Gangguan mental tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, anak-anak pun juga bisa terkena penyakit ini. Definisi gangguan mental sendiri sangat luas. Beberapa gangguan mental bisa disebabkan oleh faktor lingkungan. Namun, ada juga gangguan mental yang disebabkan oleh keturunan atau perubahan zat kimia otak.

 

Lalu, apa penyebab gangguan mental pada anak? Bagaimana cara mendeteksi dan mengobatinya? Hal-hal tersebut perlu Mums ketahui. Pasalnya, kesadaran masyarakat tentang gangguan mental pada anak masih sangat rendah. Supaya Mums tahu lebih banyak, berikut informasi lengkapnya, dikutip dari WebMD!

 

Kesehatan Mental pada Anak

Mengidentifikasi gangguan mental pada anak bukan hal yang mudah, bahkan untuk pekerja profesional sekalipun. Pasalnya, berbeda dengan orang dewasa, anak-anak mengalami banyak perubahan fisik, mental, dan emosional, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Mereka juga masih dalam proses pembelajaran cara beradaptasi, berhubungan, dan mengatasi masalah.

akto

Selain itu, perkembangan kedewasaan anak-anak juga berbeda-beda. Anak 'normal' atau mengalami gangguan mental, biasanya ditentukan dari perilaku dan kemampuan berpikirnya. Karena definisi ini bisa berdampak luas, seharunys diagnosis gangguan mental pada anak juga mempertimbangkan fakor-faktor lain seperti aktivitas anak di rumah, interaksi dengan teman di sekolah, faktor usia dan  gejala.

 

Gangguan Kesehatan Mental yang Umum pada Anak

Ada beberapa jenis gangguan mental yang sudah didefinisikan dapat menimpa anak-anak, yaitu:

Gangguan kecemasan: anak-anak yang memiliki gangguan kecemasan biasanya mengeluarkan respon terhadap hal atau situasi tertentu dengan rasa takut dan pertanda kecemasan pada fisik, seperti detak jantung meningkat dan berkeringaat.

ADHD: anak yang memiliki ADHD umumnya sulit berkonsentrasi, sulit mengikuti instruksi, serta mudah bosan. Mereka juga hiperaktif dan bertindak sebelum berpikir.

Gangguan perliaku tidak pantas (disruptive behavior disorders): anak-anak yang memiliki gangguan mental ini cenderung memberontak dan sulit mengikuti aturan.

Pervasive development disorders: anak-anak dengan gangguan mental ini seringkali merasa kebingungan dengan pemikiran mereka. Anak-anak ini juga memiliki masalah memahami bagaimana dunia di sekitar mereka bekerja.

Gangguan makan: gangguan mental ini menyebabkan emosi dan perilaku tidak stabil pada anak, yang berhubungan dengan berat badan atau makanan.

Gangguan eliminasi: gangguan yang memengaruhi perilaku anak, terutama yang berhubungan dengan buang air kecil. Salah satu gejalanya adalah sering ngompol ketika tidur.

Gangguan belajar dan berkomunikasi: anak-anak yang memiliki gangguan ini memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta mengekspresikan pikiran serta ide mereka.

Gangguan mood: anak-anak yang seringkali mengalami perubahan mood drastis secara tiba-tiba. Depresi dan gangguan bipolar termasuk ke dalam penyakit ini.

Skizofrenia: anak-anak yang memiliki gangguan ini seringkali memiliki persepsi dan pikiran menyimpang.

Beberapa gangguan di atas, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan mood, dan skizofrenia, bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Sebagian jenis gangguan lainnya menyerang di masa kecil, meskipun kondisinya bisa bertahan hingga dewasa.

 

Baca juga: 7 Artis Ini Ternyata Menderita Gangguan Mental