Halo, Geng Sehat! Saya ingin berbagi pengalaman sebagai ibu baru yang sempat mengalami beragam kecemasan. Ternyata, persiapan berbulan-bulan sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir) si Kecil tak mampu menghapus rasa cemas seorang calon ibu.

 

Apalagi untuk hitungan new mom alias ibu baru di kehamilan pertamanya. Rasanya memang campur aduk. Semakin mendekati HPL, rasanya semakin berkecamuk. Antara bahagia akan segera berjumpa buah hati, tetapi tak menampik rasa cemas di hati.

 

Apakah Geng Sehat termasuk ibu baru seperti saya? Alhamdulillah masa cemas itu sudah berhasil dilewati. Si Kecil sudah genap 6 bulan sekarang. Nanti di lain kesempatan, saya akan berbagi tentang kisah bersama si Kecil, ya.

Baca juga: Kuis: Kamu Mengalami Gangguan Kecemasan atau Depresi?

 

Kali ini saya akan berbagi tentang 3 hal yang menyebabkan ibu baru cemas menjelang proses kelahiran alias di trimester akhir. Ketiga hal ini harus diwaspadai, karena jika rasa cemas dibiarkan berlanjut akan memberi dampak negatif, baik pada ibu dan janinnya.

 

Pertama, takut gagal. Jujur, saya pribadi  sempat merasakan hal itu. Semakin mendekati HPL, yang terpikirkan adalah beragam keadaan jika proses bersalin mengalami kendala. Pikiran negatif itu membuat rasa cemas menjadi-jadi. Misalnya, muncul pertanyaan, Apa yang akan terjadi jika kami tidak selamat?, Bagaimana bayi saya jika nanti terjadi sesuatu dengan saya?, Bisakah suami dan keluarga menjaganya dengan baik tanpa saya?

 

Ini adalah pengalaman saya sendiri saat itu. Semua pertanyaan yang berkecamuk lantaran rasa cemas yang menguasai diri. Padahal beragam hal sudah dilakukan untuk mengatasi kecemasan dan dilema saat hamil. Oleh sebab itu, hal ini harus diwaspadai karena berpotensi membuat calon ibu menjadi murung dan terkungkung energi negatif. Tentu hal ini juga tak baik bagi calon bayi.

 

Calon ibu perlu berkomunikasi dengan suami, keluarga, teman, atau orang terdekatnya tentang beragam pikiran yang berkecamuk itu. Agar mereka dapat membantu menampik energi negatif tersebut. Pihak suami, keluarga, dan kerabat juga hendaknya peka dengan kecemasan yang mungkin dialami oleh calon ibu baru. Selain karena ini adalah pengalaman pertamanya, hormon juga berpengaruh besar terhadap perubahan mood sang Ibu.

Baca juga: Tips Menghadapi Rasa Takut dan Cemas Menjelang Persalinan

 

Kedua, takut tak bisa memberikan ASI. Seorang ibu tentu akan mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Begitu pula tentang rencana pemberian ASI eksklusif untuk buah hati. Namun, ada rasa cemas bahwa hal tersebut tak mampu terpenuhi.

 

 

Beragam info yang mungkin dibaca atau dilihat membuat calon ibu berpikiran, Semoga ASI saya banyak keluar, Apa nanti susu buat adik bisa cukup, ya?, Nanti kalau aku mulai kerja lagi apa tetap bisa memenuhi kebutuhan ASInya sampai 2 tahun?

 

Banyaaaak sekali pertanyaan yang sebenarnya tak harus dicemaskan. Namun harap maklum, ya. Namanya juga calon ibu baru. wink

 

Penting sekali untuk calon ibu agar terus memperkaya pengetahuannya terkait susu-menyusui ini. Bahwa yang paling penting adalah menjaga hormon oksitosin tetap tinggi. Artinya, be happy! Jadi, daripada mencemaskan hal yang belum jelas, sebaiknya jaga mood agar selalu bahagia. Bonusnya nanti bisa produksi banyak ASI buat adik bayi, deh!

Baca juga: OCD, Gangguan Psikologis Berawal dari Kecemasan

 

Terakhir, rasa cemas karena takut salah didik atau gagal mendidik. Melihat perkembangan dunia global saat ini, membuat saya cemas soal cara mendidik si Kecil nanti. Apa harus pakai metode no screen time? Apa saya bisa mengajarkan ia tentang agama dengan baik sementara saya pun masih sedang belajar? Bagaimana caranya agar ia bisa tumbuh berakhlak baik?

 

Banyak berita membuat para orang tua bergidik ngeri saat ini. Jadi, kembali ke pendidikan di lingkungan rumah lah yang menjadi fondasi sikap dan sifat anak nantinya. Wajar saja jika para orang tua newbie ini ikut mencemaskan hal tersebut. Namun, percayalah bahwa Allah menitipkan amanah ini dengan memberikan kemampuan kepada yang dititipkan. Hanya saja memang perlu usaha untuk belajar dan upgrade ilmu terkait.

 

Lagi pula, new mom jangan terlalu cemas, yaaa... Ketika saya dipercaya Allah merawat bayi imut 6 bulan yang lalu, ternyata kecemasan yang dirasakan hanyalah bumbu pelengkap. Takut tidak bisa mengurus bayi? Tidak bisa menjaga dan mendidik bayi? Segala rasa takut dan sumber kecemasan itu ternyata tak terlalu menakutkan.

 

Ingat betapa tak hanya kita saja, tetapi seluruh anggota keluarga dan kerabat bersuka-cita menantikan si Kecil. Akan ada banyak sekali bantuan yang siap menopang, sehingga ketakutan tadi tak akan sempat menghantui.

 

Jangan ragu dan sungkan untuk bertanya atau mencari tahu. Karena sejatinya menjadi orang tua itu adalah pembelajaran seumur hidup. Toh, kita hidup lebih baik karena belajar dari kesalahan, kan? Semangat ya, Geng Sehat!!!

Pemulihan Vagina Setelah Melahirkan - GueSehat.com