Mums punya anak wanita yang menginjak usia remaja, kira-kira saat ini duduk di kelas 5-6 Sekolah Dasar? Saatnya Mums mengajak anak ke dokter untuk suntik vaksin HPV. Usia 9-13 tahun adalan saat paling tepat pemberian vaksin HPV, yaitu vaksin untuk mencegah kanker serviks.

 

Kanker pada serviks atau leher rahim ini adalah salah satu kanker paling mematikan, Mums! Maka jangan ditunda sampai anak besar dan kelak menikah, karena tingkat efektivitasnya tidak sebagus ketika diberikan di usia 9-13 tahun.

 

Sebelum membawa anak vaksin, ketahui dulu fakta-fakta kanker serviks dan vaksin HPV berikut ini, ya! 

 

Pembunuh wanita nomer satu

Bergantian dengan kanker payudara, kanker serviks adalah penyebab kematian utama pada wanita. Di dunia setiap 2 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks dan di Indonesia setiap 1 jam wanita meninggal karena kanker ini. Saat ini Indonesia menjadi negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di Asia, dan lebih dari 50%nya meninggal dunia.

 

Yang makin membuat insiden kanker serviks makin meningkat adalah perkawinan usia muda (berhubungan seksual dini). Di Indonesia masih banyak remaja putri menikah di usia 19-20 tahun, atau berhubungan seksual. Berhubungan seksual data remaja rentan terkena kanker serviks karena mulut rahim belum matang sehingga mudah disusupi virus penyebab kanker serviks.

Baca juga: Bahaya Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksinasi HPV

 

Fakta tentang virus HPV

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah virus umum yang dapat kita temukan di mana-mana. Ada lebih dari 130 tipe dengan keganasan berbeda. HPV juga menyebabkan kanker lain seperti kanker penis, kanker anus, kanker tenggorokan dan sebagainya. Virus yang tidak ganas menyebabkan kutil kelamin atau kutil di kulit.

 

Data dari CDC di Amerika, baik pada laki-laki maupun wanita seumur hidup memiliki risiko 70-80% terinfeksi HPV. Dengan kata lain, 8 dari 10 orang akan terinfeksi HPV selama periode hidupnya. Namun tidak semua infeksi HPV menyebabkan kanker.

 

Dr. Kristoforus Hendra Djaya, SpPD vaksinolog dari In Harmoni Clinic diskusi "Ayi vaksin HPV" di Jakarta, 19 April menjelaskan, 85% penularan  HPV adalah melalui hubungan seksual dan 15% melalui kontak tidak langsung misalnya pemakaian handuk bersama, kuku yang terkontaminasi HPV, atau transisi vertikal dari ibu ke anak. "Jadi tidak benar bahwa hanya wanita yang suka berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual tidak aman yang dapat terkena kanker serviks. Siapapun dapat terkena," jelas dr. kristo.

 

Baca juga: Program Nasional Vaksin HPV Diharapkan Mulai 2019 

 

Dapat dicegah dengan Vaksin HPV

Pencegahan kanker serviks dapat diakukan dengan vaksinasi HPV dan skrining atau deteksi dini. Dosis vaksin HPV adalah sebagai berikut:

  • Untuk anak usia 9-13 tahun, vaksin HPV diberikan 2 kali dengan rentang jarak 6 bulan (bulan ke-0 dan ke-6)
  • Untuk wannita dewasa diberikan 3 kali di bulan 0-1, 2 dan 6.
  • Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, pencegahan dengan vaksin saja tidak cukup, harus disertai skrining dengan papsmear atau tes HPV DNA.

 

Apakah Vaksin HPV aman?

WHO Global Advisory Committee on Vaccine Safety menyatakan vaksin HPV sangat aman. Sejak dikeluarkan 10 tahun lalu, sudah 205 juta dosis vaksin HPV digunakan di seluruh dunia sampai tahun 2015 dan tidak ada efek samping serius yang ditemukan. Mengapa vaksin HPV aman? Karena dibuat dari VLP (virus like particle) atau partikel mirip virus yang tidak mengandung materi DNA virus sehingga tidak menyebabkan penyakit atau kanker.

 

Sudah direkomendasikan sedikitnya 3 perhimpunan

Pemberian vaksin HPV sudah direkomendasikan oleh 3 perhimpunan profesional, yaitu:

  1. Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI): usia 10-55 tahun
  2. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) : wanita> 10 tahun
  3. Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) : 12-55 tahun

 

Ayo Mums, segera vaksin si Kecil dengan vaksin HPV untuk melindunginya dari bahaya kanker serviks yang mematikan. Sayang jika tidak dilakukan karena kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang capat dicegah dengan vaksin. (AY)