Berhubungan seks secara rutin sebanyak 3-4 kali seminggu, terutama saat masuk masa subur, memang dianjurkan untuk meningkatkan kemungkinan hamil. Namun, Mums dan Dads mungkin agak khawatir ketika melihat air mani merembes usai bercinta. Apa jadi bisa menghambat program hamil, ya? Temukan jawabannya di sini, yuk!

 

Sudah Tahu Bedanya Air Mani dan Sperma?

Usai bercinta, Mums menemukan cairan bening yang beraroma khas merembes keluar dari vagina? Waduh, jangan-jangan ini nih yang membuat hasil test pack tak kunjung memberikan hasil garis dua. Namun, tunggu sebentar. Yang merembes keluar itu air mani atau sperma, ya? Apakah keduanya sama? 

 

Jawabannya: berbeda! Istilah "air mani" dan "sperma" memang sering dianggap memiliki arti yang sama. Meskipun kedua zat ini terhubung erat, nyatanya keduanya tidak sama, lho. 

 

Baca juga: Hubungan Seks Saat Hamil, Apa Saja yang Perlu Mums Tahu?

 

Penjelasan lengkapnya begini: sperma adalah sel reproduksi pria, yang terdiri dari kepala dan ekor. Tugas sperma adalah membuahi sel telur di dalam tubuh wanita.

 

Sementara, air mani adalah cairan organik yang dibuat untuk menampung dan mengangkut sperma atau spermatozoa dari saluran reproduksi pria ke saluran reproduksi wanita. Selain sel sperma, air mani mencakup sejumlah sekresi tubuh untuk membantu sel sperma bertahan hidup dan mampu mencapai sel telur, seperti cairan prostat untuk menetralkan keasaman vagina, cairan mani untuk membantu menyehatkan sperma, dan cairan bulbourethral untuk melumasi penis.

 

Sederhananya, air mani adalah cairan yang keluar dari penis dan bertujuan untuk membantu sperma mencapai sel telur. Sedangkan tujuan sperma adalah untuk membuahi sel telur wanita.

 

Perumpamaan yang digambarkan oleh dr. Sudirmanto, Sp.OG., yang berpraktek di OMNI Hospitals Alam Sutera seperti ini: air mani adalah kolamnya dan sperma adalah ikannya atau air mani sebagai bus yang ditumpangi sperma untuk bekerja. Keduanya tak terpisahkan, tetapi bukanlah hal yang sama. 

 

Baca juga: 8 Jenis Sayuran yang Baik untuk Ibu Hamil

 

 

Air Mani Merembes Keluar Usai Berhubungan Memperkecil Kehamilan?

Kebanyakan wanita melihat cairan keluar setelah berhubungan seks berpikir bahwa itu adalah penyebab tidak terjadinya kehamilan. Namun, sebenarnya itu cairan apa ya yang mengalir keluar setelah berhubungan intim?

 

Cairan tersebut adalah air mani dan hanya sebagian dari ejakulasi, Mums. Hal ini biasa disebut effluvium seminis, yang sangat wajar terjadi. Faktanya, sperma yang keluar tersebut kurang dari 5%, selebihnya terdiri dari cairan lain. Meski ada cairan mani yang keluar, sebenarnya sudah banyak sperma yang tertinggal di dalam vagina untuk membuahi sel telur.

 

Sebagai informasi, seorang pria memproduksi rata-rata sekitar 1 sendok teh atau 4 ml air mani setiap ejakulasi. Jumlah ini bisa bervariasi antara 1,2 dan 7,6 ml, tergantung pada kesehatan masing-masing orang dan kapan terakhir kali ejakulasi. Dalam setiap ejakulasi, diperkirakan pria dapat menghasilkan sekitar 23 juta hingga 928 juta sel sperma. Dengan kata lain, 1 ml air mani dapat mencakup antara 9 juta hingga 259 juta sel sperma!

 

Dalam kondisi yang normal, sperma dapat hidup di dalam rahim hingga 5 hari. Secara teknis, inilah yang memungkinkan kehamilan tetap bisa terjadi meski Mums dan Dads berhubungan seks di luar masa subur. Sperma juga dapat bertahan hingga 72 jam dalam inkubator dan dapat bertahan selama bertahun-tahun jika dibekukan. Intinya, sperma memiliki daya tahan yang baik jika didukung oleh kondisi yang baik.

 

Karena banyaknya sperma dalam air mani, sementara hanya butuh satu sperma untuk membuahi sel telur, maka Mums tak perlu khawatir lagi jika melihat air mani merembes keluar dari vagina. Percayalah, sang Sperma sedang melakukan perjalanan untuk menemui sel telur, sehingga tak lama lagi kehamilan itu segera terjadi. Aamiin. (AS)

 

Baca juga: Sebaiknya Hindari Gula dan Garam Tambahan pada Awal Masa MPASI

 

Referensi

Male Contraceptive. Semen vs Sperm

Healthline. Sperm Comes Out

Parents. Sperm Leaking

News24. Fertility

Healthline. Sperm and Semen