Terkadang orang tua tidak mengira jika alergi pada kulit anak itu berbahaya. Karena anggapan tersebut, mereka tidak mau langsung bertanya kepada ahli kesehatan. Mereka merasa bisa menangani sendiri. Sebenarnya, saat ini sudah banyak situs yang melayani konsultasi secara online. Makanya, tidak ada alasan untuk tidak bisa bertanya kepada ahlinya secara langsung. Mums sebagai orang tua bisa memanfaatkan situs tersebut untuk bertanya hal-hal seputar alergi yang dialami oleh sang Buah Hati.

 

Pada kenyataannya, ahli kesehatan membedakan alergi kulit ke dalam beberapa tanda. Mungkin selama ini Mums menganggap tanda alergi kulit itu ya sama. Bintik merah yang muncul di sekujur tubuh anak disebut dengan alergi. Padahal, ada tanda alergi kulit lain. Dan untuk setiap tanda alergi, penyebab dan cara penanganannya berbeda. Itulah mengapa Mums sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan saat si Kecil mengalami alergi kulit. Jika pengetahuan ibu terbatas, ibu bisa bertanya kepada ahli kesehatan.

 

Tanda Alergi pada Kulit Anak

Para ahli kesehatan anak sudah membuat kategorisasi alergi kulit pada anak. Secara umum, tanda alergi pada anak dibagi menjadi tiga, yaitu:

 

  1. Bengkak

Alergi tidak hanya ditunjukkan dengan adanya bintik-bintik merah pada sekujur tubuh. Alergi juga berupa bengkak-bengkak, yakni muncul benjolan pada permukaan kulit dan berwarna kemerah-merahan. Biasanya, pembengkakan ini diikuti oleh rasa gatal yang di dalam dunia medis disebut dengan angioedema. Namun Mums tidak perlu khawatir, karena gejala seperti ini muncul hanya sebentar saja dan akan hilang dengan sendirinya.

Baca juga: Baru Alergi Setelah Dewasa, Apa Penyebabnya?

 

Banyak yang bertanya kepada ahli kesehatan mengenai penyebab bengkak dan gatal-gatal ini. Menurut mereka, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh gigitan serangga. Akan tetapi, tak jarang juga bengkak yang merupakan tanda alergi muncul tanpa adanya pemicu. Bisa saja pemicunya berupa makanan yang mengandung protein tinggi, seperti seafood, telur, dan susu.

 

  1. Eksem

Sampai sekarang, tidak ada ahli yang bisa memastikan apa yang menyebabkan eksem. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dijadikan patokan. Yang pertama, eksem biasanya dialami oleh bayi. Tandanya diawali dengan muncul ruam pada bagian kepala lalu menyebar ke seluruh tubuh.

 

Yang kedua, eksem biasanya terjadi pada bagian tubuh yang lembap. Itulah mengapa bayi sebaiknya tidak terlalu banyak berkeringat. Mums harus membersihkan bagian tubuh si Kecil yang berkeringat agar tidak mengalami eksem.

 

  1. Ruam

Beda dengan eksem, ruam biasanya disebabkan oleh objek tertentu. Pernah dengar bayi mengalami ruam setelah mandi dengan sabun tertentu? Ada kemungkinan bayi tersebut alergi dengan kandungan yang ada di dalam sabun tersebut. Sangat disarankan agar bayi dimandikan dengan sabun mandi khusus untuk bayi. Agar lebih jelasnya, sebaiknya Mums tanyakan kepada ahli kesehatan. Mums akan mendapatkan penjelasan yang jauh lebih lengkap dan detail mengenai alergi pada anak.

 

Mitos dan Fakta Alergi Makanan - GueSehat.com

 

Penanganan Pertama saat Anak Alergi

Secara umum, tidak ada yang bisa Mums lakukan ketika anak mengalami alergi kecuali dua hal. Yang pertama, hentikan pemakaian atau bersinggungan dengan hal yang mungkin menjadi pemicu alergi. Ingat kembali apa yang dilakukan oleh si Kecil sebelum mengalami alergi. Perhatikan juga apa yang dimakannya. Besar kemungkinan itulah pemicu alergi.

 

Yang kedua, upayakan agar sistem kekebalan tubuhnya semakin kuat. Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan ASI (jika si Kecil masih minum ASI) atau memberikan susu terbaik. Pasalnya di dalam susu terdapat kandungan yang bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Makan Kacang saat Hamil Dapat Menurunkan Risiko Alergi pada Anak

 

Apakah Mums harus membawa si Kecil ke rumah sakit? Sebenarnya penangangan sendiri harus dicoba dulu. Baru ketika alergi tidak kunjung sembuh, Mums bisa membawa si Kecil ke dokter anak untuk mendapatkan perawatan secara medis.

 

Biasanya, dokter akan memberikan obat berupa antihistamin dan kortikosteroid. Obat-obat tersebut biasa digunakan untuk mengatasi masalah alergi. Namun, jangan sampai digunakan tanpa resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat-obatan, Mums harus membawa si Kecil dulu ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Kemudian, dokter akan memberikan resep berupa obat yang tepat untuk masalah alergi yang dialami oleh si Kecil.

 

Setelah semua ikhtiar dilakukan, ada beberapa hal yang perlu Mums lakukan:

 

  • Istirahat yang banyak

Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh semakin kuat jika si Kecil lebih banyak istirahat. Jadi, tubuh tidak hanya mengandalkan nutrisi peningkat sistem kekebalan tubuh saja.

 

  • Hindari pemicu alergi

Alergi pada anak tidak datang begitu saja, pasti ada penyebabnya. Memang seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada kalanya alergi pada anak tidak disebabkan oleh adanya pemicu. Namun, kasus seperti ini jarang terjadi. Yang sering terjadi adalah alergi disebabkan oleh pemicu, entah itu makanan, udara, ataupun gigitan serangga. Nah, itulah yang harus Mums hindari.

 

  • Jaga kebersihan

Alergi harus dihindari. Dan ini bisa dilakukan dengan cara selalu menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah.

 

Jadi, Mums sudah tahu kan sekarang apa itu alergi secara lengkap, tanda-tandanya, serta bagaimana cara penanganannya? Yang jelas, alergi bukan hal yang berbahaya. Namun, bukan berarti ibu bisa menganggapnya sepele, ya. Anak harus selalu sehat. Sebisa mungkin Mums harus menghindarkan si Kecil dari alergi. Salah satu caranya adalah dengan berkonsultasi kepada ahli kesehatan tentang apa saja yang perlu lakukan sebagai langkah pencegahan.  

Baca juga: Ingin Ringankan Gejala Alergi? Gunakan 5 Minyak Esensial Ini!