Kanker ginjal (kidney cancer) adalah sebutan untuk sekelompok besar penyakit yang ditandai dengan adanya keganasan (malignancy) di organ ginjal. Kanker ginjal terdiri dari beberapa macam tipe, yang paling sering dijumpai adalah renal cell carcinoma. Selain itu ada pula sarkoma ginjal, Wilms tumor, dan lain-lain.

 

Secara global, kanker ginjal menempati urutan kesembilan untuk jenis kanker yang paling sering menyerang pria, dan keempat belas untuk wanita. Kanker ginjal biasanya terjadi pada pasien usia 50 hingga 70 tahun, namun dapat pula menyerang pasien berusia kurang dari 40 tahun.

 

Berbicara mengenai pengobatan untuk kanker ginjal, ada bermacam-macam cara pengobatan yang dilakukan. Cara pengobatan utama untuk kanker ginjal, yakni dengan cara operasi, radiasi, serta penggunaan obat kemoterapi, imunoterapi, dan targeted therapy.

 

Menurut panduan dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), cara pengobatan yang dipilih untuk mengatasi kanker ginjal didasarkan pada staging atau stadium dari kanker ginjal. Adapun kanker ginjal dibagi menjadi 4 stage atau stadium.

 

Stadium I dan II menunjukkan kanker ginjal yang masih terlokalisasi di area ginjal saja, yang membedakan antara masing-masing stadium adalah ukuran tumor yang ditemukan. Stadium III merujuk pada kanker yang sudah menyebar ke kelenjar limfatik (getah bening) di sekitar area ginjal, atau ke pembuluh darah baik arteri ataupun vena di sekitar ginjal. Sedangkan kanker ginjal stadium IV adalah kanker ginjal yang sudah mengalami penyebaran (metastasis) ke organ lain seperti hati, paru-paru, otak, atau kelenjar adrenal.

 

Adapun NCCN menyebutkan bahwa penggunaan obat-obatan kemoterapi, imunoterapi, dan targeted therapy adalah pada kanker ginjal stadium IV, atau kanker ginjal yang relaps. Kanker ginjal disebut relaps apabila sebelumnya kanker sudah berhasil ditangani dengan cara lain, namun kembali muncul atau tidak menunjukkan adanya perbaikan.

 

Jika melihat panduan yang dikeluarkan oleh NCCN, obat-obatan yang digunakan untuk penanganan kanker ginjal stadium IV tersebut memang adalah obat yang sifatnya imunoterapi atau targeted therapy. Pemberiannya sendiri dapat berupa tunggal (satu jenis obat saja) ataupun kombinasi antara 2 jenis obat.

 

Imunoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang bekerja dengan cara memicu sel imun tubuh untuk melawan sel kanker. Sedangkan targeted therapy adalah moda pengobatan kanker yang memanfaatkan peran sebuah protein atau gen tertentu yang hanya ditemukan pada sel kanker, sehingga secara umum tidak akan menyerang sel-sel normal layaknya kemoterapi ‘konvensional’.

 

Sebagai seorang pekerja kesehatan di rumah sakit yang banyak menangani kasus kanker, saya beberapa kali menjumpai kasus penggunaan obat untuk kanker ginjal. Berikut ini adalah obat yang digunakan untuk terapi kanker ginjal, yang saat ini sudah memiliki ijin edar di Indonesia:

 

1. Kombinasi axitinib dan pembrolizumab

Axitinib (beredar dengan nama dagang Inlyta®)adalah sebuah targeted therapy yang bekerja pada sebuah molekul yang berperan dalam pertumbuhan kanker bernama vascular endothelial growth factor receptors (VEGFR). Axitinib tersedia dalam bentuk tablet untuk diminum. Selain digunakan dalam kombinasi dengan pembrolizumab, axitinib juga dapat digunakan tunggal dalam pengobatan kanker ginjal.

 

Sedangkan pembrolizumab (beredar dengan nama dagang Keytruda®) adalah imunoterapi yang bekerja untuk mengaktifkan sistem imun tubuh untuk membunuh sel kanker. Pembrolizumab diberikan melalui infus intravena. Selain untuk kanker ginjal, pembrolizumab juga dapat digunakan untuk jenis kanker lain seperti kanker serviks, kanker usus besar, kanker nasofaring, melanoma, kanker endometrium, dan kanker paru.

 

Saya pernah merawat seorang pasien kanker ginjal stadium IV yang menggunakan regimen obat axitinib dan pembrolizumab ini. Pada pasien ini, efek samping memang cukup dapat ditoleransi serta secara klinis memberikan perbaikan kondisi pasien. Namun memang harga dari obat-obatan dalam kombinasi ini terbilang sangat mahal.

 

2. Pazopanib

Pazopanib, seperti halnya axitinib, adalah sebuah targeted therapy namun ia bekerja pada beberapa protein dan gen target. Pazopanib beredar dengan nama dagang Votrient® dan berbentuk tablet yang ahrus diminum pada saat perut kosong (1 jam sebelum makan atua 2 jam sesudah makan). Hal ini karena adanya makanan dapat meningkatkan resiko efek samping pada penggunaan pazopanib.

 

3.Sunitinib

Sunitinib beredar dengan nama dagang Sutent®. Sunitinib juga adalah sebuah targeted therapy yang juga bekerja pada beberapa target protein atau gen. Sunitinib berbentuk kapsul untuk penggunaak diminum per oral, biasanya satu kali sehari. Selain untuk kanker ginjal, sunitinib juga digunakan pada kasus gastrointestinal stromal tumor dan neuroendocrine tumor.

 

4. Lenvatinib dan everolimus

Kombinasi lenvatinib (beredar dengan nama dagang Lenvima®) dan everolimus (beredar dengan nama dagang Afinitor®) juga dapat digunakan untuk pengobatan kanker ginjal. Lenvatinib adalah sebuah targeted therapy yang tersedia dalam bentuk tablet, sedangkan everolimus adalah obat kanker yang bekerja menginhibisi mammalian target of rapamycin (mTOR), sehingga mencegah terjadinya pembelahan dan perkembangan sel kanker.

 

Di samping keempat obat atau kombinasi obat yang disebutkan di atas, ada obat-obat lain yang juga dapat digunakan pada kanker ginjal terutama yang bersifat relaps ataupun yang masuk ke dalam stadium IV. Namun obat-obatan tersebut saat ini belum tersedia di Indonesia.

 

Gengs, itu dia beberapa obat-obatan yang digunakan untuk terapi kanker ginjal. Pengobatan kanker ginjal sendiri tidak hanya dilakukan dengan obat, namun juga dengan operasi dan radiasi. Obat-obatan yang digunakan untuk kanker ginjal sendiri biasanya adalah kelompok imunoterapi dan targeted therapy, dimana penggunaannya menurut panduan ditujukan untuk pasien kanker ginjal stadium IV ataupun kanker ginjal yang relaps (muncul kembali setelah pengobatan dengan metode operasi atau radiasi). Salam sehat!

 

Referensi:

NCCN Guidelines for Kidney Cancer Version 2.2020. 2019. National Comprehensive Cancer Network.