Orang dengan diabetes harus merawat tubuh mereka secara khusus, terutama kaki mereka. Ini karena penderita diabetes rentan terhadap luka, dan luka diabetes membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Semakin lama luka sembuh, semakin besar risikonya untuk terinfeksi. Jika penderita diabetes mengalami luka yang tidak sembuh-sembuh atau terinfeksi, mereka berisiko tinggi membutuhkan amputasi.

 

Menurut Centers for Disease Control (CDC), 30 juta penderita diabetes di Amerika Serikat menderita komplikasi akibat infeksi luka. Ini tentunya angka yang cukup tinggi. Untuk mencegah terajdinya luka, penting bagi penderita diabetes merawat anggota tubuhnya dengan hati-hati. Misalnya dengan selalu menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak terlalu sempit. Hindari merendam kaki dengan air terlalu panas karena berpotensi menyebabkan melepuh dan luka.

 

Jika sudah ada luka kecil, harus segera dirawat agar tidak melebar.  Bagaimana cara merawat luka diabetes? Berikut beberapa tips untuk Diabestfriend.

 

Baca juga: Luka Kaki Diabetes Bisa Disembuhkan, Tanpa Amputasi
 

Cara Merawat Luka Diabetes 

Luka kecil, goresan, ulserasi, dan luka bakar ringan, umumnya tidak akan menjadi masalah pada orang tanpa diabetes. Namun, pada diabetesi, butuh perhatian penuh. Bagi penderita diabetes, segala jenis kerusakan pada kulit dapat menyebabkan konsekuensi serius tidak peduli seberapa kecilnya. Bahkan gigitan nyamuk pun bisa menjadi bencana.

 

Diabetes akan memperlambat proses penyembuhan, membuat orang dengan diabetes rentan terkena infeksi yang bahkan bisa sampai ke tulang. Karena itu, luka dengan ukuran berapa pun harus diperiksa oleh profesional medis sedini mungkin.


Perawatan luka diabetes melibatkan juga perawatan di area sekitar luka untuk mendukung proses penyembuhan dan menurunkan risiko infeksi. Jika Diabestfriend mengalami luka kronis diabetes, sebaiknya minta bantuan dokter  untuk melakukan perawatan. Saat menemui dokter atau perawat khusus luka diabetes, biasanya mereka akan melakukan langkah sebagai berikut:

 

Debridement

Dokter akan melakukan debridement terlebih dahulu, yaitu proses membersihkan area luka secara menyeluruh dan menghilangkan kulit nekrotik atau jaringan kulit yang mati dan menebal. Pembuangan jaringan nekrotik ini untuk mendorong proses penyembuhan lebih cepat.

 

Sekali lagi, hanya profesional medis yang terlatih dan berpengalaman yang dapat mengetahui jaringan mana yang harus diangkat tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut. Debridement harus dilakukan pada semua luka diabetes.


Mengendalikan infeksi

Langkah selanjutnya adalah mencoba mengendalikan infeksi. Dokter atau perawat akan mengoleskan salep antibiotik topikal serta memberi pasien antibiotik oral untuk mengurangi risiko infeksi. Dokter juga akan menginstruksikan pasien tentang seberapa sering mengganti pembalut serta bagaimana melakukannya dengan aman dan benar.

 

Baca juga: Tips Merawat Kaki Diabetes Selama Pandemi

 

Menghilangkan tekanan

Terakhir, penyembuhan luka diabetes yang tepat membutuhkan menghilangkan tekanan dari area luka. Dokter mungkin akan menerapkan gips kontak total yang tidak dapat dilepas (TCC), walker gips yang dapat dilepas, atau memberikan sandal penyembuhan.

 

Tujuannya untuk mendistribusikan kembali tekanan secara merata ke seluruh area kaki yang terkena dan menghilangkan tekanan yang dapat menghambat penyembuhan luka. Langkah ini mungkin tidak berlaku untuk semua jenis luka. Dokter akan menentukan apakah pasien memerlukan ini berdasarkan ukuran dan lokasi luka.

 

Kendalikan gula darah

Untuk penyembuhan luka diabetes yang sukses, pasien harus menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal. Waspadai kondisi luka dan pantau jika ada perubahan. Bersihkan luka setiap hari dan gunakan pembalut/perban yang direkomendasikan. 

 

Baca juga: Apa Itu Kaos Kaki Diabetes dan Perlukah Digunakan?

 

 

Referensi:

Cfac.net. How do you treat a diabetic wound