3. Respiratory Syncytial Virus (RSV)

RSV adalah infeksi paru-paru dan saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa berbahaya dan merupakan penyebab utama bayi dan anak berusia di bawah 1 tahun harus dirawat di rumah sakit akibat masalah pernapasan.

 

Gejala: RSV memiliki gejala awal seperti penyakit flu pada umumnya, yaitu demam dan batuk, namun bisa bertahan hingga berminggu-minggu. Penyakit ini bisa menginfeksi saluran bronkial dan menyebabkan bronkitis (saluran pernapasan yang besar) atau bronkiolitis (saluran pernapasan yang lebih kecil). Jika RSV tidak diobati, virusnya bisa menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

 

Kapan bayi harus diperiksakan ke dokter: Jika bayi berusia di bawah 3 bulan mengalami gejalanya, periksakan ke dokter. Segera bawa bayi ke ruang gawat darurat jika ia kesulitan bernapas. Periksakan ke dokter juga jika bayi mengalami flu yang berlangsung hingga lebih dari seminggu.

 

Pecegahan: Jangan merokok di dekat bayi (asap membuat saluran pernapasan rentan terhadap infeksi. Kalau anak Mums lahir prematur, ia memiliki risiko yang lebih tinggi terkena komplikasi RSV.

 

4. Konstipasi

Sering kali, setelah bayi boleh mengonsumsi makanan padat, ia mengalami konstipasi. Konstipasi harus segera diobati, karena bisa menimbulkan rasa sakit saat buang air besar. Feses yang tertahan bisa meregangkan usus dan melemahkan otot. 

 

Gejala: Seperti orang dewasa yang terkena konstipasi, bayi yang baru lahir juga memiliki feses yang keras. Frekuensi buang air besarnya juga kurang dari 1 kali dalam sehari. Mums juga perlu mengecek jika ada darah di pampers bayi. Hal tersebut menunjukkan adanya luka di dalam akibat feses yang keras. Namun, biasanya luka tersebut akan hilang setelah konstipasinya sembuh.

 

Pengobatan: Pastikan makanan yang Mums berikan kepada bayi tidak menyebabkan fesesnya mengeras. Kalau bayi sudah boleh mengonsumsi makanan padat, pastika ia memiliki asupan serat yang banyak.

 

Kapan bayi harus diperiksakan ke dokter: Kalau bayi Mums merasa kesakitan dan belum juga buang air besar hingga lebih dari 4 hari, segera periksakan ke dokter.

 

Baca juga: Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI

 

5. Diare 

Diare adalah penyakit pencernaan yang menyebabkan penderitanya terlalu sering buang air besar dengan konsistensi feses yang terlalu cair. Pada kebanyakan kasus, diare disebabkan oleh virus, namun juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau alergi. Komplikasi berbahaya dari diare adalah dehidrasi.

 

Gejala: Bayi yang baru lahir bisa buang air besar hingga 12 kali dalam sehari, namun setelah berusia 3 bulan, ia bisa saja tidak buang air besar selama sehari. Kalau bayi Mums buang air besar lebih sering daripada biasanya dan konsistensinya terlalu cair, maka kemungkinan besar ia terkena diare.

 

Pengobatan: Mums hanya perlu membiarkan usus bayi beristirahat hingga kembali normal. Perhatikan feses bayi dan laporkan kepada dokter. 

 

Kapan bayi harus diperiksakan ke dokter: Kalau bayi Mums terkena demam tinggi, diare yang disertai darah, rasa sakit yang meningkat, muntah, dan mengalami penurunan berat badan, maka diperlukan perawatan medis. Pertanda dehidrasi adalah mata kering, mulut kering, dan pampers yang lebih bersih daripada biasanya.