Teori-teori tahap perkembangan anak sangatlah banyak di dunia. Alasannya, setiap tahapan kehidupan begitu unik dan bisa diamati dari berbagai aspek. Nah, kali ini kita akan membahas teori Vygotsky, seorang peneliti asal Rusia. Mari simak penjelasannya!

 

Lev Vygotsky pada awalnya adalah seorang guru sastra, tetapi dia tertarik pada bidang psikologi di usia 28 tahun. Untuk itulah, dia menjadi tokoh dunia psikologi pendidikan. Dia membenarkan teori Piaget, kalau tahap perkembangan anak di area kognitif terjadi secara bertahap. Namun, dia kurang setuju terhadap pernyataan bahwa si Kecil lah yang terlibat sendiri dalam pertumbuhannya.

Baca juga: Begini Cara Bersikap Tegas pada Anak, Mums!

 

Lev Vygotsky menekankan kalau perkembangan sosial manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan budaya. Dia berkata, perkembangan kognitif, psikomotorik, mental, dan afektik pada seorang anak sangat dipengaruhi oleh sosial budaya yang dia temukan di masyarakat.

 

Baik dari segi bahasa, pengalaman, sopan santun, dan masih banyak lagi. Jadi, lingkungan sangat memengaruhi pertumbuhan anak. Si Kecil memang memiliki fungsi-fungsi mental yang sederhana, tetapi bisa berkembang bila orang dewasa ikut terlibat di dalamnya lewat edukasi seputar budaya.

 

Sekalipun kecerdasan emosi si Kecil bisa sangat unik antara anak yang satu dengan yang lain, tetapi pengalaman bersama orang lain membentuk gambaran akan dunianya. Teori-teori Vygotsky terbentuk dari tiga konsep utama, yaitu:

  1. Intektual berkembang seiring si Kecil menghadapi ide-ide atau pengalaman-pengalaman baru.
  2. Intelektual juga berkembang lewat interaksi dengan orang lain.
  3. Guru adalah mendiator dalam pembelajaran si Kecil.

 

Penekanan teorinya adalah untuk menekankan pentingnya pengetahuan awal dalam suatu proses pembelajaran. Dia juga ingin guru membantu murid dalam memahami pengetahuan dan perbedaan pengetahuan lewat pemahaman cara kerja otak.

Baca juga: Apa Saja 6 Aspek Perkembangan Anak di Usia Dini?

 

Lewat konsep dan penekannya itulah, kita bisa membaca kalau teori belajar Vygotsky dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Hukum genetik, yaitu ketika kemampuan seseorang akan bertumbuh lewat dua latar belakang, seperti lingkungan sosial dan psikologis (gambar diri dan kemampuan alamiah sendiri).
  2. Zona perkembangan proksimal juga dibedakan menjadi dua tingkat, yaitu pertama perkembangan aktual yang terlihat dari kemampuannya dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan masalahnya sendiri. Kedua, perkembangan potensial terlihat dari kemampuan si Kecil dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan masalahnya sendiri dengan bantuan orang lain.
  3. Mediasi yang terbagi dalam mediasi kognitif dan metakognitif. Mediasi kognitif ialah penggunaan alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengetahuan. Sedangkan mediasi metakognitif adalah alat semiotik yang digunakan untuk mengatur diri sendiri, seperti perencanaan, pengawasan, pengecekan, dan evaluasi diri sendiri.

 

Teori Les Vygotsky juga meliputi scaffolding. Scaffolding adalah upaya seorang guru, atau bisa juga dipraktikkan orang tua, yang diberikan kepada murid untuk mencapai keberhasilan. Penjelasan scaffolding juga berarti bantuan besar yang diberikan kepada si Kecil pada awal pembelajaran.

 

Selanjutnya bantuan tersebut akan terus dikurangi, agar dia bisa bertanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri. Bentuk bantuan yang diberikan juga beragam, seperti petunjuk, peringatan, dan dorongan.

 

Tolak ukur dari scaffolding adalah:

  1. Murid mencapai keberhasilan dengan baik dan tanpa bantuan.
  2. Murid mencapai keberhasilan dengan bantuan orang lain.
  3. Murid gagal meraih keberhasilan.

 

Dari penjelasan di atas, apakah Mums setuju dengan teori Vygotsky dibanding teori-teori tahap perkembangan anak lainnya? Silahkan share pendapat Mums di forum, yuk!

Baca juga: Prince George dan Princess Charlotte Dilarang Bermain Gadget