Apakah Kamu tahu kalau wanita juga bisa mengalami sifilis? Ya, penyakit yang satu ini memang tidak mengenal jenis kelamin seseorang. Dikabarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa terdapat 88.042 orang penderita silifis di Amerika Serikat pada tahun 2016 baik pria ataupun wanita. Sifilis atau yang dikenal dengan nama Raja Singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang umumnya terjadi melalui hubungan seksual dengan penderita yang terinfeksi bakteri sifilis. Bakteri ini bisa menyebar melalu vagina, oral seks, atau seks anal yang berbahaya bagi kesehatan apalagi kelamin.

 

Menurut Dr. Jessica Shepherd, M.D., seorang dokter ahli kandungan dan kebidanan di Chicago menjelaskan, pada dua tahap awal, sifilis bisa ditangani jika dilakukan pemeriksaan cepat dan tepat menggunakan antibiotik. Namun, jika Kamu tidak mengobati sifilis dalam waktu 12 bulan setelah pengobatan, bakteri tersebut akan terus tumbuh dan bisa menimbulkan gejala yang mengerikan dalam beberapa tahun ke depan.

 

Sekitar 10 atau 30 tahun lagi, bakteri sifilis yang ada dalam tubuh bisa kembali aktif, dan ini yang disebut tahap ketiga. Risikonya dapat merusak otak, saraf, mata, hati, dan beberapa organ tubuh lainnya yang bisa mengakibatkan kebutaan, kelumpuhan, bahkan kematian. Menurut Dr. Shepherd, penting bagi seseorang untuk datang ke dokter jika khawatir menderita sifilis. Semakin cepat didiagnosa dan diobati, maka kemungkinan sifilis sembuh sebelum masuk ke tahap ketiga akan lebih memungkinkan, sehingga Kamu akan lebih mungkin untuk tidak menularkan bakteri tersebut kepada bayi  jika berencana memiliki anak.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Kelamin, Ulkus Mole dan Pengobatannya

 

Kebanyakan orang tidak menyadari dan mengetahui gejala sifilis yang terjadi pada tahapan pertama atau kedua. Berikut beberapa gejala sifilis pada dua tahap awal yang mungkin tidak Kamu sadari, dan Kamu harus tahu:

 

  1. Timbul bulatan mirip jerawat yang tidak terlalu sakit

Pada tahap awal sifilis yang kira-kira akan berlangsung selama 3 hingga 6 minggu biasanya gejala memang tidak terlihat. Namun, biasanya pada tahap ini pula akan timbul sebuah bulatan menonjol mirip jerawat yang timbul ditempat yang terinfeksi bakteri. Benjolan tersebut tidak terlalu sakit, dan seperti memiliki vesikular (kantung yang berisi cairan kecil). Biasanya benjolan ini timbul beberapa dalam satu area. Masing-masing memiliki ukuran berbeda dan lebih besar daripada jerawat. Namun, benjolan tersebut tidak akan menghilang kecuali Kamu mengunjungi dokter tepat waktu.

 

  1. Demam dan memiliki kelenjar getah bening

Gejala lainnya yang akan timbul pada semua tahapan adalah demam yang tidak terlalu tinggi, sekitar 100,4 derajat farenheit yang tidak akan berlangsung lama. Walaupun demam sebenarnya merupakan gejala dari berbagai macam penyakit, namun jika Kamu demam dan disertai kelenjar getah bening yang membengkak, mungkin Kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Mungkin saja gejala tersebut adalah tanda dari sifilis.

 

  1. Ruam pada kulit

Jika Kamu menyadari bahwa ada ruam pada bagian kulit, mungkin saja itu merupakan tahapan kedua gejala sifilis. Ruam bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh yang berbeda. Kebanyakan ruam yang timbul pada seseorang yang mengalami sifilis terjadi di telapak tangan atau di telapak kaki. Pada tahapan ini, bakteri sifilis sedang menjelajahi seluruh bagian tubuh melewati darah, sehingga mulai menimbulkan efek pada seluruh bagian tubuh yang berlum terkontaminasi bakteri sifilis

 

  1. Nyeri mirip luka pada mulut, vagina dan anus

Gejala lainnya yang ada pada tahapan kedua biasanya timbul beberapa luka atau ruam gatal yang berwarna putih atau abu-abu pada bagian mulut, bawah ketiak, lipatan paha yang terasa mirip koreng, tumbuh semakin melebar, dan tidak terasa sakit. Ada pula dokter yang bisa salah mendiagnosa gejala tersebut sebagai penyakit kulit kelamin. Maka dari itu, jika Kamu mengalami gejala seperti ini sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Baca juga: Apa Saja Perubahan yang Terjadi pada Vagina Seiring Usia?

 

  1. Rambut rontok

Pada tahap kedua sifilis, Kamu mungkin akan mengalami kerontokan pada salah satu area rambut yang kadang bisa menjadi botak. Kondisi ini diketahui sebagai alopecia sifilis. Walaupun kerontokan rambut sering terjadi pada wanita karena perubahan hormon, obat yang dikonsumsi, dan penyakit yang diderita, namun jika kerontokan rambut disertai dengan gejala sifilis lainnya, segera konsultasikan ke dokter.

 

  1. Sensorik melemah dan ceroboh

Setelah sifilis yang tidak diobati mencapai tahap tersier, bakteri akhirnya dapat memengaruhi kinerja otak. Kondisi itu dikenal sebagai neurosifilis yang bisa memengaruhi hingga 10% pasien dengan sifilis yang tidak diobati. Kondisi itu juga dapat menyebabkan meningitis  atau peradangan otak dan sumsum tulang belakang. Selain sakit kepala dan kesulitan koordinasi gerakan otot, gejala lain yang ikut berubah adalah perilaku yang juga ikut berubah, kelumpuhan, defisit sensorik, dan demensia.

 

  1. Pandangan kabur

Sifilis mata merupakan efek lain dari tahapan sifilis yang berat sehingga bakteri bisa memengaruhi saraf optik di otak. Menurut CDC, gejala yang timbul dapat mencangkup perubahan penglihatan hingga kebutaan permanen. Sifilis adalah patogen yang dibawa oleh darah, jadi ketika  berada di otak maka akan mempengaruhi organ tersebut. Untuk itu, jagalah kebersihan vagina dan menggunakan kondom untuk hubungan seksual. Hindari pula berganti-ganti pasangan ketika berhubungan seks. Jika Kamu mengalami beberapa gejala seperti di atas, sebaiknya kunjungi dokter umum terlebih dahulu atau bisa ke dokter spesialis kelamin. (AD/WK)

 Baca juga: Apa Itu Penyakit Mata Ablasio Retina?