Kita semua mungkin pernah melihat pasangan suami istri yang terlihat semakin mirip setelah lama menikah. Kenyataannya, memang ada saja tipe pasangan yang memiliki fitur wajah serupa, ataupun kesamaan karakter yang tak jauh berbeda, sejak awal menikah. Tetapi, ada juga lho, pasangan suami istri, yang semakin berjalannya tahun, semakin terlihat seolah-olah mereka adalah saudara perempuan dan saudara laki-laki. Geng Sehat pernah mengamati kecenderungan seperti itu, enggak? Ternyata, kemiripan wajah antara suami istri ini, ada penjelasan medisnya lho, dari kacamata kesehatan dan psikologi. Simak pembahasan lebih lanjut mengenai fenomena menarik ini, yuk!

Baca juga: 10 Cara Agar Pernikahan Langgeng hingga Akhir Hayat

 

10 Alasan di Balik Kemiripan Wajah Suami Istri

Setiap orang cenderung menikahi orang yang mengingatkan pada orang tuanya.

Pertimbangan ideal ini berlaku bagi pria dan wanita. Adalah hal yang lazim terjadi bagi laki-laki dan perempuan yang dididik dengan baik serta penuh kasih sayang, pasti memilih pasangan hidup yang mengingatkan akan ayah dan ibunya. Konfirmasi ini datang dari para ilmuwan, bahwa kita memilih pasangan yang tidak hanya terlihat seperti diri kita sendiri, melainkan juga seperti orang tua kita. Biasanya, faktor yang paling sering dijadikan pertimbangan adalah warna rambut, mata, dan usia orang tua kita. Karena orang tua, merupakan cinta sejati pertama. Ini bukti nyata bahwa cinta sejati tidak akan pernah bisa dilupakan oleh setiap anak.

 

Tahun-tahun kebersamaan yang telah dilalui.

Robert Zanjonc, seorang psikolog sosial di Universitas Michigan, Amerika Serikat, melakukan sebuah riset unik. Dilansir dari livescience.com, ia membandingkan foto pasangan suami istri pada hari pernikahan mereka. Foto tersebut, lalu dibandingkan dengan foto yang diambil 25 tahun kemudian. Hasil studi menunjukkan bahwa, suami dan istri yang awalnya sama sekali tidak memiliki kesamaan wajah, menjadi sangat mirip 25 tahun kemudian. Fakta keren lainnya dari survei ini mengungkapkan, semakin banyak kebahagiaan yang dirasakan oleh pasangan dalam perkawinan, semakin besar peningkatan kemiripan wajah di antara mereka. Zajonc berasumsi, alasan utama kenapa pasangan suami istri justru semakin mirip saat usia bertambah, adalah karena orang-orang yang memiliki ikatan erat, biasanya senang menirukan ekspresi wajah masing-masing. Dengan kata lain, jika pasangan Kamu memiliki selera humor yang baik dan sering membuatmu tertawa, Kamu juga pasti akan sering membuat semua orang tertawa berkat rasa bahagia.

 

Pengalaman yang dibagi bersama dalam pernikahan.

Saling berbagi pengalaman sepanjang pernikahan, adalah alasan lain yang membuat Kamu akhirnya semakin mirip dengan pasangan. Setiap pernikahan, pasti melewati badai. Hanya pasangan yang tidak menyerah, akan menuai momen-momen bahagia yang tidak terduga pula. Segala sesuatu yang dijalani bersama, akan memengaruhi bahasa tubuh dan keadaan emosional pasangan suami istri. Sejarah pernikahan seakan "tertulis" di wajah mereka. Tak jarang, ada suami istri yang bahkan berbagi bentuk keriput wajah di tempat yang sama.

 

Pria dan wanita yang tampak mirip, biasanya saling memiliki ketertarikan besar sejak awal.

Menurut penelitian, ada pria dan wanita yang memiliki kesamaan anatomi wajah. Ini disebut perjodohan asortatif, istilah untuk orang-orang dengan kecenderungan menikah dengan lawan jenis yang memiliki kemiripan wajah. Tipikal suami istri seperti ini, dikenal sebagai pasangan fenotipe. Bayangkan, jika wajah Kamu dan pasangan tampak  mirip, pasti anak Kamu terlihat seperti kembaran kalian berdua dalam versi mini. Ini merupakan cara paling maksimal yang dapat dilakukan untuk meneruskan gen ke generasi selanjutnya.

Baca juga: 12 ide Afterplay Agar Hubungan Kamu dan Pasangan Semakin Intim

 

Karena mereka berbagi sistem kekebalan tubuh yang sama.

Sistem kekebalan tubuh mencerminkan gaya hidup kita, termasuk kebiasaan makan dan berolahraga. Sekelompok ilmuwan menyimpulkan bahwa pasangan yang telah lama menikah memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat mirip. Hal ini lumrah terjadi, karena pada umumnya pasangan suami istri sering berbagi kebiasaan dan gaya hidup yang sama. Mulai dari bangun tidur, makan, dan menjalani beragam aktivitas di keseharian. Kadang-kadang, ada suami dan istri yang bisa secara kebetulan sama-sama merasa kurang sehat pada satu waktu yang berdekatan. Keren banget ya, pasangan seperti ini. Sama-sama jodoh, sampai ke soal urusan daya tahan tubuh.

