Sebelum memutuskan untuk menikah, ada satu hal yang sebenarnya penting untuk dilakukan oleh calon suami dan istri, yaitu prosedur premarital check-up. Sebenarnya, prosedur premarital check-up ini apa, sih? Mengapa sebaiknya setiap pasangan melakukan prosedur premarital check-up sebelum menikah?

 

Definisi Premarital Check-up

Prosedur ini adalah pemeriksaan kesehatan untuk calon pengantin pria dan wanita sebelum menuju ke jenjang pernikahan. Tujuannya adalah memastikan kedua calon pengantin sama-sama sehat dan tidak menderita penyakit-penyakit tertentu, yang berpotensi menulari pasangan di kemudian hari.

 

Tidak hanya penyakit-penyakit yang berpotensi menulari calon pasangan lewat hubungan seksual yang dikhawatirkan, seperti PMS (penyakit menular seksual semacam sifilis) hingga HIV/AIDS, ada juga kelainan darah dapat dideteksi misalnya seperti anemia maupun talasemia. 

 

Baca juga: 3 Syarat yang Harus Dipenuhi Agar Ereksi Optimal

 

Alasan Prosedur Premarital Check-up Sebaiknya Dilakukan

Meskipun masih banyak yang memandang prosedur ini sebagai ancaman terhadap privasi calon pengantin, sesungguhnya prosedur premarital check-up dapat menyelamatkan kedua calon. Memang, ada beberapa kasus batalnya pernikahan gara-gara satu atau kedua calon pengantin enggan mengambil risiko kesehatan lebih lanjut.

 

Namun, sesungguhnya prosedur ini tidak hanya berkaitan dengan penyakit-penyakit menular. Bila salah satu atau keduanya cenderung berisiko mengalami infertilitas, pasangan dapat memikirkan alternatif adopsi untuk punya anak bila masih tetap ingin menikah. Bila salah satu memiliki penyakit lain, seperti diabetes atau hipertensi, maka keduanya dapat bekerja sama menyepakati menu makanan harian yang lebih sehat sesudah menikah.

 

Waktu yang Tepat

Namanya juga prosedur premarital check-up, maka waktu yang tepat untuk melakukannya adalah sebelum menikah. Paling tidak, lakukan prosedur ini 6 bulan sebelum menikah. Prosedurnya seperti ini:

  1. Secara umum, akan ada tes darah rutin dan analisis hemoglobin. Tujuannya untuk memeriksa apakah ada kelainan darah, misalnya talasemia.
  2. Tingkat Sedimentasi Eritrosit (ESR) dilakukan untuk mengetahui adanya peradangan.
  3. Tes Urine Lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih.
  4. Tes gula darah dilakukan untuk memantau kemungkinan diabetes mellitus.
  5. Tes HBsAG dilakukan untuk mengetahui kemungkinan Hepatitis B.
  6. Tes VDLR / RPR dilakukan untuk mengetahui kemungkinan penyakit sifilis.
  7. Tes TORCH dilakukan untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma, virus Rubella, virus Cytomegalo (CMV), serta virus herpes, yang dapat menyebabkan cacat pada janin dan bayi prematur.

 

Baca juga: Tips Menjaga Gairah Seks Pria agar Tetap ‘Hot’ Bareng Pasangan!

 

Perlukah Melakukan Prosedur Premarital Check-up?

Sebelum mulai banyaknya orang yang punya kesadaran tentang pentingnya pengetahuan kesehatan pranikah, prosedur ini sebenarnya hanya menjadi pilihan, bukan kewajiban secara hukum. Makanya, banyak pasangan yang kemudian menemukan kejutan tidak menyenangkan sesudah menikah, seperti infertilitas hingga penyakit menular.

 

Meskipun ada rasa tidak nyaman, sebaiknya setiap calon pengantin melakukan prosedur premarital check-up. Sebelum melakukannya, pastikan pasangan sama-sama sepakat untuk menjalani prosedur ini. Selain itu, buatlah kesepakatan lanjutan bila ternyata hasil dari rangkaian prosedur ini tidak begitu menggembirakan, seperti:

  • Sama-sama bersikap adil mengenai mau berlanjut atau tidaknya hubungan ke jenjang pernikahan.
  • Sama-sama mencari pengobatan lanjutan bila dibutuhkan.
  • Tetap saling mendukung bila masih ingin menikah.
  • Tidak membocorkan hasil prosedur ke sembarang orang, terutama melibatkan penyakit menular tertentu, misalnya HIV/AIDS.

 

Prosedur premarital check-up bukanlah bertujuan untuk membuka aib masa lalu calon pengantin, melainkan demi mengetahui kondisi kesehatan masing-masing. Sesudah itu, keputusan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan tetap ada di tangan calon pengantin. (AS)

 

Baca juga: Keintiman itu tak Hanya Dekat Secara Fisik Lho! Begini Cara Bangun Keintiman dengan Pasangan!

 

Referensi

Bridestory: Pentingnya Premarital Checkup Dan Mengapa Anda Harus Melakukannya

Apollo Hospital: APOLLO PREMARITAL HEALTH CHECK

Merah Putih: Rangkaian Premarital Check-Up Calon Pengantin