Bagi yang sudah menikah, memiliki anak tentulah menjadi dambaan. Bahkan, ada yang sampai mengikuti program kehamilan. Namun, mempersiapkan kehamilan bukan hanya tugas wanita saja, lho. Pria juga memiliki andil penting di dalamnya.

 

Kehamilan bisa terjadi ketika sel sperma dari pria berhasil membuahi sel telur wanita. Tahukah Dads jika sperma harus melewati tantangan yang tidak mudah untuk bisa berhasil melakukan hal tersebut?

 

Lingkungan asam pada vagina membuat sperma tidak mampu bertahan lama di vagina. Begitu juga lendir serviks yang ternyata tidak mudah untuk ditembus. Karenanya, kondisi sperma haruslah sehat dari segi kualitas maupun kuantitas.

 

Baca juga: Pria tak Punya Sperma, Apa Solusinya?

 

Sperma hidup dalam air mani (semen). Keduanya diproduksi dan dikeluarkan secara bersamaan saat pria ejakulasi. Pria bisa mengenali kondisi sperma dengan mudah melalui warna, bau, tekstur, dan volume air mani.

 

  • Warna. Coba perhatikan warna air mani Dads. Jika berwarna putih atau putih keabuan, kemungkinan besar sperma dalam kondisi sehat dan sempurna. Perlu waspada jika air mani berwarna kemerahan, cokelat, atau hijau karena bisa jadi ada perdarahan atau infeksi pada organ genital. Konsultasikan ke dokter jika Dads mengalami masalah ini.

 

  • Bau. Perhatikan baunya saat ejakulasi. Sperma yang sehat berbau seperti klorin atau cairan pemutih pakaian. Aroma bisa bervariasi karena dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Jika tercium bau busuk, jangan tunggu lagi untuk memeriksakan diri ke dokter. Karena selain menjadi penanda ada gangguan, hal ini juga dapat membuat pasanganmu tidak nyaman saat berhubungan seksual.

 

  • Tekstur air mani yang kental seperti gel menandakan sperma dalam kondisi sehat. Tekstur ini juga bisa menandakan kondisi tubuh Dads, lho. Jika tekstur air mani berubah encer, bisa jadi Dads sedang dalam kondisi kelelahan. Karenanya, stamina perlu dijaga ya ketika sedang merencanakan kehamilan.

 

  • Ciri berikutnya bisa dilihat saat sperma dikeluarkan. Apabila jumlah air mani yang dikeluarkan banyak, Dads tidak perlu khawatir karena sperma termasuk sehat. Untuk mengukur jumlahnya, Dads bisa menakarnya dengan menggunakan ukuran sendok teh. Kadar yang dianggap normal adalah 1-2 sendok teh sperma dalam 1 kali ejakulasi (sekitar 2–5 mL). Air mani dengan jumlah tersebut diperkirakan mengandung 40-600 juta sperma. Melakukan ejakulasi juga perlu diperhatikan karena keseringan malah bisa membuat volume air mani menjadi sedikit. Sebaliknya, jika sudah lama tidak dikeluarkan, volume air mani bisa terlalu banyak.

 

Baca juga: Cari Tahu Fakta-Fakta Unik Seputar Sperma Berikut Ini!

 

Sekarang Dads sudah mengetahui cara mengenali kondisi sperma yang sehat, kan? Nah, hal yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana mempertahankan kondisinya agar tetap sehat.

 

Kualitas dan kuantitas sperma bisa menurun seiring pertambahan usia. Berdasarkan penelitian, penurunan kondisi sperma dimulai sejak usia 30 tahun. Tak hanya itu, kebiasaan sehari-hari ternyata bisa memengaruhi kondisi sperma.

 

Kebiasaan menyimpan handphone di saku celana, meletakkan laptop di pangkuan paha, berendam air hangat, merokok, serta mengonsumsi kopi dan alkohol secara berlebihan bisa menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Kondisi kurang tidur dan stres berlebihan pun bisa menurunkan jumlah sperma, lho!

 

Kebiasaan yang Dapat Merusak Sperma - GueSehat.com

 

Namun, Dads tidak perlu khawatir. Dads bisa tetap mempertahankan kondisi kesehatan sperma. Jika kondisinya kurang optimal, maka bisa diperbaiki. Berikut formula jitu yang dapat Dads lakukan:

 

  • Pola makan yang seimbang dan teratur, perbanyak makanan kaya antioksidan.
  • Konsumsi suplemen jika diperlukan (Zinc dan Vitamin C).
  • Cukupkan waktu tidur minimal 6 jam sehari.
  • Manajemen stres.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Olahraga yang teratur.
  • Setia pada satu pasangan.
  • Segera konsultasikan ke dokter jika menemukan gangguan pada sperma.

 

Baca juga: Menelan Sperma Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan

 

Tinggalkanlah kebiasaan:

  • Meletakkan handphone di saku celana atau laptop di pangkuan.
  • Memakai celana ketat.
  • Sering dan terlalu lama berendam air panas.
  • Konsumsi kopi dan alkohol berlebihan.
  • Ejakulasi terlalu sering.
  • Menggunakan pelumas saat berhubungan intim.

 

Dads, bukan hal yang sulit untuk mempertahankan kondisi sperma agar tetap sehat selama konsisten melakukannya. Semangat, ya. Jika diterapkan, maka peluang hamil akan meningkat. Harapan Dads dan Mums untuk memiliki anak pun dapat tercapai.

 

Baca juga: 5 Buah yang Dapat Meningkatkan Kualitas Sperma

 

 

Referensi:

  1. Jamic Esko. What causes watery semen, and does it affect fertility? Medical News Today. 2019.
  2. Sharma. et al. Lifestyle factors and reproductive health: taking control of your fertility. Reprod Biol Endocrinol. 2013; Vol. 11: 66. p.1 – 15.
  3. Kumar Naina and Sigh A. Trends of male factor infertility, an important cause of infertility: A review of literature. J Hum Reprod Sci. 2015. Vol. 8(4). p.191–196.
  4. Allerhand R. What your semen says about your health. 2019