Memiliki anak merupakan impian banyak pasangan. Sayangnya, tidak semua mudah mendapatkannya. Berbagai cara pun ditempuh agar dapat segera memiliki keturunan, salah satunya dengan program bayi tabung atau in-vitro.

 

In-vitro fertilisation (IVF) adalah metode reproduksi penggabungan sperma pria dan sel telur wanita di luar tubuh, yaitu dalam cawan laboratorium. Satu atau lebih sel telur (embrio) wanita yang berhasil dibuahi kemudian ditanam kembali ke dalam rahim wanita.

 

Alasan Program Bayi Tabung Dilakukan

Program bayi tabung atau in-vitro banyak ditempuh oleh pasangan dengan beberapa kemungkinan alasan di bawah ini:

  • Saluran tuba falopi tersumbat atau mengalami gangguan.
  • Infertilitas pada pria, seperti penurunan jumlah sperma.
  • Gangguan ovulasi, masalah ovulasi prematur, hingga fibroid rahim pada wanita.
  • Saluran tuba yang diangkat.
  • Masalah kelainan genetik.
  • Infertilitas tanpa penyebab yang jelas.

 

Meskipun cara ini sudah terbukti berhasil bagi pasangan yang kesulitan mempunyai anak, ada risiko kesehatan di balik program bayi tabung yang perlu dipertimbangkan oleh Mums dan Dads.

 

Baca juga: Cek Kesiapan Mums dan Dads Sebelum Program Bayi Tabung

 

Kemungkinan Efek Samping dari Obat Kesuburan untuk Program Bayi Tabung

  • Memar dan nyeri ringan di bagian yang disuntik.
  • Mual dan terkadang disertai muntah-muntah.
  • Reaksi alergi sementara, seperti kulit memerah dan gatal-gatal di bagian yang disuntik.
  • Payudara terasa nyeri dan cairan vagina (keputihan) bertambah jumlahnya.
  • Perubahan suasana hati atau mood yang tidak stabil, disertai dengan kelelahan.
  • OHSS (ovary hyperstimulated syndrome) atau sindrom hiperstimulasi ovarium.

 

Untuk poin yang terakhir, biasanya akan menghilang dengan sendirinya begitu sel telur dikumpulkan. Gejalanya dapat berupa mual, perut kembung, dan rasa tidak nyaman di daerah ovarium.

 

Namun, ada juga yang berakibat parah, yaitu penumpukan cairan pada perut. Akibatnya, ovarium membesar dan timbul sakit perut. Menurut Reproductive Facts, sejauh ini hanya 1% kasus wanita yang menderita penyumbatan pembuluh darah dan gagal ginjal karena OHSS.

 

Masih menurut Reproductive Facts, semula ada beberapa laporan yang mengaitkan kanker ovarium dengan pemberian obat fertilitas untuk program bayi tabung. Namun, penemuan terakhir tidak lagi menemukan kaitan tersebut.

 

Baca juga: Program Bayi Tabung Tak Hanya untuk Pasangan dengan Gangguan Kesuburan Saja

 

Risiko Pengambilan Sel Telur

  • Nyeri panggul dan perut dalam skala ringan sampai sedang, baik selama atau sesudah proses. Biasanya nyeri ini akan menghilang dengan sendirinya setelah 1-2 hari proses selesai dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
  • Cedera organ dekat ovarium, seperti kandung kemih, usus, atau pembuluh darah. Meskipun jarang, pada beberapa kasus ada yang harus membutuhkan operasi atau transfusi darah.
  • Infeksi panggul, meskipun masih dapat diatasi dengan obat antibiotik khusus oleh dokter yang bersangkutan.

 

Risiko Kesehatan Lain di Balik Program Bayi Tabung

Jika Mums ingin melakukan program bayi tabung atau in-vitro, sebaiknya Mums juga harus mengecek kesehatan Mums ke dokter jantung. Pasalnya, ibu hamil yang mengikuti program ini juga berisiko mengalami penyakit jantung.

 

Berdasarkan penemuan yang dipresentasikan saat kongres ilmiah Heart Failure 2019, gagal jantung karena kehamilan disebut dengan peripartum cardiomyopathy (PPCM). Masalah ini menyerang 1 dari 100 ibu hamil di seluruh dunia dan juga bayi dalam kandungan mereka.

 

Gejala PPCM adalah pembesaran jantung secara mendadak pada trimester terakhir kehamilan atau sesudah melahirkan. Tanda-tandanya adalah sesak napas, kaki bengkak, dan terbangun di malam hari dengan keinginan untuk buang air kecil.

 

Dilansir dari Medical News, jumlah penderita PPCM lebih tinggi pada ibu hamil yang mengikuti program bayi tabung. Diagnosis PPCM sering terlambat, sehingga berakibat fatal bagi ibu hamil yang mengalaminya. Sering rasa tidak nyaman gejala-gejala di atas dianggap sepele dan dianggap sebagai masalah kehamilan biasa. Karenanya, ibu hamil yang mengikuti program bayi tabung juga harus memeriksakan diri ke dokter jantung. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya PPCM.

 

Semoga Mums dan Dads siap menjalani semua prosesnya dan Mums tetap harus menjaga kesehatan. (AS)

 

Baca juga: Perjalanan Panjang Program Bayi Tabung

 

Referensi

detikHealth: Hamil dengan Program Bayi Tabung Dikaitkan dengan Risiko Penyakit Jantung

Reproductivefacts.org: In Vitro Fertilization (IVF): What Are the Risks?

American Pregnancy Association: IVF – In Vitro Fertilization