Anda memang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi Anda bisa membeli es krim! Siapa yang suka es krim? Sebagian dari Anda pasti penggemar berat makanan pencuci mulut yang satu ini! Rasanya yang manis, teksturnya yang lembut, serta sensasi dinginnya mampu menjadi camilan segar di pagi atau siang yang panas. Es krim juga dipercaya dapat mengobati pikiran yang tengah mengalami depresi atau hati yang sedang sedih. Ya, es krim selalu membuat kita bahagia! Es krim, khususnya yang terbuat dari bahan susu tanpa lemak memiliki sejumlah manfaat. Penelitian terbaru menemukan terdapat lebih dari 100.000 jenis molekul zat pada es krim yang Anda makan. Zat tersebut termasuk kandungan protein, karbohidrat, mineral serta vitamin A, C, dan D yang menyehatkan. Sayangnya, banyak dari Anda yang pernah mendengar mitos-mitos seputar dampak negatif mengonsumsi es krim. Ada yang mengatakan es krim dingin yang tertelan juga dapat membuat sakit tenggorokan. Ada pula yang mengatakan bahwa sepotong es krim memiliki banyak kalori yang dapat menggemukan tubuh. Apakah semua hal tersebut benar? Jika ya, seberapa parah pengaruh es krim bagi kesehatan tubuh? Tenang, Ladies! Mari mencari tahu kebenaran dari mitos dan fakta terkait es krim dalam uraian di bawah ini.

Mitos 1:  Makan Es Krim Dapat Membuat Tubuh Gemuk

Mitos tersebut tidak selalu benar! Es krim belum tentu dapat menyumbangkan kegemukan pada tubuh Anda! Kalau dikonsumsi secara berlebihan, ya, mungkin saja akan menambah berat tubuh Anda. Tetapi jika masih dimakan dalam porsi yang normal, kemungkinan kecil akan terjadi peningkatan kilogram pada berat tubuh. Apalagi, kontribusi energi dan lemak dalam es krim pada tubuh sangatlah kecil. Satu takaran es krim hanya memberikan kontribusi energi sebesar 10 persen dari total kebutuhan tubuh dan 15 persen lemak dari total kebutuhan tubuh per hari. Es krim juga tidak akan membuat tubuh gemuk jika Anda tidak menambahkan topping pemanis secara berlebihan, seperti karamel, cokelat, biskuit, marshmallow, atau whipped cream. Jadi, tenang saja! Selama dikonsumsi secara tidak berlebihan, es krim tidak akan menambah berat badan Anda.

Mitos 2: Ketika Flu, Batuk atau Sakit, Jangan Makan Es Krim!

Satu lagi mitos yang harus Anda pertanyakan kebenarannya! Pertama-tama, es krim tidak melulu menjadi makanan yang harus disalahkan ketika tiba-tiba mendapati tenggorokan yang sakit, kering, dan mengeluarkan batuk. Gatal pada bagian belakang tenggorokan memang mungkin terjadi, karena suhu dingin pada es krim yang tiba-tiba dirasakan akan mendinginkan rongga mulut sehingga saluran pernapasan menjadi ikut iritasi. Lagipula, produk susu seperti es krim memang seringkali memengaruhi air liur. Saat dikonsumsi, air liur akan diproduksi dalam tekstur yang lebih kental disertai dengan lendir yang mampu membuat bagian tenggorokan menjadi sedikit iritasi dan menyebabkan rasa gatal seperti ditusuk-tusuk. Batuk tersebut hanya bersifat sementara saja, kok! Batuk akan berlanjut jika es krim yang dimakan berasal dari bahan nonpasteurisasi, tidak higienis, atau yang mengandung campuran pengawet serta pemanis buatan. Bagaimana dengan flu? Apakah es krim benar dapat membuat kesehatan tubuh berkurang sehingga terkena flu atau demam? Pada dasarnya, pilek disebabkan karena virus atau bakteri. Menurut pakar kesehatan dari Komunitas Sehati, Emilia E. Achamdi, tubuh tidak akan terangsang untuk menjadi sakit hanya karena menelan es krim. Bahkan menurut Russel Steele dari Universitas Kedokteran New Orleans, jika Anda tengah mengalami radang akibat infeksi virus, es krim dapat menjadi pilihan makanan yang mampu meredakan nyeri pada bagian tenggorokan. Tetapi tentunya es krim yang terbuat dari bahan yang berkualitas dan proses yang bersihlah yang dapat meningkatkan kesehatan Anda!

Mitos 3: Es Krim Menyebabkan Gigi Berlubang

Kalau mitos nomor 3 ini sih bukan lagi mitos. Pasalnya, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi es krim, tetapi fermentasi sisa karbohidrat serta gula es krim tertinggal di gigi dan menumpuk akan merusak gigi. Tak jarang, sisa es krim yang masih terdapat pada gusi dan gigi juga dapat memicu tumbuhnya bakteri yang membuat gigi terasa sakit dan nyeri. Maka dari itu, sebaiknya Anda langsung meneguk segelas air putih, berkumur, atau menggosokan gigi setelah menyantap potongan es krim favorit Anda!

Mitos 4: Makan Es Krim Terlalu Cepat Menyebabkan Sakit Kepala

Ada peneliti yang mengatakan bahwa memang benar jika perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba akibat menelan es krim terlalu cepat dapat menyebabkan sakit kepala. Pendinginan dalam tubuh yang terjadi secara mendadak pada daerah sinus frontalis berujung pada rasa nyeri pada bagian mulut dan menyebar ke kepala. Hal ini juga disebabkan karena terdapat penyempitan pembuluh darah yang terjadi pada pusat saraf bernama sphenopalatine ganglion. Selain itu, es krim yang dingin memang akan membuat tubuh menggigil. Brain Freeze atau rasa sakit pada kepala ketika menelan es krim juga dapat terjadi terlebih jika Anda memiliki gigi yang sensitif. Tetapi, lebih dari itu tidak ada pengaruh buruk lainnya. Anda dapat menikmati es krim secara perlahan-lahan supaya tidak langsung ‘mengejutkan’ saraf Anda. Sudah dapat membedakan mana yang mitos dan mana fakta te tentang es krim? Es krim memang enak, tetapi pada saat memakannya berhati-hatilah agar tidak melukai gigi dan mulut Anda! Makanlah secara perlahan-lahan dan kenalilah  vkandungan di dalam es krim pada kemasan yang tertera. Happy eating ice cream!