Sebagai penderita diabetes, Diabestfriends harus mengetahui istilah fenomena fajar. Fenomena fajar merupakan istilah untuk kenaikan gula darah puasa pada dini atau pagi hari. Umumnya, kondisi ini terjadi antara pukul 02:00 - 08:00 pagi.

 

Kenaikan gula darah puasa ini cukup mengganggu, khususnya pada penderita diabetes yang rajin mengontrol kadar gula darahnya sehari-hari. Namun, meskipun seringkali tidak bisa dihindari, fenomena fajar bisa dikontrol dengan efektif. Nah, Diabestfriends harus tahu cara yang tepat untuk mengontrol kondisi ini. Yuk, simak penjelasannya!

 

Baca juga: Cara Menjaga Gula Darah Normal bagi Penderita Diabetes

 

Apa Penyebab Fenomena Fajar?

Setiap orang, termasuk yang tidak menderita diabetes, pasti mengalami kenaikan gula darah pada dini dan pagi hari. Menurut situs On Track Diabetes, ada peningkatan sekresi hormon pertumbuhan pada dini hari. Hormon tersebut sangat berpengaruh pada kenaikan gula darah di pagi hari, setidaknya pada penderita diabetes tipe 1.

 

Fenomena fajar tidak hanya berperan dalam peningkatan kadar gula darah puasa, namun juga peningkatan kadar gula darah setelah sarapan. Sebenarnya, hormon pertumbuhan dan hormon-hormon lain seperti kortisol merupakan hormon yang bekerja di pagi hari sebagai persiapan tubuh memulai aktivitas.

 

Pada orang tanpa diabetes, tubuh mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup, sehingga fenomena alami di pagi hari ini tidak berdampak apapun. Namun, pada penderita diabetes, insulinnya tidak cukup sehingga kenaikan gula darah sedikit saja bisa menimbulkan masalah.

 

Dampak Fenomena Fajar pada Penderita Diabetes

Dampak fenomena fajar pada setiap orang berbeda-beda. Pada penderita diabetes, kenaikan kadar gula darah yang terus menerus termasuk di pagi hari, maka terjadi peningkatan risiko komplikasi jangka panjang.

 

Selain itu, kenaikan kadar gula darah bisa menyebabkan kadar hemoglobin A1C juga lebih tinggi dari yang direkomendasikan. Menurut American Diabetes Association, kadar A1C harus di bawah 7%. Bahkan menurut American Association of Clinical Endocrinologists, kadar A1C harus di bawah 6.5%.

 

Baca juga: Turunkan Gula Darah dengan Aman, Coba Cara Ini!

 

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Fenomena Fajar?

Penting bagi dokter untuk mengedukasi Diabestfriends tentang fenomena fajar untuk memastikan bahwa kadar gula darah tinggi yang dialami benar-benar disebabkan oleh kondisi tersebut, bukan diakibatkan oleh diabetes yang tidak terkontrol. Pasalnya, kadar gula darah tinggi juga umumnya disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol. Kalau penyebabnya itu, berarti cara penanganannya juga akan berbeda.

Berikut apa yang harus Diabestfriends lakukan untuk mengatasi fenomena fajar:

 

Untuk penderita diabetes tipe 2:

Kalau kadar gula darah tinggi di pagi hari, dan Diabestfriends sedang tidak menggunakan obat diabetes, cegah fenomena fajar dengan melakukan perubahan gaya hidup. Beberapa diantaranya yang bisa Diabestfriends lakukan seperti berjalan-kalan keliling rumah di malam hari atau mengurangi konsumsi makanan sebelum tidur.

 

Namun, menurut ahli cara ini cenderung tidak memberikan perubahan besar. Apalagi, cara yang disebutkan di atas juga bisa menimbulkan hipoglikemia di malam hari. Kondisi tersebut juga berbahaya bagi penderita diabetes. Jadi, menurut ahli, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengubah pengobatan diabetes. Namun, untuk menentukan cara terbaik untuk kondisi, Diabestfriends harus berkonsultasi dengan dokter.

 

 

Untuk penderita diabetes tipe 1:

Kalau kadar gula darah Diabestfriends meningkat di pagi hari, atasi dengan penyesuaian dosis insulin. Kalau Diabestfriends punya insulin pump, coba konsultasikan dengan dokter tentang cara menggunakannya untuk mengatasi fenomena fajar. Kalau Diabestfriends rutin suntik insulin, mengubah dosisnya bisa mengatasi fenomena fajar. 

 

Diabestfriends juga harus mengatur jenis camilan yang dikonsumsi di malam hari. Makanannya tidak hanya harus mengandung karbohidrat dalam batasan tertentu, namun juga harus mengandung protein. Jangan mengonsumsi minuman manis, seperti soda, jus, atau teh manis. Meskipun dikonsumsi dalam porsi satu saja, minuman-minuman tersebut bisa meningkatkan kadar gula darah dengan drastis. 

 

Biasanya, penderita diabetes tipe 2 akan diinstruksikan untuk menyuntikkan insulin kerja panjang di waktu tidur, ketimbang dilakukan di siang hari untuk mengontrol gula darah. Sementara itu, untuk diabetes tipe 1, biasanya dokter menyarankan menggunakan insulin pump.

 

Baca juga: Turunkan Gula Darah Tinggi dengan Tips Aman Berikut!

 

Kalau Diabestfriends sudah beberapa hari bangun tidur dengan kondisi kadar gula darah melonjak naik, konsultasikan dengan dokter. Biasanya, dokter akan menginstruksikan pasien untuk mengecek kadar gula darahnya di tengah malam, sekitar pukul 02:00 - 03:00 dini hari, selama beberapa hari. Kemudian, laporkan hasilnya ke dokter, ia akan menghitung dan menentukan jika Diabestfriends benar-benar mengalami fenomena fajar.

 

Penting bagi Diabestfriends untuk mendapatkan diagnosis resmi dari dokter, daripada melakukan diagnosis sendiri. Pasalnya, ada sangat banyak hal yang bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah di malam hari. Laporkan dengan dokter secara jelas tentang kondisi Diabestfriends, kemudian pemeriksaan mendalam akan dilakukan. (UH/AY)