Ketika bayi lahir, tali pusat akan dipotong dan hanya meninggalkan sedikit bagian. Bagian yang tersisa tersebut nantinya akan lepas dengan sendirinya dalam waktu sekitar 3 minggu setelah kelahiran, lalu terbentuklah pusar.

 

Kebanyakan orang memiliki bentuk pusar dengan cekungan ke arah dalam. Namun, tak sedikit pula yang memiliki pusar ke luar atau lebih kita kenal dengan istilah bodong. Walaupun kondisi ini normal dan tidak mengganggu, Mums tetap perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini untuk merawat pusar bodong pada anak.

 

Baca juga: Mums, Ini Tips Merawat Tali Pusat Si Kecil
 

Penyebab Pusar Bodong pada Bayi

Tidak ada alasan pasti dari kondisi pusar bodong pada bayi. Namun, 2 hal berikut bisa menjadi kemungkinan penyebab pusar bodong pada bayi.

 

1. Hernia umbikalis

Hernia umbikalis bisa menjadi salah satu alasan utama mengapa pusar bayi lebih menonjol. Hernia umbikalis terjadi ketika lubang di otot perut bayi gagal menutup sepenuhnya atau tidak menyatu dengan baik.

 

Akibatnya, bagian usus menonjol ke arah luar melalui lubang di otot perut. Usus atau jaringan lain dari rongga perut juga akan menonjol melalui titik lemah pusar. Tonjolan tersebut akan semakin tampak saat bayi menangis. Hernia umbikalis kebanyakan terjadi pada bayi dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

 

Sebagian kondisi hernia umbikalis dapat menutup dengan sendirinya pada saat bayi berusia 2 tahun. Namun jika bayi masih memiliki pusar yang bodong dan mengalami beberapa gejala hernia umbikalis berikut, waspadai adanya kemungkinan infeksi yang harus segera ditangani. Beberapa gejala yang dimaksud antara lain:

- Pembengkakan di sekitar pusar.

- Muntah.

- Demam tinggi.

- Sering menangis karena rasa sakit di sekitar pusar.

- Perubahan warna di sekitar hernia.

 

2. Granuloma umbikalis

Granuloma pusar adalah pertumbuhan kecil jaringan di pusar yang muncul beberapa minggu setelah tali pusar dipotong dan tunggulnya terlepas. Umumnya, kondisi ini akan dibarengi dengan adanya benjolan merah yang tertutup cairan kuning.

 

Mums tak perlu khawatir karena kondisi ini tidak akan mengganggu bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu. Akan tetapi jika tidak membaik dan muncul tanda infeksi, maka penanganan medis harus dilakukan dengan segera. Dalam kasus infeksi granuloma pusar, bayi bisa mengalami demam atau iritasi kulit.

 

Baca juga: Cara Aman Membersihkan Pusar Anak
 

Tanda-tanda Infeksi Pusar Bodong

Seperti disebutkan sebelumnya, pusar bodong sebenarnya bukanlah masalah serius. Namun jika kondisi pusar yang bodong disertai dengan tanda-tanda berikut, Mums perlu mewaspadai adanya kemungkinan infeksi!

- Rasa sakit di sekitar daerah pusar.

- Nanah kuning atau putih yang keluar dari pusar.

- Pangkal pusar berwarna merah dan bengkak.

 

Tips Perawatan Pusar Bayi

Merawat pusar bayi, baik bodong atau tidak, harus dilakukan dengan baik untuk mencegah kemungkinan infeksi dan iritasi. Karenanya, Mums harus memastikan agar tali pusat bayi selalu bersih dan kering sampai waktunya terlepas.

 

Untuk perawatan pusar bayi, berikut beberapa tips yang bisa Mums lakukan:

- Saat memandikan si Kecil, gunakan sabun lembut dan sedikit air untuk membersihkan area pusar. Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan sabun pada kulit bayi.

- Keringkan area pusar bayi secara menyeluruh setelah memandikan si Kecil.

- Pastikan agar sirkulasi di daerah pusar tetap baik.

 

Pusar bodong pada bayi benar-benar merupakan kondisi yang normal, sehingga Mums tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Yang terpenting adalah senantiasa menjaga kebersihannya dan menjaga pusar bayi tetap kering. (AS)

 

Baca juga: Pusar Bodong saat Hamil? Waspada Hernia Umbilikalis
 

Gangguan_Kulit_pada_Bayi_GueSehat

 

Referensi

Parenting First Cry. "Outie Belly Button in a Newborn – What You Must Know".