Salah satu hal penting untuk meningkatkan kesuburan atau fertilitas adalah konsumsi zat besi. Ya Mums, ada hubungan antara zat besi dengan fertilitas. Maka itu, zat besi untuk program hamil itu sangat direkomendasikan. 

 

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen zat besi memiliki risiko infertilitas yang sangat rendah ketimbang wanita yang tidak mengonsumsi suplemen zat besi. Nah tapi sebelum Mums buru-buru membeli suplemen zat besi untuk program hamil, ada beberapa hal yang perlu diketahui dulu!

 

Baca juga: Penting, Ini Vaksin Sebelum dan Selama Hamil yang Perlu Dilakukan!
 

Konsumsi Zat Besi untuk Program Hamil sangat Dianjurkan

Tidak semua wanita membutuhkan suplemen. Menurut ahli masih dibutuhkan lebih banyak penelitian sebelum mereka merekomendasikan suplemen zat besi untuk semua wanita sebagai cara meningkatkan kesuburan. 

 

Tapi meskipun Mums tidak secara spesifik diberikan rekomendasi untuk mengonsumsi suplemen zat besi sebagai peningkat fertilitas, Mums tetap disarankan untuk mengonsumsi zat besi secara alami.

 

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan janin dalam kandungan. Jika dari awal hamil kadar zat besi di dalam tubuh Mums terlalu rendah, maka mums bisa terkena anemia saat hamil, sehingga bisa mengganggu kelancaran kehamilan.

 

Konsultasikan dengan Dokter Apakah Mums Membutuhkan Zat Besi untuk Program Hamil

Konsultasikan tentang kebutuhan nutrisi Mums untuk menjalani program hamil. Sebaiknya Mums juga melakukan tes darah untuk mengecek kadar zat besi. Kalau hasilnya menunjukkan bahwa Mums mungkin membutuhkan suplemen zat besi, Mums dan dokter bisa membicarakan tentang dosis yang tepat sesuai kebutuhan.

 

Kalau kadar zat besi Mums tergolong normal dan sehat, maka kemungkinan Mums tidak perlu mengonsumsi suplemen khusus zat besi. Namun, Mums tetap harus mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari (yang biasanya juga mengandung zat besi).

 

Baca juga: Unexplained Infertility, Apakah Tetap Dapat Hamil Secara Alami?
 

Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Setiap hari wanita hamil harus mengonsumsi sekitar 27 miligram zat besi. Zat besi yang paling mudah diserap tubuh adalah zat besi heme, yang ditemukan di sumber makanan hewani, seperti daging sapi, ayam, maupun ikan.

 

Zat besi lain yang disebut zat besi non-heme berasal dari makanan sumber tanaman atau nabati. Namun, zat besi dari sumber makanan tanaman umumnya lebih sulit diserap usus. Namun, bukan berarti Mums harus menghindarinya. Zat besi heme membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, sehingga mengonsumsi zat besi dari kedua sumber makanan tersebut sangat dianjurkan. Selain itu, Mums juga dianjurkan mengonsumsi vitamin C, karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi juga.

 

Contoh makanan yang kaya kandungan zat besi heme:

  • Daging sapi tanpa lemak
  • Ayam
  • Salmon
  • Tuna
  • Telur
  • Udang

Contoh makanan yang kaya akan kandungan zat besi non heme:

  • Kacang putih
  • Kacang merah
  • Buncis
  • Tahu
  • Bayam
  • Oatmeal
  • Brokoli
  • Roti gandum yang diperkaya zat besi
  • Kismis
  • Selai kacang

Makanan yang kaya akan vitamin C:

  • Kiwi
  • Stroberi
  • Brokoli
  • Jeruk
  • Jus jeruk
  • Mangga
  • Tomat

 

Terkait dengan zat besi dan fertilitas atau kesuburan, mengonsumsi makanan yang kaya zat besi mungkin tidak bisa secara langsung membuat kehamilan terjadi. Namun, konsumsi zat besi untuk program hamil sangat dianjurkan agar Mums tetap sehat selama berusaha untuk hamil. Semakin sehat Mums, semakin tinggi kesempatan untuk hami. (UH)

 

Baca juga: 5 Tips Cepat Hamil untuk Pasangan yang Baru Menikah

Sumber: 

What To Expect. How Iron Boosts Fertility. Agustus 2018.
National Institutes of Health, National Library of Medicine. Iron intake and risk of ovulatory infertility. November 2006.