Sudah tahu belum bahwa urutan lahir memengaruhi kepribadian seseorang? Menjadi anak pertama, kedua, terakhir, atau anak tunggal, dapat berdampak besar pada kepribadian dan sikap seseorang. Misalnya saja, anak pertama sering kali menjadi eksperimen bagi orang tua baru. Dalam mendidik anak pertama, orang tua menggunakan insting dan banyak melakukan percobaan.

 

Pada umumnya, hal tersebut menyebabkan orang tua cenderung bersikap sangat penuh perhatian, ketat dengan peraturan, dan terlalu gelisah terhadap hal-hal kecil. Alhasil, anak pertama cenderung memiliki kepribadian perfeksionis dan selalu berusaha memenuhi harapan orang tua.

 

Lain halnya dengan anak kedua. Ketika orang tua memutuskan untuk memiliki anak kedua, umumnya cara didiknya tidak seketat anak pertama, karena sudah memiliki pengalaman. Perhatian yang diberikan juga tidak sesempurna seperti kepada anak pertama, karena mereka punya dua anak yang sama-sama membutuhkan perhatian.

 

Selain itu, orang tua juga umumnya tidak akan mudah panik jika ada suatu hal yang terjadi pada anak kedua. Hal tersebut bisa menyebabkan anak kedua kurang perfeksionis dan selalu berusaha untuk memenuhi harapan orang tua, supaya bisa menyeimbangi anak pertama.

 

Sangat menarik, bukan? Berikut penjelasan lebih lengkap tentang hubungan urutan lahir dengan kepribadian, seperti dilansir dari portal Parents.com!


Baca juga: Beda Kepribadian Generasi X, Y, dan Z

 

Anak Pertama

Sebagai pemimpin dari adik-adiknya, anak pertama sering kali cenderung bersifat:

  • Dapat diandalkan.
  • Teliti.
  • Terstruktur.
  • Berhati-hati.
  • Mengontrol.
  • Berprestasi.
 

Kepribadian Anak Pertama saat Masih Kecil

Anak pertama atau anak sulung umumnya sangat suka berada di tengah orang tua. Hal tersebut yang terkadang menyebabkan mereka bersikap seperti orang dewasa. Anak pertama cenderung memiliki sikap yang rajin dan ingin menjadi yang terbaik terhadap segala sesuatu yang mereka lakukan. Oleh sebab itu, anak pertama juga pintar mengambil hati orang tua.

 

Sangat banyak anak sulung yang saat masih kecil lebih senang bersama orang dewasa atau anak yang lebih kecil, ketimbang menghabiskan waktu bersama sesama umurnya. Hal tersebut menyebabkan beberapa anak pertama mengalami kesulitan beradaptasi ketika pertama kali masuk TK atau playground. Namun dalam waktu singkat, mereka cenderung bisa menyesuaikan diri dan akhirnya dapat menikmati waktu bersama teman-temannya.

 

Untuk kepribadiannya, anak pertama cenderung memiliki sifat mengontrol adik-adiknya. Anak pertama juga suka merebut apa yang sedang dipegang atau dimiliki adiknya, hanya untuk mengganggunya. Itulah mengapa anak pertama dan anak kedua cenderung memiliki love hate relationship.

 

Kepribadian Anak Pertama ketika Sudah Dewasa

Ketika anak pertama sudah beranjak dewasa, sifat selalu ingin berprestasi dan menjadi yang terbaik umumnya akan tetap ada. Pada umumnya, alasan anak pertama selalu ingin menjadi yang terbaik bukanlah karena ingin berkompetisi, melainkan hanya karena benar-benar ingin menjadi yang terbaik.

 

Ambisi tersebut cenderung mengikuti kepribadian anak pertama hingga mereka kuliah dan bekerja. Saat dewasa, anak pertama umumnya akan memastikan segala sesuatunya mencapai standar mereka.