Bagi pasangan suami istri yang sedang berencana untuk mendapatkan keturunan, banyak jalan menuju hamil yang bisa ditempuh. Apakah penggunaan pil KB adalah salah satunya? Sebelum salah kaprah, simak penjelasannya berikut ini, yuk!

 

Mens Tak Teratur, Masalah Awal Gagalnya Terjadi Kehamilan

Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur. Sebanyak 1-2 sel telur dilepaskan oleh ovarium (ovulasi) setiap bulannya pada 12-16 hari sebelum menstruasi dimulai. Inilah yang disebut masa subur atau waktu dengan peluang tertinggi untuk bisa hamil.

 

Namun, berbeda ceritanya jika siklus menstruasi Mums tak teratur. Pasalnya, siklus menstruasi yang tidak teratur artinya proses ovulasi pun berjalan tidak teratur. Mums mungkin saja tidak berovulasi setiap bulan atau mungkin berovulasi pada waktu yang berbeda dari bulan ke bulan. Inilah yang membuat sulit untuk mengetahui kapan masa ovulasi berlangsung hingga akhirnya menghambat kehamilan.

 

Siklus menstruasi yang tidak teratur seringkali disebabkan oleh kurangnya atau ketidakseimbangan hormon tertentu dalam tubuh. Jika keluhan ini terjadi pada pasangan suami istri yang sedang melakukan program hamil, salah satu langkah penanganan gangguan haid yang dilakukan oleh dokter adalah meresepkan pil KB (kontrasepsi oral) kombinasi, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron untuk membantu mengontrol menstruasi yang tidak teratur. 

 

Untuk mencegah kehamilan, pil kombinasi membuat ovarium mengeluarkan sel telurnya, namun merangsang leher rahim (serviks) untuk menebal dan mengelilingi rahim. Dengan kondisi ini, maka dapat mencegah sperma bertemu dengan sel telur.

 

Sementara itu, hormon dalam pil KB kombinasi meniru estrogen dan progesteron tubuh, sehingga dampak positifnya adalah membantu tubuh agar menstruasi terjadi secara teratur. Dengan menstruasi yang teratur, itu berarti memungkinkan terjadinya proses ovulasi yang nantinya membuka peluang terjadinya konsepsi atau pembuahan.

 

Tak hanya menstruasi yang teratur, dosis rendah hormon dalam pil KB kombinasi membuat lapisan rahim tidak tumbuh terlalu tebal. Ketika tidak ada banyak lapisan yang harus diluruhkan, maka kecil kemungkinan akan terjadi kram yang menyakitkan. Ini berarti jika Mums menderita gejala pramenstruasi atau menstruasi yang menyakitkan, akan sangat terbantu karena menstruasi tidak lagi menyakitkan.

 

Umumnya, dokter akan menyarankan metode selama 3-6 bulan sehingga tubuh memiliki cukup waktu untuk mengembalikan keseimbangan hormon dan pada akhirnya membuat siklus menstruasi berlangsung teratur. 

 

Baca juga: Tips Promil untuk Pernikahan Jarak Jauh

 

Promil Pil KB, Benarkah Ada?

Penggunaan pil KB kombinasi memang terbukti efektif untuk meregulasi siklus menstruasi. Namun jangan sampai tertukar menyebutnya sebagai promil pil KB ya, karena nyatanya istilah tersebut tak tepat.

 

Berdasarkan penjelasan, dr. Yassin Bintang, Sp.OG, K-FER, penyebutan promil pil KB berawal dari kesalahpahaman memahami cara kerja pil KB sebagai terapi hormon untuk mengobati gangguan haid.

 

“Wanita yang menggunakan pil KB haidnya akan lancar. Namun, haidnya lancar bukan karena ada pematangan telur, melainkan karena regulasi dari pil KB tersebut. Inilah yang membuat pil KB selain memiliki manfaat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, juga memberikan manfaat bagi terapi penanganan gangguan haid,” jelas dr. Yassin.

 

Baca juga: Infeksi, Penyebab Infertilitas Sekunder Tersering

 

“Keunggulan kontrasepsi pil KB adalah cepat kembalinya kesuburan, maka kedisiplinan dalam minum pil KB sangat diwajibkan agar pil KB berjalan efektif. Di sinilah terjadi kesalahpahaman bahwa mereka yang tadinya menggunakan pil KB, lalu berhenti mengonsumsinya dan kemudian hamil, dianggap sebagai cara program hamil yang efektif. Padahal prinsipnya, pil KB bukanlah bagian dari terapi program hamil pada saat penggunaannya. Pemberian pil KB bertujuan untuk mengontrol kelainan hormonal sebagai bagian dari serangkaian program hamil. Jadi diberikan pil KB dulu, sel telurnya semua sama rata ukurannya, ritme haidnya baik, sehingga sistem reproduksinya berjalan baik. Tapi ditekankan sekali lagi, itu bukan promil pil KB. Penggunaan pil KB itu adalah langkah penanganan untuk membantu promil,” jelas dr. Yassin.

 

“Penting diketahui, penanganan gangguan kesuburan atau program hamil yang dilakukan oleh dokter kandungan, tak hanya bertujuan membuat ibunya hamil. Tapi, juga mengobati atau memberikan terapi secara keseluruhan untuk kondisi si calon ibu. Sehingga, mungkin saja diperlukan pemberian pil KB sebagai salah satu langkah penanganannya. Namun saya tekankan sekali lagi, bahwa itu bukan program hamil pil KB,” tegas dr. Yassin.

 

Di sinilah pentingnya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memeriksakan sistem reproduksi secara menyeluruh, ketika Mums dan Dads tak kunjung hamil dalam kurun waktu satu tahun setelah rutin berhubungan seksual tanpa kontrasepsi apa pun. Tujuannya agar dokter dapat membantu memperbaiki gangguan kesuburan yang bisa terjadi pada suami maupun istri dari hulu ke hilir, atau secara menyeluruh. (IS)

 

Baca juga: Kapan Ya Waktu yang Ideal untuk Punya Anak Lagi?

 

 

 

Referensi:

Web MD. Irregular Periods and Pregnancy

Reproductive Facts. Noncontraceptive Benefits of Birth Control Pills

Instagram Live Teman Bumil dengan dr. Yassin Bintang, Sp.OG, K-FER