Setelah melahirkan, ada ibu yang mungkin mengalami beberapa kesulitan. Salah satunya adalah masalah ASI tidak keluar pada hari pertama usai melahirkan. Kondisi seperti ini pasti cukup membuat ibu khawatir, apalagi ASI pertama atau kolostrum merupakan makanan terbaik yang bisa diberikan ibu untuk pertama kalinya untuk si kecil.

 

Lantas, apakah ASI yang tidak keluar setelah melahirkan adalah sebuah tanda tubuh ibu mengalami gangguan atau ada hal lain yang terjadi? Yuk, cari tahu lewat penjelasan di bawah ini, Mums.

 

Baca Juga: ASI Tetap Bisa Diberikan Meski Mengalami 6 Masalah Ini

 

Penyebab ASI Tak Keluar Usai Melahirkan

Ketika bayi menyusu di payudara untuk pertama kalinya, oksitosin pun bekerja dan otot-otot di sekitar alveoli berkontraksi, sehingga kolostrum pun mulai keluar. Tetapi dalam beberapa kasus, tidak sedikit ibu yang ASI-nya sulit keluar atau bahkan tidak keluar sama sekali. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa alasan berikut:

 

1. Kegemukan atau obesitas

Ibu yang melahirkan dalam keadaan obesitas atau kegemukan bisa menjadi penyebab sulitnya ASI keluar untuk pertama kali. Kelebihan berat badan selama kehamilan, bisa menunda onset laktasi pascapersalinan. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga berat badan sebelum hamil agar kondisi tersebut bisa dicegah.

 

2. Persalinan traumatis

Pembukaan yang lambat dapat menyebabkan persalinan menjadi lama sehingga ibu pun kesulitan dalam proses mengejan. Akibatnya, terkadang dokter mengambil tindakan untuk menggunakan forsep dan pompa vakum untuk membantu persalinan. Namun sayangnya, hal tersebut bisa membuat ibu menjadi stres dan trauma. Ibu yang stres selama persalinan akan membuat tubuh lambat memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI.

 

3. Operasi caesar

Persalinan dengan metode caesar darurat bisa membuat ibu dan bayi menjadi stres. Hal yang sama juga berlaku untuk ibu yang menggunakan metode caesar yang direncanakan. Dalam kedua kasus tersebut, persalinan dini, kurangnya hormon persalinan, penggunaan analgesik seperti epidural, dan pemisahan ibu dan bayi akibat kondisi si kecil yang khusus, membuat produksi ASI pun menjadi turun.

 

4. Penggunaan cairan infus berlebihan

Pengunaan cairan infus selama persalinan dilakukan pada keadaan tertentu. Namun penggunaan cairan infus dalam jumlah yang cukup besar selama persalinan, bisa menyebabkan pembengkakan payudara akibat retensi air. Hingga pembengkakan payudara mereda, produksi ASI pun akan terpengaruh.

 

Baca Juga: Mau Produksi ASI Banyak dan Lancar? Kurangi Stres dan Selalu Bahagia ya, Mums!

 

5. Kehilangan darah

Perdarahan postpartum adalah keadaan di mana seorang ibu kehilangan darah dalam jumlah besar, yakni lebih dari 500 ml pada persalinan per vaginam atau lebih dari 1000 ml pada persalinan caesar. Kehilangan darah yang berlebihan selama proses persalinan bisa mengurangi produksi ASI dan mengubah hormon prolaktin. Selain itu, stres dan kelelahan akibat kehilangan darah juga bisa menunda laktogenesis lho, Mums.

 

6. Retensi fragmen plasenta

Setelah melahirkan, plasenta dikeluarkan, yang menyebabkan kadar progesteron dalam tubuh turun. Namun, kadar progesteron dapat tetap tinggi jika terdapat fragmen plasenta, menyebabkan onset laktasi yang tertunda, yang mempengaruhi produksi dan suplai ASI.

 

7. Kondisi kesehatan ibu

Masalah kesehatan, seperti diabetes, PCOS , kista ovarium gestasional, dan kondisi tiroid, dapat mengganggu produksi ASI. Ketidakseimbangan hormon yang terjadi dalam kondisi ini adalah yang mengubah produksi dan suplai ASI.

 

8. Merokok dan penggunaan alkohol

Penelitian menunjukkan bahwa merokok dan penggunaan tembakau dapat mengubah komposisi dan produksi susu. Alkohol dapat memiliki efek yang sama pada produksi ASI.

 

Baca Juga: Mums, Begini Cara Meningkatkan Produksi ASI!

 

Tips untuk Meningkatkan Produksi ASI usai Melahirkan

Bila Mums tidak bisa mengeluarkan ASI sesaat usai melahirkan, jangan stres. Ingat, produksi ASI adalah mekanisme permintaan dan suplai. Semakin banyak Mums menyusui bayi atau mengosongkan payudara, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan. Nah, coba cara ini untuk meningkatkan produks ASI kamu, Mums.

 

1. Memompa ASI. Menggunakan tangan atau alat pompa, cobalah untuk rajin mengosongkan payudaramu setiap beberapa jam sekali. Jangan pedulikan berapa banyak kamu menghasilkan ASI, karena semakin sering kamu mengeluarkan dan memompa ASI, akan merangsang payudara untuk memproduksinya.

 

2. Pijat payudara. Pijat laktasi adalah teknik memijat payudara dengan cara tertentu yang bisa membantu memperlancar aliran ASI. Mums bisa memijat payudara sendiri 5-10 menit di antara waktu menyusui untuk merangsang payudara agar produksi ASI meningkat.

 

3. Sering menyusui. Selain memijat dan memompa, susui bayi Mums berapa pun jumlah ASI yang Mums keluarkan. Usahakan untuk menyusui delapan hingga 12 kali sehari selama sekitar 15 hingga 20 menit per sesi.

Selama setiap sesi menyusui, ganti payudara dan menyusui bayi Anda setidaknya dua kali di setiap sisi. Selain itu, lakukan kontak kulit-ke-kulit sebanyak mungkin. Pastikan bayi menempel pada puting dengan benar dan mengisap.

 

4. Mengompres dengan air hangat. Mengompres dengan air hangat pada payudara kamu, bisa memicu aliran ASI menjadi lancar. Namun, sebisa mungkin jangan mandi air hangat dulu usai melahirkan ya, karena berisiko terjadi pendarahan.

 

5. Relaksasi. Kelelahan adalah salah satu penyebab rendahnya suplai ASI. Jadi, bersantai dan memberi diri Mums istirahat untuk meningkatkan suplai ASI sangat penting. Mums bisa memilih mendengarkan musik yang menenangkan atau membayangkan diri Mums menyusui si kecil untuk bersantai.

 

6. Cukup istirahat. Merawat bayi baru lahir bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini bisa membuat Mums kelelahan dan berefek pada suplai ASI yang menurun. Stres terus-menerus akibat kurang istirahat bisa menyebabkan kadar kortisol meningkat dan ASI pun tidak keluar.

 

7. Gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi dan perbanyak air putih, akan meningkatkan produksi dan suplai ASI Mums lho. Selain itu, nikmati beberapa aktivitas fisik kapan pun dokter mengizinkan Mums melakukannya setelah melahirkan. Berolahraga membantu menjaga berat badan yang sehat dan melepaskan endorfin yang membuat Mums bebas stres dan bahagia.

 
Baca Juga: Cara Memperbanyak ASI dengan Asupan Makanan yang Benar

 

 

Referensi:
MomJuntion. No Breast Milk After Delivery: Causes And What To Do For It?