Penyakit

Atresia Ani (Cacat Lubang Anus)

Deskripsi

Atresia ani adalah salah satu jenis cacat atau kelainan sejak lahir. Pada kondisi ini, perkembangan janin mengalami gangguan, sehingga bentuk rektum (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus umumnya tidak sempurna. Atresia ani biasanya mencakup kelainan di area tubuh yang lain, termasuk kelainan yang terjadi pada organ-organ pencernaan, saluran kemih, hingga kelamin.

 

Baca juga: Anal Bleaching, Upaya Memutihkan Kulit di Sekitar Anus

Pencegahan

Tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah ini.

Gejala

Tanda-tanda atresia ani segera terlihat setelah lahir, antara lain:

  • Tidak adanya lubang anus.
  • Lubang anus berada di lokasi yang kurang tepat, misalnya terlalu dekat dengan vagina.
  • Tidak buang air besar dalam 24-48 jam kehidupan.
  • Feses melewati tempat yang salah, seperti uretra, vagina, skrotum, atau pangkal penis.
  • Perut membengkak.
  • Terdapat saluran abnormal antara rektum bayi dengan saluran reproduksi maupun saluran kemih.

 

Baca juga: Seks Anal Bisa Menyebabkan Kanker Anus, Benarkah?

Penyebab

Pada kondisi normal, lubang anus, saluran kemih, dan kelamin terbentuk pada usia kehamilan 8 minggu, melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Gangguan pada masa perkembangan janin inilah yang akan memicu atresia ani. Penyebab gangguan perkembangan tersebut belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga bahwa faktor keturunan atau genetika mungkin berpengaruh terhadap terjadinya cacat lahir ini.

Diagnosis

Atresia ani bisa didiagnosis melalui USG. Tetapi pada umumnya dapat diketahui ketika pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan ketika bayi lahir. Dokter akan memeriksa perut, alat kelamin, lubang anus, dan tulang belakang setiap bayi baru lahir. Bila terdapat kelainan pada bagian-bagian ini, dokter akan memastikan apakah ada jenis cacat lahir lain yang juga dialami oleh bayi.

Penanganan

Jenis prosedur yang akan dipilih oleh dokter tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cacat lahir yang dialami oleh sang Bayi. Kondisi kesehatan bayi juga akan menjadi faktor utama yang dipertimbangkan. Bayi yang tidak memiliki lubang anus akan diberi asupan melalui infus. Jika ada fistula yang terbentuk pada saluran kemih, dokter akan menyarankan penggunaan antibiotik.

 

Sebagian besar lubang anus yang tertutup membutuhkan operasi secepatnya, guna membentuk saluran pembuangan untuk kotoran. Meski demikian, operasi ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena posisi organ yang mengalami gangguan terletak jauh di dalam panggul. Belum lagi faktor usia bayi yang sangat muda, sehingga risiko komplikasi juga meningkat.

 

Baca juga: Kanker Anus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...