I love eating! Saya menyukai semua jenis makanan dan merupakan pemakan segala jenis makanan. Sebagai food blogger, saya sering mencoba berbagai macam makanan baru dan tidak bisa dimungkiri, saya memiliki kecintaan tersendiri terhadap roti dan pastry.

 

Berkembangnya media sosial membawa banyak perubahan dan kemudahan bagi penjual makanan, khususnya home cooker or home baker untuk memperkenalkan produk olahan mereka. Gaya hidup sehat juga memengaruhi pola makanan yang ada. Overnight oats, smoothies, merupakan makanan popular yang dapat ditemukan di berbagai sudut. Tidak jarang saya membaca banyak yang menjual kue-kue dengan cantuman bebas gluten (gluten-free), dan saya perhatikan makanan bebas gluten ini mulai dianut oleh beberapa orang.

 

Sebagian kecil dari teman saya beralih ke pola makanan yang lebih sehat. Makanan organik, salad, buah, namun pilihannya untuk menghindari gluten seperti tepung dan gandum cukup menggelitik saya, karena menurut saya, ia tidak perlu menghindarinya.

 

Namun sebenarnya, apakah diet bebas gluten itu perlu?

Diet bebas gluten ditujukan untuk orang dengan celiac disease. Celiac disease merupakan keadaan imunitas menyerang sel ususnya sendiri jika mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti gandum. Gluten adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai macam makanan. Jika sel usus terus terserang oleh imun orang tersebut secara terus-menerus, dapat dibayangkan bukan rusaknya sel usus tersebut, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

 

Bagaimana dapat mengidap celiac disease?

Celiac disease merupakan penyakit keturunan, sehingga jika Anda memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga, Anda berisiko mengidapnya. Apakah Anda mengalami gejala ini setelah mengonsumsi makanan tertentu? Jika ya, mungkin Anda memiliki hipersensitivitas terhadap gluten!

  • Diare
  • Flatulens (buang gas)
  • Kembung
  • Berat badan turun
  • Nyeri perut
  • Anemia, kejang, gangguan menstruasi, gangguan kulit

 

Jika memiliki gejala seperti di atas, mungkin Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Pemeriksaan terhadap celiac disease dapat dilakukan dengan mengecek antibodi, elektrolit, Hb, dan sebagainya, untuk melihat apakah ada defisiensi terhadap zat tertentu akibat rusaknya sel usus tersebut.

 

Jadi, makanan bebas gluten memang diindikasikan pada orang dengan celiac disease, bukan untuk semua orang. Penderita celiac disease, disarankan untuk menghindari gluten secara ketat agar gejala tidak muncul. Setelah beberapa waktu ‘puasa gluten’, direkomendasikan untuk memperkenalkan kembali gluten ke pencernaan, namun harus di bawah pengawasan dokter, untuk monitor gelaja-gejala yang mungkin timbul.

 

Jika Anda memang memiliki celiac disease, disarankan untuk membaca label makanan yang tertera pada makanan. Walaupun di kemasan tertulis gluten-free, tetap lakukan cek ulang pada komposisi yang ada pada kemasan tersebut. Hindari konsumsi makanan tersebut jika mengandung gandum dan tepung.

 

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang mengandung gluten:

  • sereal dan granola
  • mie dan pasta
  • roti dan pastry
  • biskuit
  • berbagai macam saus
  • bir

 

Semoga artikel ini membantu!