Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat mengobati kanker, tetapi terdapat banyak sekali mitos-mitos yang beredar. Diet ketogenik (disebut juga diet keto) termasuk salah satu diet yang dikabarkan dapat menyembuhkan kanker. Benarkah demikian?

 

Diet keto sendiri adalah pengaturan pola makan yang sangat rendah karbohidrat. Diet ini mengatur untuk lebih banyak mengonsumsi lemak dan protein, serta menghilangkan hampir seluruh sumber karbohidrat dan gula dari pola makan kita. Dengan menghilangkan karbohidrat, tubuh kita dipaksa untuk membakar lemak yang merupakan cadangan energi kita. Proses ini disebut juga ketosis, dan biasanya dimulai 3–4 hari setelah kita memulai diet keto.

Baca juga: Tidak Semua Makanan Tinggi Lemak Bisa Dikonsumsi saat Diet Keto!

 

Meski begitu, diet ini kurang disarankan oleh pakar kesehatan. Mengapa demikian? Ketika tubuh kita menggunakan cadangan lemak karena kekurangan karbohidrat, tubuh menghasilkan senyawa keton. Keton adalah senyawa asam yang dibentuk hati dan dilepaskan ke dalam peredaran darah.

 

Terlalu banyak senyawa keton dapat mengakibatkan dehidrasi dan mengganggu keseimbangan kima dalam tubuh. Selain itu, mengeliminasi seluruh komponen dalam satu kelompok bahan makanan (dalam hal ini karbohidrat dan gula) sangat sulit dilakukan dalam jangka panjang.

 

Tidak sedikit orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet keto malah mengalami kenaikan berat badan yang jauh lebih besar setelah tidak lagi menjalaninya. Hal lain yang perlu diingat adalah pola makan tinggi lemak berkaitan dengan penyakit jantung dan obesitas. Banyak bahan makanan yang disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar selama diet keto, seperti daging merah. Padahal, ini dapat meningkatkan risiko kanker.

 

 

Bagaimana kaitan diet keto dengan kanker? Seperti yang sudah dijelaskan di awal, tidak ada satu jenis makanan yang dapat menyembuhkan kanker. Memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara diet keto dengan penurunan perkembangan beberapa jenis tumor pada tikus percobaan.

 

Baca juga: Inilah Aturan Menghitung Kalori Makanan Selama Diet

 

Akhirnya, dilakukan beberapa percobaan pada manusia. Beberapa jenis tumor otak menunjukkan respons yang menjanjikan. Namun sebaliknya, terdapat penelitian yang membuktikan diet yang sangat rendah lemak data menurunkan risiko relaps beberapa jenis kanker payudara.

 

Banyak penelitian yang sedang dilakukan dengan melibatkan penderita kanker, yang meneliti bagaimana diet ini memengaruhi pasien, bersamaan dengan kemoterapi dan radiasi. Masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk dapat mengetahui peran diet keto dalam kanker.

 

Walaupun ada potensi diet keto dapat membantu beberapa pasien kanker, di sisi lain juga dapat membahayakan pasien kanker lainnya, tergantung pada jenis kanker atau bentuk pengobatannya. Tubuh pasien dapat mengalami kesulitan untuk memecah protein dan lemak, yang jika melakukan diet keto dapat menimbulkan masalah pencernaan lain.

 

Maka dari itu, penting bagi pasien maupun keluarga pasien untuk berkonsultasi dengan dokter maupun ahli gizi sebelum menjalani diet keto maupun jenis diet lainnya. Program diet seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya. Ahli gizi dapat membantu kita menentukan jenis diet yang tepat, untuk mencapai tujuan kesehatan kita.

 
Baca juga: Diet Tepat dengan Perbanyak Konsumsi Lemak, Serius?

 

Diet yang Pernah Hits -GueSehat.com