jumlah sperma dalam cairan praejakulasi relatif rendah dibandingkan dengan jumlah sperma dalam ejakulasi. Tetapi tetap saja, sperma dapat bocor ke dalamnya saat mengalir ke uretra, di mana residu mungkin ada dari ejakulasi sebelumnya, dan dapat dilepaskan bersama dengan cairan praejakulasi sebelum ejakulasi terjadi. Itu artinya, tetap ada kemungkinan sel sperma lolos dan lepas di liang vagina.
  • Peluang untuk hamil memang lebih tinggi saat Mums berovulasi. Namun bukan berarti Mums tidak bisa hamil saat tidak berovulasi. Ingat, sperma dapat hidup di dalam rahim selama tujuh hari. Jadi, walau Mums tidak berovulasi saat berhubungan seks dan menggunakan metode ini, jika ada sperma menyusup di saluran reproduksi Mums, tetap ada kemungkinan sel sperma tersebut hidup saat Mums nanti berovulasi.

 

Baca juga: Perut Batita Buncit, Berbahayakah?

 

Trik agar Metode Senggama Terputus Efektif

Tentu sudah jelas ya, bahwa metode ini tidak dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan. Namun jika ini adalah cara yang Mums dan Dads sepakati untuk sementara waktu, ada beberapa hal yang bisa dicoba dan  mungkin bisa membuatnya sedikit lebih efektif. Antara lain:

 

  • Lacak ovulasi

Dengan mengetahui masa subur, Mums setidaknya akan lebih waspada kapan waktu yang berisiko tinggi untuk hamil. Namun ingat, pastikan siklus haid Mums teratur dan dalam siklus 21-35 hari. 

 

  • Gunakan metode ini sebagai kontrasepsi cadangan

Artinya, Mums dan Dads sebaiknya sudah menggunakan kontrasepsi lain seperti kondom atau pil KB jika memilih bersenggama terputus. Dengan begitu, ada satu pelindung tambahan yang mampu mencegah terjadinya kehamilan. 



Kembali lagi, Mums dan Dads perlu berbicara terbuka tentang perencanaan kehamilan, agar menemukan kesepakatan berdua. Ingat, kontrasepsi tak semestinya hanya bisa menguntungkan salah satu pihak. Sama halnya seperti bercinta, memilih dan menggunakan kontrasepsi adalah kerja sama dua pihak, sehingga bisa berjalan dengan baik. (IS)

 

Baca juga: Apa Saja Ya yang Perlu Diketahui saat Dinyatakan Positif Hamil?

 

Referensi

Healthline. Pull Out Method

Medical News Today. Pull Out Method

Parents. Precum