Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker mematikan yang hanya bisa menyerang wanita. Kanker serviks atau mulut rahim ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), yang bisa menular melalui hubungan seksual. Terdapat sekitar 40 jenis virus HPV dan tidak semuanya bisa menyebabkan kanker serviks. Deteksi dini bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan dan penanganan secara cepat di masa awal pertumbuhan kanker. Selain deteksi dini dengan pap smear. Kanker serviks juga bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV.

 

Mengapa vaksin HPV penting?

Vaksin HPV bisa melindungi dari 4 jenis utama virus HPV, termasuk 2 jenis yang menyebabkan kanker serviks dan 2 jenis lainnya yang menyebabkan kutil pada kelamin. Vaksinasi HPV bersifat jangka panjang dan bisa mencegah kebanyakan kasus kanker serviks dan kutil pada kelamin. Di Indonesi sendiri terdapat 2 jenis vaksin HPV, yaitu bivalen yang hanya mencegah kanker leher rahim, serta tetravalen yang bisa mencegah kanker leher rahim dan juga kutil kelamin.

 

Bisakah vaksin diberikan pada anak?

Vaksin HPV direkomendasikan untuk diberikan pada anak yang berusia mulai dari 10 tahun. Penting untuk diberikan pada anak sedini mungkin sebelum mereka aktif secara seksual, karena belum terinfeksi oleh virus HPV. Apabila sudah pernah terinfeksi oleh HPV, maka vaksin tidak bisa mencegah penyakit yang ditimbulkan dari virus HPV yang menginfeksi. Imunisasi HPV juga direkomendasikan untuk remaja berusia 13 hingga dewasa yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya.

 

Berapa kali vaksin perlu diberikan?

Kedua vaksin bivalen maupun tetravalen diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin HPV bivalen diberikan dengan jadwal 0,1,6 bulan. Artinya, dosis kedua dan ketiga masing-masing diberikan 1 dan 6 bulan setelah dosis pertama.Sedangkan vaksin HPV tetravalen diberikan dengan jadwal 0,2,6 bulan.

 

Jika vaksin diberikan pada anak usia 10-13 tahun, maka pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6 hingga 12 bulan, karena respons antibodi setara dengan 3 dosis.

 

Siapa saja yang tidak disarankan menerima vaksin HPV?

Orang dengan beberapa konfisi berikut tidak disarankan untuk menerima vaksinasi HPV:

  • Siapapun yang memiliki alergi pada ragi atau komponen vaksin HPV
  • Siapapun yang mengalami rekasi alergi saat pemberian vaksin HPV dosis pertama
  • Wanita hamil. Vaksin HPV aman bagi wanita hamil dan janin, tapi hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut.
  • Anak yang demam

 

Apakah ada efek sampingnya?

Beberapa efek yang umum terjadi yaitu demam; sakit kepala; nyeri, bengkak, kemerahan di tempat penyuntikan; kelelahan; serta nyeri otot. Gejala-gejala tersebut tidak terjadi lama dan akan hilang dengan sendirinya.