Cara Meningkatkan Produksi ASI

Setelah kehamilan dan persalinan, ‘drama’ selanjutnya yang harus siap Mums hadapi tentu saja adalah proses menyusui. Meski momen menyusui merupakan hal yang terjadi secara alami dan naluriah, nyatanya tak sedikit lho Mums yang menemukan masalah saat menjalaninya.

Salah satu permasalahan yang kerap dialami adalah produksi ASI yang kurang. Padahal, ASI merupakan asupan utama yang dibutuhkan oleh bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Bahkan, data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa sekitar 75% ibu baru yang awalnya menyusui bayi mereka, memilih berhenti menyusui setelah beberapa bulan pertama. Salah satu alasan paling umum adalah kekhawatiran tentang produksi susu yang tidak mencukupi.

Baca juga: 5 Masalah Menyusui yang Umum Terjadi pada Ibu Baru

Bagaimana Cara Meningkatkan Produksi ASI?

ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi.. Maka dari itu, apabila produksi ASI Mums kurang, si Kecil tidak bisa memperoleh gizi yang diperlukannya untuk tumbuh dan berkembang. Perlu diketahui, ada beberapa hal yang dapat memengaruhi produksi ASI Mums, antara lain:

Faktor emosional, seperti rasa cemas, stres, bahkan rasa malu. Kondisi psikologis seperti ini dapat mengganggu refleks let down, yang akhirnya membuat Mums menghasilkan lebih sedikit ASI.
Kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi selama kehamilan, diabetes, dan PCOS.
Penggunaan obat-obatan tertentu.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Riwayat operasi pada payudara.

Mengingat pentingnya ASI bagi bayi, maka Mums harus bisa menemukan cara meningkatkan produksi ASI agar kebutuhan si Kecil terpenuhi. Berikut ini ada beberapa cara meningkatkan produksi ASI yang mungkin bisa Mums lakukan:

1. Menyusui lebih sering

Sering menyusui dan membiarkan si Kecil yang memutuskan kapan ingin berhenti. Ketika bayi menyusu, hormon yang memicu payudara menghasilkan ASI akan dilepaskan. Kondisi inilah yang dikenal dengan refleks let down, yakni otot-otot payudara mengalami kontraksi dan akan menyalurkan ASI. Jadi, semakin sering Mums menyusui, maka semakin banyak pula ASI yang dihasilkan. Menyusui bayi 8-12 kali dalam sehari dapat membantu dan mempertahankan produksi ASI.

2. Gunakan bantuan pompa ASI saat si Kecil tidak menyusu

Memompa ASI jika si Kecil tidak sedang menyusu juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Hangatkan terlebih dulu payudara Mums sebelum memompa ASI agar Mums merasa lebih nyaman dan memudahkan proses memompa.

3. Menyusui dengan kedua sisi payudara

Mintalah si Kecil untuk menyusu pada kedua payudara secara bergantian. Namun, biarkan bayi menyusu dari salah satu payudara hingga melambat dan berhenti, baru kemudian berganti ke sisi sebelahnya.

Stimulasi dari kedua payudara saat si Kecil menyusu dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan juga dapat menjadi pilihan.

4. Perbanyak konsumsi makanan atau bahan herbal yang dapat meningkatkan produksi ASI

Beberapa jenis makanan atau buah, seperti pepaya, daun katuk, oatmeal, atau sup daging dan ayam telah dipercaya membantu meningkatkan produksi ASI. Alih-alih menggunakan suplemen atau obat-obatan yang belum dapat dipastikan keamanannya, lebih baik Mums mengonsumsi makanan sehat dan alami ini.

5. Konsumsi lactation cookies

Nah, selain sayur atau buah-buahan yang disebutkan sebelumnya, Mums juga bisa memilih mengonsumsi lactation cookies Mummum lho untuk membantu meningkatkan produksi ASI. Selain lebih praktis, Mummum juga memiliki rasa serta manfaat yang sangat baik dalam meningkatkan produksi ASI.

Mummum terbuat dari sejumlah bahan yang dikenal mampu meningkatkan produksi serta kualitas ASI, seperti brewer yeast (ragi), flaxseed (biji rami), dan oatmeal.

Resep yang diracik khusus oleh chef berpengalaman, menggunakan bahan alami, dan kaya akan nutrisi membuat Mums tentunya tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi Mummum.

Hadir dalam 2 pilihan rasa, yaitu chocolate chips&sea salt dan cinnamon raisin, Mummum tidak hanya bisa dinikmati oleh Mums yang sedang menyusui, melainkan juga oleh bayi, anak-anak, maupun segala kalangan usia. (BAG/AS)