Seperti Apa Gejala Sakau Sabu?

Sakau akibat sabu terjadi akibat pemberhentian pemakaian secara mendadak atau akibat penurunan dosis secara langsung dan sekaligus. Gejala sakau sabu sama kuatnya dengan saat kecanduan. Seperti narkoba lainnya, pengguna narkoba jenis sabu akan mengalami 2 tipe gejala, emosional dan fisik.

 

Orang yang sakau akibat sabu-sabu biasanya akan mengalami gejala emosional, seperti:

  • Perubahan pada mood (mudah marah).
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Paranoid.
  • Psikosis (cenderung skizofrenia).
  • Halusinansi.
  • Gelisah.
  • Kecemasan.
  • Tidur terlalu lama hingga sulit dibangunkan.
  • Menarik diri (isolasi).

 

Sedangkan gejala fisik yang dialami adalah:

  • Kulit pucat dan kumal.
  • Penampilan fisik berantakan.
  • Pergerakan lambat.
  • Kontak mata yang buruk.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Badan terasa pegal atau ngilu.

 

Umumnya gejala sakau dapat diketahui dari 1-2 hari setelah pemakaian dosis terakhir, dan bertahan hingga 3 bulan bagi yang sudah sering memakai sabu. Lamanya gejala sakau tergatung pada seberapa banyak dan seberapa sering pemakaian sabu.

 

Cara mengatasi Sakau Sabu

Pengguna akan mengalami kesulitan yang serius saat mencoba untuk mengatasi gejala sakau sendirian. Cobalah untuk memasukkan pengguna ke rehabilitasi untuk detoksifikasi sabu atau hubungi rumah sakit. Namun jika pemulihan dianggap terlalu parah, biasanya akan ada tindakan penanganan lanjutan, seperti:

  • Pengobatan psikosis menggunakan obat-obatan antipsikotik.
  • Pengobatan depresi menggunakan antidepresan.
  • Pengobatan mania yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dengan obat antimanik.
  • Obat tidur selama 1-2 minggu.
  • Pengawasan penuh untuk menghindari keinginan bunuh diri.

 

Tidak ada manfaat yang bisa diambil dari mengonsumsi metafetamin atau sabu-sabu. Selain dapat merusak organ tubuh dan juga psikis seseorang, sabu hanya akan membuat seseorang kehilangan harta bendanya demi mendapatkan barang tersebut. Jadi, hindari narkoba sejak dini! (AD/AS)

Baca juga: Rehabilitasi Narkoba Bukan Penjara dan Bukan Penginapan