Bisakah si kecil yang masih satu tahun terkena alergi? Tidak hanya anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, ternyata bisa juga alergi diderita oleh balita. Meskipun Mums sudah mengusahakan agar lingkungan sekitar si kecil selalu bersih terawat, bisa saja si kecil mengalami alergi karena sebab lain.

 

3 Kemungkinan Penyebab Utama Alergi

Ada tiga (3) penyebab alergi pada bayi dan balita, terutama yang masih berusia satu tahun:

 

Makanan dan obat-obatan. Alergi ini terjadi sesudah si kecil makan sesuatu atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Alerginya bisa ringan hingga berat.

 

Kondisi lingkungan .Alergi ini bisa disebabkan oleh apa pun yang menyentuh kulit si kecil secara langsung. Contoh: sabun cuci pakaian. Contoh lain adalah alergi karena sesuatu yang terhirup, seperti debu. Alergi ini dapat mempengaruhi kesehatan si kecil sepanjang tahun.

 

Alergi musiman. Nah, kalau alergi ini tergantung musim. Meskipun lebih umum terjadi di negara-negara dengan empat musim, anak-anak usia satu tahun di negara tropis bisa mengalami alergi musiman. Misalnya: ruam di kulit karena biang keringat akibat panasnya musim kemarau atau asma yang sering timbul saat musim hujan.

 

Baca juga: Biang Keringat dan Alergi pada Bayi Tak Sama, Lho!

 

Gejala-gejala Alergi Pada Si Kecil yang Masih Satu Tahun

Alergi terjadi saat imunitas tubuh bereaksi secara abnormal pada suatu zat yang umumnya tidak berbahaya. Reaksi alergi bisa beragam, tergantung setiap anak maupun jenis alerginya. Untuk bayi, biasanya alergi tidak langsung kelihatan, karena anak harus terpapar cukup lama dulu sebelum terlihat bahwa zat tertentu membuatnya alergi.

 

1. Gejala-gejala alergi karena makanan dan obat-obatan:

Gejala-gejalanya bisa muncul dalam hitungan menit, jam, atau dua jam kemudian sejak waktu konsumsi. Ada juga alergi obat berupa gatal-gatal pada kulit yang baru terlihat beberapa hari kemudian. Beberapa gejala umum alergi karena makanan dan obat-obatan adalah:

  • Gatal-gatal.
  • Mengi atau sesak napas.

 

Alergi karena makan juga dapat menyebabkan mual, muntah, atau sakit perut. Bahkan, dalam beberapa kasus, si kecil yang masih berusia satu tahun dapat mengalami pembengkakan pada lidah dan bibir.

 

Si kecil juga rentan mengalami anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang lebih ekstrim sebagai respon terhadap sumber alergi. Gejalanya berupa sesak napas karena penyempitan saluran udara dan tekanan darah yang menurun. Penyebabnya lebih sering karena makanan dan minuman, misalnya produk susu sapi.

 

Beberapa makanan dan minuman yang mungkin menjadi penyebab alergi:

  • Susu (dan produk turunannya).
  • Kacang-kacangan.

 

Cara mengetahuinya adalah memperhatikan reaksi fisik si kecil sesudah mengkonsumsi beberapa makanan di atas.

 

Baca juga: Alergi Makanan yang Umum Dialami Bayi dan Balita

 

2. Gejala-gejala alergi karena kondisi lingkungan:

Bayi dan balita mungkin jarang mengalami alergi karena kondisi lingkungan. Misalnya: alergi gara-gara debu, hewan peliharaan (terutama yang berbulu), jamur, serbuk sari, sengatan serangga, dan masih banyak lagi. Namun, bila sampai terjadi, alergi karena kondisi lingkungan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Mata merah dan gatal.
  • Batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
  • Hidung berair.

 

Beberapa reaksi alergi ada yang disebut dengan contact dermatitis. Reaksi alergi ini terjadi saat sumber alergi kontak langsung dengan kulit si kecil. Contoh: detergen pada pakaian, sampo, sabun, dan produk-produk sejenis.

 

Beberapa penyebab umum alergi karena kondisi lingkungan adalah:

  • Bulu hewan peliharaan, seperti dari kucing atau anjing rumahan.
  • Tungau debu, yang dapat ditemukan di kasur atau sprei
  • Pembersih rumah tangga
  • Detergen
  • Sabun dan sampo

 

Baca juga: Ini Perbedaan Alergi dan Intoleransi Makanan

 

3. Gejala-gejala alergi musiman:

Kebanyakan sumber umum alergi musiman terkait dengan tanaman, terutama bagi yang tinggal di negara empat musim. Beberapa gejala alergi musiman adalah:

  • Bersin-bersin.
  • Mata merah dan gatal-gatal.
  • Batuk-batuk.
  • Hidung berair.

 

Jika si kecil hanya mengalami gejala alergi pada saat-saat tertentu (misalnya: bersin-bersin hanya saat musim hujan karena dingin), maka alerginya hanyalah musiman. Untuk yang tinggal di negara empat musim, biasanya alergi musiman muncul saat musim semi dan panas. Saat itu, serbuk sari sedang banyak beterbangan, sehingga si kecil rentan alergi.

 

Bisakah si kecil yang masih satu tahun alergi? Jawabannya, tentu saja. Untuk tes alergi dan pengobatan si kecil, Mums bisa berkonsultasi dengan dokter. Untuk pencegahan reaksi alergi, semua tergantung ketahanan tubuh si kecil. Sebisa mungkin hindari penyebab alergi dan sediakan obat-obatan untuk berjaga-jaga.

 

Namun, penelitian terakhir menunjukkan bahwa, bila secara perlahan dibiasakan, kontak dengan sumber alergi dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Tapi, sebaiknya lihat-lihat dulu kondisi fisik si kecil ya, Mums.

 

Baca juga; Gatal dan Kemerahan, Apa ya Penyebabnya!

 

 

Sumber:

https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/seasonal-allergies-babies-toddlers/

https://www.webmd.com/allergies/allergies-babies-toddlers

https://www.healthline.com/health/parenting/baby-allergies