Nama penyakit satu ini memang sedikit mirip dengan nama penyakit lain, yaitu gondok. Keduanya juga memiliki gejala yang serupa, yaitu membuat penderitanya mengalami pembengkakan di area leher, yang terkadang disertai demam hingga pegal-pegal. Bagi sebagian orang, penyakit gondongan mungkin tidak familier dan menganggap itu adalah gejala dari gondok. Namun, sebenarnya apa sih perbedaan di antara keduanya?

 

Perbedaan gondok dan gondongan

Dilansir dari kompas.com, gondok dan gondongan itu dua jenis penyakit yang berbeda. Gondok disebut juga sebagai goiter dan disebabkan oleh adanya gangguan hormon, khususnya hormon tiroid yang terdapat pada leher. Sewaktu sekolah dulu, mungkin Kamu kerap mendengar nama penyakit ini, karena termasuk salah satu penyakit akibat kekurangan yodium. Penderita penyakit gondok akan mengalami inflamasi atau pembengkakan yang cukup besar, hingga sebesar jeruk bali. Meskipun ada juga yang ukurannya lebih kecil. Ukuran ini ternyata dipengaruhi oleh seberapa beratnya gangguan hormon yang dialami penderita.



Sedangkan gondongan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus paramoxy. Virus ini bersifat cukup aktif, karena tidak hanya menyebabkan gondongan, melainkan juga campak dan rubella. Virus ini mudah berpindah dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain di dekatnya, dengan cara menggandakan diri. Itulah mengapa penyakit campak, rubella, dan gondongan merupakan jenis penyakit yang menular. Pada penyakit gondongan, infeksi virus ini menyerang kelenjar air ludah atau parotis, sehingga menyebabkan nyeri dan akhirnya mengalami pembengkakan.

 

Apa saja gejala gondongan?

Lain penyakit, pasti lain pula gejalanya. Jika penyakit gondok bisa menyebabkan pembengkakan di kedua kelenjar tiroid, maka penyakit gondongan sedikit berbeda. Gondongan atau dalam istilah medis disebut parotitis epidemika hanya menimbulkan pembengkakan di leher dan dapat sembuh dengan sendirinya selama kurang lebih 2 minggu. Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit flu, yaitu demam, pusing, dan kadang-kadang nyeri otot.

Baca juga: Inilah Manfaat Protein bagi Otot dan Tubuh



Seseorang yang telah terinfeksi virus gondongan tidak langsung menunjukkan gejala. Meski begitu, ia ternyata sudah dapat menularkan penyakit tersebut. Setelah 3 hari, penyebaran virus ini meningkat seiring dengan pembesaran kelenjar parotis. Ini akan menurun jika pembengkakan sudah mulai mereda.

 

Cara mengobati gondongan

Penyakit gondongan disebabkan oleh infeksi virus, sehingga belum ada antibiotik ataupun jenis obat lain yang dapat menyembuhkannya. Jadi dapat dikatakan, penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Kamu bisa melakukan beberapa upaya pencegahan, seperti dikutip melalui healthline.com:

  • Pastikan waktu istirahatmu lebih banyak dari biasanya, khususnya jika Kamu merasa lemah atau lelah.

  • Gunakan kompres air hangat atau obat rekomendasi dokter untuk menurunkan demam.

  • Selain demam, Kamu juga bisa meredakan pembengkakan kelenjar dengan kompres air dingin.

  • Jangan lupa untuk minum air putih lebih banyak, agar terhindar dari dehidrasi akibat demam.

  • Untuk makanan, sebaiknya konsumsi makanan yang bertekstur lembut, supaya rahangmu tidak bekerja terlalu keras untuk mengunyah. Mengunyah makanan bertekstur keras saat sakit gondongan ternyata dapat membuat leher atau area pembengkakan terasa nyeri. Kamu dapat mengonsumsi bubur, jus, sup, atau bolu siffon.

  • Sebaiknya hindari makanan maupun minuman yang asam, sebab dapat membuat rasa sakit di kelenjar parotis semakin menjadi.

  • Terakhir, percaya atau tidak, Kamu dapat menyembuhkan gondongan secara cepat dan alami dengan menggunakan daun belimbing wuluh. Jika buahnya sangat nikmat dijadikan masakan, ternyata daunnya pun bermanfaat untuk kesehatan.



Cara menyembuhkan gondongan dengan daun belimbing wuluh

Cara ini masih tergolong tradisional, jadi khasiatnya pun sama dengan obat herbal. Dilansir dari viva.com, siapkan semua bahan-bahannya, yaitu daun belimbing wuluh dan bawang putih. Jumlahnya dapat Kamu sesuaikan tergantung kebutuhan. Namun, pastikan jika jumlah bawang putih lebih sedikit dari daun belimbing wuluh.



Kemudian, cuci bersih semua bahan tadi dan kumpulkan dalam sebuah wadah untuk ditumbuk. Setelah itu, tumbuklah semua bahan sampai halus. Jika sudah, ramuan pengobatan untuk gondongan pun telah selesai. Kamu dapat menggunakannya dengan cara dioleskan pada bagian leher yang bengkak.

 

Ternyata tak hanya untuk mengobati gondongan, daun belimbing wuluh juga dapat mengobati beberapa penyakit, seperti sakit gigi, panu, seriawan, hingga rematik. Namun satu hal yang harus Kamu ingat, cara ini hanyalah alternatif yang dapat Kamu gunakan jika gondongan yang Kamu derita tidak mengalami komplikasi. Apabila Kamu mengalami komplikasi atau kondisi serius lainnya, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pertolongan tepat secara cepat.



Lalu, mengapa daun belimbing wuluh direkomendasikan untuk mengobati gondongan? Ternyata pemilihan ini dilihat berdasarkan kandungan yang terdapat di dalamnya, yaitu vitamin C, glukosid, tannin, asam format, peroksida, saponin, kalsium oksalat, sulphur, kalium, dan sitrat. Kandungan tersebut dipercaya dapat menghalau virus yang menjadi penyebab gondongan. Namun ini tidak disarankan untuk dikonsumsi, melainkan hanya digunakan sebagai bahan olesan dan kompres. (BD/AS)