Kelumpuhan pada otak atau yang sering disebut dengan cerebral palsy (CP) memiliki beberapa jenis. Menurut cerebralpalsyguide.com, CP diklasifikasikan menurut jenis serta letak dari masalah pergerakannya. Ada 4 jenis utama, meliputi spastic (kerusakan korteks motorik otak), atetoid (cedera pada ganglia basalis otak), ataksia (kerusakan penghubung antara otak dengan tulang belakang), dan campuran.

 

Selain itu, CP juga dikelompokkan berdasarkan tingkat keparahan berasal dari kerusakan pada otak, yang dijelaskan menggunakan akhiran kata ‘plegia’, misalnya monoplegia (kelumpuhan pada satu tungkai), diplegia/paraplegia (kelumpuhan pada dua tungkai), hemiplegia (kelumpuhan pada satu sisi tubuh), serta quadriplegia (kelumpuhan pada seluruh tubuh).

 
Baca juga: Imunisasi MR Penyebab Kelumpuhan Siswi SMP di Demak?

 

Perawatan Anak dengan Cerebral Palsy

Terapi medikamentosa (obat-obatan) maupun non-medikamentosa (misalnya fisioterapi) sama-sama penting dalam perawatan anak dengan CP. Beberapa kemajuan yang dapat dilihat antara lain: 

 

  • Merangkak untuk pertama kalinya

Si Kecil yang terlihat sama sekali tidak bisa menggerakkan lengannya akan mulai menggunakan lengannya untuk bergerak, seperti merangkak serta mendorong dirinya dengan lengan.

 

  • Mulai mandiri

Sebelum melakukan perawatan, si Kecil kemungkinan tidak bisa menggerakkan lengannya. Setelah perawatan, ia bisa mulai bermain bola serta memakai sarung tangan sendiri. Ini karena salah satu keberhasilan pengobatan CP adalah latihan yang rutin.

 

Baca juga: Waspada! Usia Penderita Stroke Semakin Muda

 

Yang di lakukan Mums saat merawat si Kecil yang terkena CP

Seorang anak yang mengidap CP memiliki beberapa kebutuhan khusus. Celebral palsy bisa memengaruhi kehidupan setiap orang dengan cara yang berbeda. Beberapa cara untuk membantu si Kecil tetap semangat, yaitu:

 

  • Mengawasi perawatan si Kecil

Walaupun sudah ada penyedia layanan kesehatan serta beberapa terapis untuk menangani kondisi CP si Kecil, tetapi Mums dan Dads harus tetap mengawasi perawatan si Kecil dan ikut terlibat. Pasalnya, secara tidak langsung Mums dan Dads juga perlu mempelajari tentang perawatan dan terapi yang dilakukan si Kecil serta melihat perkembangannya.

 

  • Menjadi terapis si Kecil saat di rumah

Dengan mengawasi perawatan si Kecil dan bimbingan dari dokter atau terapis, waktu terapi si Kecil tidak hanya bisa dilakukan pada saat ia berada di rumah sakit. Dengan mempelajarinya, Mums bisa melanjutkan terapi si Kecil di rumah untuk membantu merenggangkan otot, keseimbangan, serta mengurangi rasa sakit.

 

  • Bantu si Kecil agar lebih aktif

Mungkin si Kecil memang tidak seaktif teman-teman sebayanya. Namun, Mums bisa membantunya untuk memanfaatkan kemampuan yang ia punya sebaik mungkin. Bantu si Kecil agar ia bisa berjalan dan bermain, serta maksimalkan tubuhnya untuk selalu bergerak. Jika si Kecil bergerak aktif, maka dapat memperkuat otot-ototnya dan mengurangi spasme otot.

 

  • Bantu si Kecil bereksplorasi

Mums bisa mengajak si Kecil pergi ke museum, mendengarkan musik, atau bermain bersama. Ini bisa membantu si Kecil untuk bereksplorasi. Berikan pula kesempatan serta motivasi kepada si Kecil untuk bisa mencoba keterampilan baru.

 

  • Fokus pada makanan

Makanan yang bergizi juga perlu diperhatikan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.

 

  • Selalu bersikap positif

Anak yang mengidap CP rentan mengalami depresi. Jadi, bantu ia untuk selalu menumbuhkan sikap positif dan tidak fokus pada keterbatasannya.

 

  • Mengenal orang tua lain

Dengan membangun hubungan sesama orang tua yang anaknya mengidap CP, Mums bisa saling membantu menangani dan melalui masalah yang sama. Selain itu, si Kecil pun bisa berteman dengan anak-anak yang juga memiliki keterbatasan seperti dirinya. (AP/AS)