Tulang adalah jaringan yang rapuh dan terus-menerus berganti. Nah, osteoporosis bisa terjadi jika tulang lama tidak terbentuk atau tergantikan oleh tulang baru. Selain itu, osteoporosis dapat menyerang siapapun. Lantas, apa saja penyebab osteoporosis, gejala, obat dan cara mencegahnya? 

 

Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan hilangnya massa tulang dan jaringan tulang. Seiring bertambahnya usia, massa tulang pun bisa hilang lebih cepat. Setelah awal usia 20-an, proses pergantian tulang baru ini melambat dan kebanyakan orang akan mencapai puncak massa tulangnya pada usia 30 tahun. 

 

Apa Penyebab Osteoporosis?

Siapapun bisa terkena osteoporosis karena berbagai alasan, seperti kondisi medis tertentu hingga penggunaan obat-pbatan tertentu. Sebelum mengetahui obat osteoporosis, yuk ketahui berbagai penyebab osteoporosis berikut ini!

 

1. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi medis tertentu memang bisa menjadi salah satu penyebab osteoporosis. Kamu atau seseorang yang telah menopause, memiliki penyakit autoimun, atau mengalami kanker bisa berisiko terkena osteoporosis lho, Gengs. Berikut penjelasannya!

  • Menopause. Wanita yang telah menopause berisiko terkena osteoporosis. Selama menopause, wanita mengalami penurunan hormon yang diproduksi oleh tubuh. Hal inilah yang juga membuat tulang menjadi mudah keropos. Meski begitu, dalam penelitian lainnya ditemukan bahwa kepadatan tulang wanita justru akan berkurang 10 tahun setelah menopause. 

 

  • Penyakit autoimun tertentu, seperti rheumatoid arthritis, lupus, hingga celiac disease. Tidak hanya dipengaruhi oleh obat yang dikonsumsi, rheumatoid arthritis dapat memengaruhi sendi sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Lupus juga bisa menyerang organ tubuh tertentu, termasuk persendian. Hal tersebut jugalah yang meningkatkan risiko osteoporosis. 

 

  • Kadar kalsium dalam tubuh yang rendah. Kalsium adalah mineral penting dalam tubuh yang berfungsi untuk membuat tulang kuat. Kadar kalsium yang rendah dalam tubuh dapat membuat tulang rapuh dan lemah. Kadar kalsium yang rendah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kurang mengonsumsi makanan atau minuman berkalsium, pernah menjalani operasi gastrointestinal, hingga mengalami hipokalsemia atau kekurangan kalsium. 

 

Baca juga: Osteoporosis Dapat Menyerang Anak-anak dan Remaja Juga, Lho!

 

 

2. Menggunakan Obat-obatan Tertentu

Selain kondisi medis tertentu, ada obat-obatan tertentu yang juga dapat membuat tulang keropos. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2014, berikut obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis!

  • Steroid. Obat-obatan jenis ini biasa digunakan untuk mengobati kondisi, seperti alergi, ruam, penyakit autoimun, lupus, dan sebagainya. Menurut penelitian, 30%-50% orang-orang yang menggunakan obat dengan golongan ini mengalami patah tulang dan kepadatan tulang yang menurun. 

 

  • Obat untuk epilepsi. Menurut penelitian, mereka yang mengonsumsi obat ini mengalami penurunan kepadatan tulang. Studi yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa obat antiepilepsi dapat menghambat reseptor yang berkontribusi pada pertumbuhan tulang.

 

  • Obat untuk mengendalikan kehamilan atau hormon. Obat untuk mengendalikan hormon atau kehamilan dapat mengurangi kepadatan tulang sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. 

 

3. Kebiasaan Gaya Hidup 

Jenis makanan atau minuman tertentu memang dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, tidak berolahraga secara teratur, serta kurang mengonsumsi makanan yang vitamin C dan D dapat meningkatkan risiko osteoporosis. 

 

Baca juga: Makan Ikan Teri Bisa Mencegah Osteoporosis

 

 

Obat Osteoporosis

Setelah mengetahui penyebab osteoporosis, Kamu perlu mengetahui pengobatan atau obat osteoporosis. Terapi atau pengobatan osteoporosis bisa tergantung pada apa yang menjadi penyebab keroposnya tulang. Namun, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan, seperti alendronate (fosamax), risedronate (actonel), evista, ibandronate (boneva), zoledronic acid (reclast) ataupun forteo. 