 

Saling meniru tabiat satu sama lain.

Pernah mendengar istilah significant mirror? Ya, pasangan memang tempat kita bercermin. Cermin yang paling jujur. Cermin terbaik, tidak akan pernah tertawa saat Kamu menunjukkan dirimu apa adanya. Begitu pula dengan suami istri. Pasangan yang selaras pasti saling mencermati tabiat dan bahasa tubuh masing-masing. Ini menunjukkan bahwa ada kenyamanan emosional dan kepercayaan dalam hubungan mereka. Para ilmuwan menyatakan bahwa pasangan suami istri cenderung mengubah kebiasaan mereka menjadi semakin baik selama pernikahan, misalnya, mencoba berhenti merokok dan mulai makan makanan sehat.

 

Karakter diri yang tidak jauh berbeda.

Pada tahun 2006, para ilmuwan di Universitas Liverpool melakukan sebuah studi. Partisipan diminta untuk menilai kepribadian seseorang berdasarkan foto pria dan wanita secara acak. Rupanya, pria dan wanita yang ada di sampel foto tersebut, merupakan suami istri di realita keseharian. Namun, partisipan tidak mengetahui fakta yang sengaja dirahasiakan ini. Mereka tidak tahu pria di foto A merupakan suami dari wanita di foto yang mana. Uniknya, partisipan berhasil menebak kemiripan karakter di antara pasangan yang paling lama menikah. Para peneliti pun menyimpulkan bahwa, kepribadian diri yang tidak jauh berbeda, bahkan terefleksi sebagai kesan yang menarik pada wajah suami istri.

  

Memilih pasangan dari lingkungan yang serupa.

Alasan paling jelas dan sederhana di balik kemiripan wajah suami istri, karena sebagian besar dari mereka memilih pasangan dari lingkungan yang sama. Contohnya sama-sama alumni dari satu sekolah, satu lingkungan pertemanan, hingga satu lingkup pekerjaan. Tingginya intensitas pertemuan, pada akhirnya menumbuhkan kecocokan antara Kamu dan pasangan. Apalagi jika Kalian memiliki kebiasaan yang tak jauh berbeda. Tahun-tahun yang dilewati penuh rasa cinta, akhirnya menciptakan kemiripan di wajah Kalian berdua.

 

Terbiasa mengamati bayangan diri sendiri.

Sebagian besar orang memutuskan untuk melabuhkan hati pada orang yang menurutnya memiliki paling banyak kemiripan dengan dirinya, baik dari segi fisik maupun sifat. Coba deh, ingat-ingat kembali. Seberapa sering Kamu mengamati lekuk tubuh dan raut wajah secara menyeluruh setiap kali Kamu bercermin.

Saking kenalnya Kamu dengan diri sendiri, tanpa disadari hal ini kemudian Kamu jadikan acuan dalam memilih pasangan. Kamu pun akhirnya akan cenderung menyukai seseorang yang memiliki kriteria hampir mirip atau bahkan sangat mirip dengan bayangan dirimu sendiri.

Menurut Anthony Little, seorang dosen di University of Stirling, hal ini disebabkan oleh “visual exposure”. Artinya, semakin sering kita melihat sesuatu, maka kita akan semakin menyukainya. Nah, sekarang paham, kan? Sebenarnya Kamu sudah sering melihat sosok pasangan dalam diri sendiri. Maka tak aneh, semakin kuat ikatan cinta, semakin nyata kemiripan wajah di antara Kamu dan dia.

 

Rasa cinta yang besar.

Terlepas dari semua perbedaan dan kesamaan, hal terbaik yang harus dilakukan oleh suami istri adalah terus jatuh cinta berkali-kali. Rasa cinta yang besar, akan membuat pasangan suami istri tumbuh semakin mirip antara satu sama lain. Dilansir dari brightside.me, ada sebuah cerita yang menjadi bukti bahwa cinta memang tidak bisa menua seiring berjalannya usia. Kisah seorang kakek penderita alzheimer. Ia telah menikah selama 39 tahun dengan istrinya. Alzheimer membuatnya tidak bisa mengingat lagi tentang anak-anak, rumahnya, atau apapun. Tapi, seburuk apapun Alzheimer mendera, tidak bisa membuatnya lupa mengenali sang Istri. Si kakek bahkan masih lancar menggumamkan pujian manis, seperti, "Hai, istriku yang cantik!" , setiap kali melihat sang Istri. 

 

Ternyata, dalam beberapa hal, kita memang mungkin terprogram untuk jatuh cinta pada orang yang memiliki DNA yang serupa dengan kita. Ada beberapa pasangan yang berasumsi, bahwa suami dan istri yang saling mencintai, setelah melewati tahun ke-8 pernikahan, umumnya memang sudah seperti kakak dan adik. Bukan hanya soal kemiripan wajah, namun juga feel yang mereka rasakan. Pasangan bisa semakin terlihat seperti diri kita, bukan hanya karena rasa suka dan cinta, melainkan juga karena sudah melewati segalanya bersama. (TA/OCH)

Baca juga: Inilah Tanda Sederhana Kamu dan Pasangan Berjodoh