Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang harus segera ditangani. Keterlambatan penanganan bisa menimbulkan komplikasi bahkan kematian. Kondisi ini tentu akan semakin berbahaya ketika dialami oleh bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri DBD pada bayi untuk dapat segera diatasi.

 

Apa Itu DBD?

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini menyebar melalui perantara nyamuk betina jenis Aedes aegypti. Di sebagian negara Asia, DBD menjadi salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi. Keterlambatan penanganan merupakan faktor utama anak bisa mengalami hal yang fatal. Risiko ini bisa semakin meningkat ketika DBD dialami oleh anak berusia di bawah 1 tahun.

 

Baca juga: Mengenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini

 

Ciri-ciri DBD pada bayi

Ciri-ciri atau gejala DBD biasanya tidak akan langsung muncul setelah si Kecil digigit nyamuk. Biasanya, gelaja baru muncul setelah 4-10 hari dan berlangsung selama 2-7 hari. Ciri-ciri paling umum dari DBD pada bayi adalah demam tinggi hingga mencapai 40°C.

 

Selain demam tinggi, bayi atau anak-anak juga dapat mengalami beberapa gejala penyerta lain, seperti:

  • Munculnya ruam atau bitnik-bintik merah di bagian tubuh.
  • Mual dan muntah.
  • Terjadi pembengkakan pada kelenjar.
  • Rewel.

 

Pada bayi dan anak-anak, demam bisa turun selama 1 hari. Namun, orang tua tidak boleh lengah. Pasalnya, saat demamnya turun, fase ini justru merupakan fase kritis dan biasanya demam akan naik kembali. Selama fase kritis ini, bayi sangat berisiko mengalami DBD yang lebih berat.

 

Pada kasus yang berat, DBD dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti kebocoran pembuluh darah, penumpukan cairan pada rongga perut atau paru-paru, dan perdarahan berat. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada kematian.

 

Baca juga: Lakukan Penanganan Demam Berdarah Ini pada Anak, Yuk!
 

Pertolongan Mandiri Ketika Bayi Mengalami DBD

Belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan DBD. Namun, perawatan yang tepat dapat meringankan gejala DBD dan mencegah bayi mengalami kondisi yang lebih berat. Berikut ini beberapa pertolongan pertama yang dapat Mums lakukan di rumah: 

  • Berikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyerinya. Hindari memberi obat pereda rasa sakit, seperti aspirin dan ibuprofen, karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah serta meningkatkan risiko perdarahan.
  • Pastikan bayi beristirahat dengan cukup.
  • Jaga tubuh bayi agar senantiasa terhidrasi. Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, Mums dapat memperbanyak jumlah asupan ASI atau susu formula. Sementara untuk bayi di atas 6 bulan, dokter merekomendasikan cairan rehidrasi lain, seperti air mineral atau minuman elektrolit.

 

Bayi yang mengalami DBD biasanya akan diberikan perawatan intensif oleh rumah sakit, salah satunya dengan pemberian terapi penggantian cairan. Diagnosis dini sangat menentukan keberhasilan penyembuhan DBD. Oleh karena itu, selalu pantau ciri-ciri DBD pada bayi ya, Mums.

 

DBD menjadi penyakit serius yang harus segera ditangani, apalagi jika terjadi pada bayi dan anak-anak. Mengenali ciri-ciri awal DBD bisa sangat membantu dalam proses pengobatan. Selain itu, jangan lupa juga bagi orang tua untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah, supaya tidak menjadi sarang dari nyamuk Aedes aegypti. (AS)

 

Baca juga: Yuk, Kenali Tanda-tanda Demam Berdarah!
 

 

Referensi

Baby Center. “Dengue fever in babies”.

CDC. “Your Infant has Dengue”.

Mayo Clinic. “Dengue fever”.