 

Kamu mungkin juga akan menerima suplemen untuk mengatasi kondisi atau masalah medis tertentu yang menyebabkan tulang menjadi keropos, seperti suplemen dengan kandungan kalsium atau vitamin D. Jika Kamu kekurangan kalsium, vitamin D, atau menopause, dokter mungkin akan memberikan suplemen tambahan selain obat. 

 

Gejala Osteoporosis atau Ciri-ciri Tulang Keropos

Setelah mengetahui obat osteoporosis, Kamu juga perlu mengetahui gejalanya. Banyak orang tidak menganggap serius penyakit ini karena tidak ada gejala yang muncul awalnya. Namun, saat tulang melemah dikarenakan osteoporosis, berikut beberapa gejala osteoporosis atau ciri-ciri tulang keropos yang perlu diwaspadai!

  • Postur tubuh yang buruk dan membungkuk. 
  • Tulang mudah rapuh atau patah.
  • Nyeri punggung disebabkan oleh vertebrata yang mudah patah dan melengkung.
  • Nyeri pada otot atau persendian.
  • Tulang belakang yang melemah. 

 

Baca juga: Hindari Osteoporosis Dini, Yuk!

 

 

Cara Mencegah Osteoporosis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gejala osteoporosis atau ciri-ciri tulang keropos tidak dapat diketahui awalnya. Oleh karena itu, lebih baik mencegah osteoporosis daripada mengobati setelah terkena. Nutrisi yang baik dan olahraga secara teratur dapat menjaga tulang tetap sehat. Berikut cara mencegah osteoporosis yang perlu Kamu ketahui!

  • Konsumsi protein. Protein adalah salah satu nutrisi untuk membentuk jaringan atau bahkan tulang. Perhatikan asupan makanan yang Kamu konsumsi secara seimbang. Untuk Kamu yang vegetarian dan vegan, bisa mengonsumsi protein dari kacang-kacangan atau biji-bijian. 

 

  • Jaga berat badan. Berat badan yang kurang dapat meningkatkan risiko tulang keropos dan patah tulang. Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko patah tulang di lengan dan pergelangan tangan. Oleh karena itu menjaga berat badan merupakan langkah terbaik untuk menjaga tulang tetap sehat. 

 

  • Penuhi asupan kalsium. Pria dan wanita dengan usia antara 18-50 tahun membutuhkan 1.000 miligram kalsium dalam sehari. Jumlah ini bisa meningkat menjadi 1.200 mg saat wanita berusia 50 tahun dan pria berusia 70 tahun. Cobalah konsumsi makanan dengan kandungan kalsium, seperti produk susu rendah lemak, sayuran berdaun gelap, salmon, produk kedelai seperti tahu, ataupun sereal yang kaya akan kalsium. 

 

  • Konsumsi vitamin D. Vitamin D dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap kasium. Kamu bisa memperoleh manfaat dari vitamin D dengan berjemur pada pagi hari atau mengonsumsi suplemen atau multivitamin dengan kandungan vitamin D. 

 

  • Berolahraga secara teratur. Berolahraga secara teratur dapat membuat tulang kuat dan memperlambat tulang keropos. Kamu bisa mengombinasikan latihan kekuatan dengan latihan beban atau keseimbangan. Kamu bisa mencoba olahraga yang berbeda setiap hari, seperti berlari, lompat tali, dan sebagainya. 

 

Selain langkah-langkah di atas, mengurangi konsumsi alkohol juga disarankan oleh ahli untuk mencegah osteoporosis atau tulang keropos. Dokter mungkin akan memberikan terapi atau langkah-langkah pencegahan yang berbeda pada setiap orang berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi medis lainnya. 

 

Baca juga: Hati-hati, Penderita Diabetes Rentan Terkena Osteoporosis



Jika Kamu mengalami gejala osteoporosis, apalagi pada usia lanjut atau setelah menopause, segeralah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat. Sebelum terkena, yuk lakukan pencegahan dengan langkah-langkah yang sudah disebutkan di atas.

 

Sekarang, Kamu tidak hanya mengetahui penyebab osteoporosis, tetapi juga obat, gejala, dan cara mencegah osteoporosis. Kalau Kamu membutuhkan konsultasi dengan dokter, jangan lupa untuk mencoba fitur ‘Tanya Dokter’ yang tersedia di aplikasi GueSehat khusus Android. Penasaran? Cobain yuk fiturnya!

 




 

 

Referensi:

Aging. 2018. Osteoporosis Defined: Causes, Symptoms, and Treatments

Mayo Clinic. 2019. Osteoporosis

Mayo Clinic. 2017. Osteoporosis treatment: medications can help