Pernikahan merupakan salah satu bab terbesar dalam hidup. Dua individu saling menemukan dan memutuskan untuk menghabiskan sepanjang usia bersama. Komitmen untuk setia mencintai harus selalu ditepati, baik dalam suka maupun duka selama menjalani pernikahan.

 

Normalnya, pasangan suami-istri mengetahui bahwa mereka telah bertemu dengan jodohnya sebelum memutuskan untuk menikah. Namun, adakah sinyal lain yang bisa mengindentifikasi bahwa Kamu memang menikahi jodohmu? Rupanya, memang ada! Tandanya pun benar-benar sederhana. Kira-kira apa ya tanda-tanda tersebut? Simak pemaparan menarik dari kalangan ilmuwan mengenai hal ini!

Baca juga: Makanan yang Sehat dan Murah

 

Gemuk dan Selalu Bahagia Setelah Menikah

Tidak perlu muluk-muluk untuk mengetahui sepasang suami-istri berjodoh. Jika berat badan Kamu atau pasangan cenderung bertambah setelah menikah dan diimbangi dengan perasaan puas dengan kehidupan pernikahan kalian, maka sesederhana itulah tandanya Kamu memang jodoh bagi pasanganmu.

 

Kesimpulan unik ini diperoleh berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti selama beberapa tahun, sebagaimana dilansir oleh telegraph.co.uk. Penelitian yang melibatkan lebih dari 169 pasangan yang telah menikah ini, menemukan bahwa semakin berkualitas hubungan suami-istri, maka bobot tubuh pun menjadi bertambah.

Selama 4 tahun, pasangan secara teratur diminta untuk menilai skala kepuasan mereka terhadap mahligai rumah tangga. Berat dan tinggi badan mereka pun diukur secara berkala. Studi tersebut menemukan bahwa untuk setiap unit tingkat kepuasan yang dirasakan terhadap pernikahan, rata-rata pria dan wanita memperoleh sepersepuluh kenaikan berat badan dari Indeks Massa Tubuh meraka per 6 bulan.

 

Pertambahan berat badan ini setara dengan kenaikan 500 gr per tahunnya pada wanita atau pria dengan tinggi badan rata-rata 162 cm. Menariknya, hasil riset ini diamini oleh pasangan suami-istri yang menjadi responden. Banyak pasangan yang mengaku bahwa rumah tangga mereka amat bahagia, selaras dengan berat badan mereka yang terus meningkat. Sementara pasangan yang tidak bahagia dengan kehidupan rumah tangga mereka cenderung memiliki berat badan yang tetap. Bahkan, pada umumnya pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.

 

Penelitian ini semacam membantah opini masyarakat bahwa kehadiran pasangan yang dapat memenuhi dan memanjakan selera makan merupakan alasan mengapa pria atau wanita rentan menjadi gemuk setelah menikah. Berarti, opini seseorang menjadi gemuk karena sudah memiliki rekan hidup tidak sepenuhnya benar, ya.

Karena pada dasarnya, pasangan yang kehidupannya bahagia memang merasa tidak perlu menjaga tubuhnya agar tetap terlihat menarik. Mereka sudah merasa begitu nyaman dan tidak sekalipun meragukan kelanggengan hubungan pernikahan mereka. Sedangkan pasangan (biasanya pria, namun dapat juga terjadi pada wanita) yang pernikahannya tidak bahagia, justru berusaha menjaga tubuhnya tetap atraktif. Periset juga menemukan fakta bahwa pria atau wanita yang menerima apa-adanya pasangan mereka, nyatanya memang tidak pernah terlalu ambil pusing akan bentuk tubuh.

 

Latar belakang prinsip seperti inilah yang membuat mereka tidak pernah termotivasi, apalagi berpikir mencari orang lain. Sebagaimana dijelaskan oleh dr. Andrea Meltzer dari Southern Methodist University, Dallas, "Rata-rata, pasangan yang mengalami kenaikan berat badan karena merasa puas dengan hubungannya, cenderung tidak pernah mempertimbangkan untuk bercerai. Sebaliknya, pasangan yang tidak puas dalam hubungan mereka, berat badan mereka cenderung tidak naik dari waktu ke waktu."

 

Masih mengutip kata-kata dr. Meltzer, “Penemuan riset ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang mungkin lebih mementingkan berat badan sebagai aset penampilan daripada kesehatan". Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Health Psychology ini menyisakan pesan penting bagi pasangan muda.

 

Berat badan harus mulai disikapi sebagai faktor penting untuk menjaga kesehatan. Dengan mengatur pola makan dan gaya hidup positif, pasangan yang puas dengan kehidupan pernikahannya tidak hanya akan tetap merasa bahagia, melainkan juga dapat terhindar dari potensi kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Dengan Lemak sehat

 

Poin Penting untuk Diperhatikan

Saling menjaga dan mengurus satu sama lain sudah sewajarnya menjadi tugas bagi suami-istri seumur hidup. Menikmati hidup bersama pasangan yang akan selalu menerima diri kita apa-adanya, tentu saja baik. Namun selain itu, akan jauh lebih bagus lagi jika Kamu dan pasangan saling terinspirasi untuk menjalani hidup nikmat yang sehat. Kamu dan pasangan bisa kok menerapkan pola makan sehat di hari kerja, lalu makan enak yang tidak berlebihan di akhir pekan.

 

Jadikan target untuk menghabiskan umur panjang bersama sebagai motivasi utama. Jangan pernah berhenti ya menjadi suami-istri yang kompak dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, kebutuhan biologis, serta kebutuhan untuk tampak menawan di mata pasangan. Jika Kamu dan pasangan bisa menjaga dengan baik 3 kebutuhan tersebut, maka fondasi pernikahan, baik secara fisik maupun secara psikologis, akan sehat dan aman. (TA/AS)

Baca juga: 5 Cara Kencan Sehat Bersama Pasangan