Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli. Dalam pikiran kita, yang disebut anak adalah bayi, balita, dan anak-anak sekolah dasar. Padahal, definisi anak menurut undang-undang yang kita anut adalah sampai mereka berusia 18 tahun. Artinya, remaja juga masih masuk kategori anak.

 

Bagi orang tua yang memiliki anak pra remaja maupun remaja, tantangannya tentu berbeda, tidak seperti saat mendampingi tumbuh kembang anak saat bayi atau balita. Tahun ini, Hari Anak Nasional mungkin sedikit lain dari tahun-tahun sebelumnya. Bulan Juli ini, anak-anak kembali ke sekolah setelah melewati masa pandemi Covid-19.

 

Pandemi Covid-19 tentu memberikan pengaruh yang signifikan dalam pendidikan dan juga tumbuh kembang anak dan remaja. Bagaimana orang tua menyiapkan anak-anak yang mulai bersekolah tatap muka dan mencari tahu bakat dan minat anak, terutama remaja?

 

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Anak Beranjak Remaja

 

Cerita Kembali ke Sekolah

Belum lama ini, Kenangan Brands melalui Cerita Roti menyelenggarakan kampanye yang bertajuk ‘Cerita Kembali ke Sekolah’. Menurut Cynthia Chaerunnisa, Chief Marketing Officer dan Co-Founder Kenangan Brands, kampanye ini sebagai salah satu upaya untuk mengapresiasi dan mendukung Hari Anak Nasional.

 

“Kampanye ini diharapkan dapat menyoroti upaya Pemerintah dalam menekankan kembali hak-hak anak, terutama di bidang pendidikan dan tumbuh kembang anak, dan kami ingin mengangkat pentingnya mengenali diri sendiri serta cara mengasah minat dan bakat sejak usia dini,” terang Cynthia.

 

Dalam salah satu rangkaian kampanye Cerita Kembali ke Sekolah, content creator Aulion di acara talkshow yang akan dilaksanakan di sekolah swasta, SMP Katolik Ricci II, membahas bagaimana cara bisa mengenal diri sendiri sejak duduk di bangku SMP dan bagaimana pengenalan diri dapat membantu anak-anak melihat masa depan.

 

Cara Mengenali Bakat dan Minat Anak

Dikutip dari Rasinghealthyteens, ketika anak sudah memasuki usia remaja dan sepertinya masih belum menunjukkan minat pada bidang tertentu, orang tua mungkin khawatir. Padahal, ini adalah hal yang normal.

 

Sebagian anak mungkin sudah memiliki passion atau minat terhadap suatu bidang dengan jelas sejak awal. Tetapi, sebagian besar akan membutuhkan bantuan untuk menemukan apa yang menarik minat mereka.

 

Berikut adalah tips terbaik  untuk membantu anak remaja menemukan minat dan bakat mereka:

 

1. Dorong mereka untuk mencoba berbagai aktivitas.

Mencoba sesuatu yang baru adalah pengalaman belajar yang luar biasa, terutama jika  membawa seseorang keluar dari zona nyaman. Bicarakan dengan anak remaja tentang hal-hal yang mereka sukai atau ingin coba.

 

Nantinya orang tua akan melihat, kapan mereka merasa paling terlibat dan antusias? Apa yang mereka sukai? Keterampilan dan minat apa yang akan mereka tunjukkan? Langkah pertama, orang tua bisa mendorong anak ikut berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mereka inginkan.  

 

Baca juga: Kecanduan Medsos Bisa Berbahaya
 

2. Berikan contoh langsung

Selain mendorong anak ikut banyak kegiatan, orang tua sebaiknya juga aktif mengajak anak mengenal berbagai aktivitas, entah acara seni, olahraga, maupun sosial. Misalnya, nonton konser, pertandingan sepak bola, atau pertunjukan seni. Pergi ke pameran kerajinan atau fotografi, juga bisa menjadi pilihan.

 

Atau kenalkan juga anak dengan kegiatan alam seperti mendaki dan berkemah. Apapun kegiatannya, jangan takut untuk memilih hal-hal yang mungkin tidak menarik bagi anak pada awalnya. Siapa yang tahu minat atau bakat baru apa yang mungkin mereka temukan?

 

3. Kenalkan dengan sosok sukses

Perkenalkan anak dengan orang-orang yang yang sukses di bidangnya atau konsisten dengan hobi dan kariernya. Tidak harus orang terkenal, mungkin ada teman kuliah atau SMA kini sukses dengan bisnis kulinernya, atau sukses menjadi peneliti, dan profesi unik lainnya. Anak akan melihat hasrat orang tersebut secara langsung, mempelajari apa yang dibutuhkan oleh berbagai pengejaran ini, dan berpotensi mendapatkan mentor di bidang yang menarik minat mereka.

 

4. Jelajahi internet

Internet adalah sumber yang bagus dan tidak terbatas untuk mempelajari apa saja, dan gratis. Kenalkan anak remaja dengan menonton TED yang menyajikan obrolan menarik tentang topik-topik seperti cara kerja otak, kejeniusan kreatif, keadilan rasial, dan robot. Mereka bisa belajar coding atau belajar bahasa baru. Mereka dapat mencoba kursus online gratis yang menjadi minat mereka.

 

5. Ajak jadi sukarelawan

Menjadi sukarelawan dapat membantu kita berpikir di luar diri kita sendiri. Alih-alih bertanya, "Siapa aku?" dan “Apa yang saya sukai?”, anak remaja dapat bertanya, “Apa yang membuat saya sedih?” dan “Apa yang bisa saya sumbangkan untuk dunia?,” Bantu anak remaja mengidentifikasi peluang bekerja sukarela yang sesuai dengan minat mereka. Mereka akan mendapatkan pengalaman berharga dan berpotensi terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

 

Baca juga: Menciptakan Ruang yang Aman untuk Remaja

 

 

Referensi:

Raisinghealthyteens.org. tips-to-help-your-teen-cultivate-their-passion