Buat para orang tua, salah satu hal yang paling membuat resah adalah saat anak sedang sakit, betul kan Mums dan Dads? Menghadapi anak sakit itu rasanya campur aduk, antara sedih, panik, dan yang pasti ingin anak segera sembuh seperti semula.

 

Berbicara tentang sakit, terkadang gejalanya muncul di waktu yang tidak terduga. Misalnya di malam hari, saat hari libur, atau saat-saat akses menuju fasilitas kesehatan susah dijangkau. Bisa juga terkadang masalah yang dialami anak bersifat minor, sehingga orang tua merasa belum perlu membawa buah hati ke fasilitas kesehatan.

 

Saat itulah, Mums dan Dads membutuhkan persediaan obat-obatan di rumah untuk keluhan-keluhan yang sering dihadapi anak. Apa sajakah obat yang sebaiknya tersedia di rumah? Ini dia daftarnya!

 

Parasetamol

Parasetamol adalah nama generik suatu senyawa obat yang memiliki khasiat antipiretik (menurunkan demam) dan analgesik (mengurangi nyeri). Di antara semua obat dengan khasiat serupa, parasetamol adalah yang paling direkomendasikan untuk digunakan oleh anak-anak karena keamanannya.

 

Parasetamol tersedia dalam berbagai merek dagang dan bentuk sediaan. Obat ini juga termasuk obat golongan bebas yang dapat dibeli di apotek maupun toko obat tanpa resep dokter. Ada yang berupa oral drop, sirup, maupun tablet kunyah.

 

Baca juga: Redakan Batuk dan Sakit Tenggorokan dengan Tips Berikut!

 

Pemilihan bentuk sediaan yang Mums dan Dads pilih tergantung pada usia anak. Pada bayi 0-1 tahun, bentuk oral drop dapat menjadi pilihan. Sedangkan untuk anak di atas usia 1 tahun, dapat menggunakan sirup. Kebanyakan sediaan parasetamol yang tersedia di pasaran juga diformulasikan dengan berbagai rasa buah yang manis, sehingga anak lebih mudah mengonsumsinya.

 

Sediakan parasetamol di rumah untuk berjaga-jaga di kala anak demam, misalnya setelah vaksinasi, pada saat mengalami gejala flu, atau saat sedang tumbuh gigi. Perhatikan dosis pemberian sesuai anjuran yang tertera di kemasan obat atau sesuai petunjuk dokter. Jika demam masih berlanjut setelah 48 jam pemberian parasetamol, sebaiknya segera bawa anak ke dokter agar penyebab demam mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Oralit

Oralit digunakan pada saat diare, dengan fungsi sebagai pengganti cairan yang hilang. Oralit tersedia dalam bentuk serbuk dan dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat tanpa resep dokter.

 

Oralit mengandung elektrolit yang penting bagi tubuh, seperti natrium, kalium, klorida, dan glukosa. Larutkan satu sachet oralit ke dalam segelas air matang, kemudian berikan kepada anak setiap kali ia buang air besar saat diare.

Baca juga: Waspada, 8 Hal Ini Mengakibatkan Diare pada Bayi!

 

Oralit hanya berfungsi menggantikan elektrolit dan cairan yang hilang bersama feses, namun tidak menghentikan diare yang terjadi. Sebaiknya tidak memberikan obat lain kepada anak kecuali atas petunjuk dokter. Jika diare semakin parah, bahkan disertai demam dan muntah, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

 

Obat merah untuk luka

Bila anak sudah mulai memasuki fase berjalan dan berlari, salah satu kekhawatiran orang tua adalah jika anak jatuh! Apalagi jika terjatuh di media yang cukup keras, seperti jalanan beraspal, berbatu, atau di tanah lapang.

 

Oleh karena itu, sediakanlah obat merah untuk luka di kotak obat. Masyarakat secara luas mengenal obat yang satu ini sebagai obat merah karena memang warna cairannya yang merah kecokelatan. Namun, sebenarnya isi dari cairan ini adalah povidone iodine, suatu zat yang memiliki sifat sebagai antiseptik. Bila anak mengalami luka, oleskan povidone iodine ke daerah yang mengalami luka untuk mencegah infeksi.

 

Perhatikan penyimpanan dan masa kedaluwarsa

Setelah Mums dan Dads mengetahui obat-obatan apa saja yang sebaiknya selalu tersedia di rumah, jangan lupa pula untuk memberi perhatian khusus pada penyimpanannya. Simpanlah obat-obatan ini, beserta dengan persediaan obat-obatan anggota keluarga lainnya, di tempat yang sulit dijangkau oleh anak. Hal ini untuk mencegah anak meraih dan mengonsumsi obat-obatan tersebut di luar pengawasan orang tua.

 

Penyimpanan sebaiknya dilakukan di tempat yang bersih, tidak lembap, dan terlindung dari cahaya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada molekul obat, sehingga obat tetap aman dan berkhasiat saat digunakan. Perhatikan pula tanggal kedaluwarsa untuk setiap obat, yang biasanya tercantum di kemasan obat. Jangan gunakan obat yang sudah melewati masa kedaluwarsanya, ya!

 

Itulah dia tiga obat yang sebaiknya selalu tersedia di rumah untuk buah hati tersayang. Parasetamol sebagai pertolongan pertama pada demam dan nyeri, oralit sebagai cairan rehidrasi saat diare, dan povidone iodine sebagai antiseptik saat terjadi luka. Jangan lupa, perhatikan pula tempat penyimpanan dan waktu kedaluwarsanya, ya! Salam sehat!

Baca juga: Sistem Penggolongan Obat di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui