Alergi yang timbul pada masa kanak-kanak biasanya terjadi saat kita memiliki kontak dengan alergen. Lalu, bagaimana kalau baru alergi setelah dewasa padahal di masa kanak-kanak kita tidak mengalaminya? Dikutip dari everydayhealth.com, simak penjelasan selengkapnya, yuk!

 

Kenapa Baru Alergi saat Sudah Dewasa?

Sistem kekebalan tubuh kita memang bertanggung jawab untuk menjaga tubuh dari serangan bakteri dan virus. Namun dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh akan melawan zat yang mungkin saja tidak menimbulkan ancaman bagi tubuh kita nih, Gengs. Zat ini dikenal juga dengan sebutan alergen. Saat tubuh bereaksi terhadap alergen, hal inilah yang akan menyebabkan reaksi alergi.

Baca juga: 7 Mitos dan Fakta Seputar Alergi Makanan

 

Hingga saat ini, dunia medis belum sepenuhnya memahami alasan beberapa orang baru mengalami alergi saat dewasa. Namun, beberapa ahli memperkirakan kalau munculnya alergi pada orang dewasa bisa dikaitkan dengan peningkatan polutan debu dan kuman di udara, yang dapat memengaruhi daya tahan tubuh.

 

Sedangkan yang lain berpendapat sebaliknya. Mereka percaya kalau alergi bisa muncul terlambat karena lingkungan tempat tinggal sewaktu masih kecil terlalu bersih. Semakin higienis dan steril lingkungan tempat kita beraktivitas sehari-hari, akan semakin kecil peluang bagi tubuh untuk terpapar virus maupun bakteri. 

 

Alhasil, sistem kekebalan tubuh tidak berkembang dengan baik untuk melawan berbagai macam mikroba, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit, atau kondisi tertentu, seperti polusi, gigitan binatang, atau spora dari jamur.

 


Salah satu contoh yang mendukung penjelasan sebelumnya ialah bagaimana penyakit asma yang dipicu alergi lebih sering terjadi pada orang-orang dewasa di negara maju. Penduduk yang terserang penyakit asma akibat alergi ternyata lebih tinggi di negara maju yang lingkungannya secara umum lebih bersih, daripada di penduduk di negara-negara berkembang yang tipikalnya masih direpotkan masalah polusi udara dan asap knalpot.

 

Tidak menutup kemungkinan kalau kebanyakan orang yang baru mengalami alergi di usia dewasa sebenarnya sudah memiliki riwayat alergi sejak kecil. Namun, mungkin saja Kamu lupa atau tidak menyadari riwayat alergi tersebut. Reaksi alergi saat masih anak-anak juga dapat mereda atau hilang saat memasuki usia remaja, namun bisa kembali lagi saat usia dewasa nih, Gengs. Hal ini mungkin bisa juga disebabkan oleh proses penuaan tubuh, yang lama-lama dapat memengaruhi sistem imun.

Baca juga: Benarkah Stres Memperparah Alergi?

Selain itu, faktor risiko penurunan daya tahan tubuh di antaranya:

  • Hamil.
  • Mengalami penyakit kronis ataupun infeksi.
  • Bepergian jauh atau berpindah tempat tinggal yang sangat berbeda jauh dari yang sebelumnya.
  • Memiliki hewan peliharaan baru.
  • Penggunaan antibiotik yang terlalu sering.
  • Kurangnya populasi bakteri dalam usus.
  • Kekurangan vitamin.
  • Alergi musiman atau alergi yang dipicu oleh makanan yang tak pernah dicoba sebelumnya.
Baca juga: Kamu Pilek atau Alergi?

 

Berbagai jenis makanan yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi di saat dewasa meliputi:

  • Telur.
  • Kacang.
  • Seafood (ikan, udang, lobster, dan berbagai macam kerang).
  • Kacang-kacangan (kacang kedelai).
  • Gandum.
  • Sayur dan buah tertentu.

 

Lalu, Apa Penanganan yang Bisa Dilakukan?

Sebenarnya, mencegah alergi pada saat dewasa yang paling sederhana ialah dengan menghindari alergen, seperti polutan udara dan makanan tertentu, apalagi saat sistem daya tahan tubuh sedang menurun. Namun kalau alergen tidak dapat Kamu hindari, selalu sediakan obat antihistamin untuk meringankan reaksi alergi. Selain itu, jika reaksi terasa berlebihan dan sudah mengganggu aktivitasmu, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (TI/AS)