Diabaikan orang terdekat atau orang yang Kamu cintai tentu sangat tidak nyaman. Tetapi, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya ditinggalkan atau diabaikan secara emosional oleh orang terdekat yang dicintainya. Mereka hanya merasa tidak pernah bahagia dalam hidupnya, tapi tidak mengetahui penyebab pastinya.

 

Apa yang disebut pengabaian secara emosional adalah ketika seseorang kehilangan kedekatan fisik dengan orang tercinta. Mungkin setiap hari Kamu bersama pasangan, namun Kamu dan dia tidak lagi memiliki koneksi kuat yang berdampak pada kebutuhan emosional Kamu tidak terpenuhi. So, bisa dipastikan Kamu mengalami pengabaian emosional oleh pasangan.

 

Baca juga: Penting, Lakukan 7 Cara Memperbaiki Kesehatan Mental Ini!

 

Kebutuhan Emosional tidak Terpenuhi

Selain kebutuhan fisik, semua orang memiliki kebutuhan emosional. Seringkali orang tidak menyadari bahwa kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi, hanya merasa ada sesuatu yang hilang.

 

Ada banyak kebutuhan emosional dalam hubungan intim. Misalnya kebutuhan untuk didengarkan dan dipahami, dihargai, diterima, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dicintai, atau kebutuhan akan sebuah persahabatan.

 

Ketika ada konflik yang tinggi, kasus pelecehan, atau perselingkuhan, maka artinya ada kebutuhan emosional ini yang tidak terpenuhi. Terkadang, perselingkuhan adalah gejala pengabaian emosional dalam suatu hubungan yang datang dari salah satu atau kedua pasangan.

 

Tidak selalu perselingkuhan. Misalnya pasangan Kamu kecanduan hobinya, yang lain mungkin merasa diabaikan, karena waktunya habis untuk menekuni hobi tersebut. 

 

 

Baca juga: Bagaimana Cara Melanjutkan Hidup Setelah Pasangan Meninggal?

 

Penyebab Diabaikan Secara Emosional

Dalam hubungan yang sehat, ada periode atau hari, di mana ada saat-saat ditinggalkan secara emosional yang mungkin disengaja atau tidak disadari. Beberapa penyebab pengabaian emosional di antaranya:

 

- Sengaja menahan komunikasi atau kasih sayang
- Stresor eksternal, termasuk tuntutan pengasuhan
- Penyakit
- Jadwal kerja yang saling bertentangan
- Kurangnya minat dan waktu yang dihabiskan bersama
- Keasyikan dan egoisme
- Kurang komunikasi yang sehat
- Kebencian yang belum terselesaikan
- Takut akan keintiman

 

Ketika pasangan tidak memiliki minat yang sama atau jadwal kerja dan tidur yang tidak sama, satu atau keduanya mungkin merasa ditinggalkan. Kamu harus melakukan upaya ekstra untuk mengembalikan hubungan agar tetap sehat dan hidup.

 

Baca juga: Hati-hati Depresi Setelah Menikah, Ini Penyebabnya! 

 

 

Gejala Pengabaian Emosional

Gejala diabaikan secara emosional adalah perasaan takut ditinggalkan. Semua gejala ini dapat berkembang menjadi gangguan psikologis yang tidak stabil dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang yang mengalaminya. Gejala diabaikan secara emosional meliputi:

  • Kekhawatiran berlebihan. Seseorang yang memiliki rasa takut ditinggalkan akan memiliki kekhawatiran berlebihan terhadap pasangannya. Jika pasangannya tidak langsung membalas pesan atau menjawab teleponnya, ia akan berpikiran aneh. Akibatnya, hubungan tersebut akan tidak sehat dan bisa jadi, kekhawatiran berlebihan malah akan membuat pasangannya pergi menjauh.
  • Panik. “Hanya karena melakukan kesalahan kecil, Kamu langsung panik. Kepanikan dapat menyebabkan perilaku kompulsif lainnya seperti mengancam diri sendiri,” kata Simon.
  • Mengancam. Mengancam pasangan dengan mengatakan bahwa Kamu akan menyakiti diri sendiri adalah tanda keputusasaan karena takut ditinggalkan. Kepada pasangan, Kamu akan bilang, “Jika Kamu meninggalkanku, aku akan bunuh diri.”
  • Selalu memuaskan pasangan. “Orang yang mengalami pengabaian emosional kompleks akan menjaga pasangannya untuk tidak meninggalkannya dengan berbagai cara. Ia bisa melakukan pekerjaan rumah tangga yang paling sulit atau menyetujui untuk berhubungan seks walaupun tidak menginginkannya,” tutur Simon.
  • Memutuskan hubungan. Agar tidak mengalami penolakan atau ditinggalkan, seseorang yang memiliki pengabaian emosional takut tidak dapat bangkit dari hubungan tersebut jika diputuskan atau diceraikan. Oleh karena itu, dia yang akan memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut. “Bahkan, jika hubungan tersebut baik-baik saja, ia terpaksa memutuskan hubungan itu karena merasa seolah-olah hanya waktu sebelum ada yang salah,” tutur Simon.

 

Baca juga: Yuk, Lakukan Manajemen Stres dengan 4M

 

 

Referensi:

PsychCentral. What is Emotional Abandonment?

Everyday Health. Understanding Fear Of Abandonment

Harley Therapy. Abandonment Issues – Are They Your Real Problem?