Penyakit

Somnambulisme

Deskripsi

Somnambulisme atau gangguan tidur berjalan adalah suatu kondisi dimana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Namun tidak hanya berjalan saja, seseorang yang terbangun, lalu duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya dalam keadaan tidak sepenuhnya bangun pun dianggap mengalami somnambulisme.

 

Baca juga: Susah Tidur? Mungkin Kamu Melakukan Ini Sebelum Tidur

Pencegahan

Belum diketahui secara pasti cara mencegah terjadinya somnambulisme, namun beberapa cara ini dapat menurunkan risiko terjadinya somnambulisme, antara lain:
- Tidur cukup.
- Hindari stres, lakukan meditasi atau latihan relaksasi.
- Hindari rangsangan apapun (audio dan visual) sebelum tidur.

Gejala

Beberapa gejala yang dialami pasien somnambulisme antara lain:
- Bangun dari tempat tidur dan berjalan.
- Duduk di tempat tidur dan membuka mata dengan pandangan kosong.
- Mengalami kebingungan
- Tidak mengingat apa yang telah terjadi.
- Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat pergi meninggalkan rumah tanpa sadar, mengendarai mobil, serta terlibat aktivitas seksual tanpa adanya kesadaran.

 

Baca juga: Penyebab Ketindihan saat Tidur

Penyebab

Penyebab pasti somnambulisme masih belum diketahui, namun diduga dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
- Faktor genetik, misalnya somnambulisme lebih banyak terjadi pada anak kembar monozigot.
- Faktor lingkungan, seperti adanya gangguan tidur, waktu tidur yang tidak teratur, demam, stres, defisiensi magnesium, serta penggunaan beberapa terapi obat-obatan (
sedative, antidepresan, dll) dapat memicu terjadinya somnambulisme.
- Faktor fisiologis, kondisi seperti menstruasi dan kehamilan dapat memicu somnambulisme.
- Penyakit pembawa, beberapa kondisi medis berkaitan dengan somnambulisme, seperti aritmia, migren, demam, GERD, dan asma.
- Adanya gangguan psikiatri.

Diagnosis

Untuk melakukan diagnosa, biasanya dokter akan melihat riwayat medis dan gejala yang terjadi. Evaluasi yang dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan fisik.
- Mendiskusikan gejala yang terjadi.
- Melakukan
polysomnography, pemeriksaan terhadap gelombang pada otak ketika seseorang sedang tidur.

 

Baca juga: Ingin Si Kecil Cepat Tidur Nyenyak? Begini Tipsnya!

Penanganan

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi somnambulisme antara lain dengan mengurangi stres, melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran sebelum tidur (misalnya mandi air hangat atau membaca buku), tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein sebelum tidur, atau membuang air kecil terlebih dahulu. Mendisiplinkan waktu tidur juga dapat mengurangi terjadinya somnambulisme.

 


Terapi lainnya untuk menangani somnambulisme yaitu hipnoterapi atau terapi perilaku kognitif, serta pemberian obat-obatan antidepresan dan benzodiazepine. Apabila disebabkan oleh suatu penyakit, misalnya sleep apnea, maka gangguan somnambulisme akan hilang dengan sendirinya setelah kondisi yang mendasari tersebut teratasi.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...