Semua orang pasti ingin memiliki pernikahan yang bahagia. Namun kenyataannya, banyak pasangan yang tidak merasakan kebahagiaan itu. Meskipun begitu, banyak yang tidak sadar akan hal itu karena tidak tahu ciri pernikahan tidak bahagia.

 

Padahal, kebahagiaan itu penting dalam pernikahan. Setiap pihak harus merasakan kebahagiaan, kebebasan, dan kepuasan yang sama dalam pernikahan. Oleh sebab itu, Geng Sehat harus tahu ciri pernikahan tidak bahagia. Apakah Kamu memiliki salah satunya?

 

Baca juga: Kurang Intimasi, Penyebab Utama Perceraian Menurut Penelitian
 

Ciri Pernikahan Tidak Bahagia 

Permasalahan dalam pernikahan seringkali diikuti oleh adu argumentasi. Menurut psikoterapis pernikahan, ada tigal hal yang paling sering menjadi objek argumentasi antar pasangan, yatu uang, seks, dan dominasi. Ketiga argumen tersebut umumnya dimulai dari masalah salah satu  lebih dominan. 

 

Misalnya siapa yang memutuskan untuk berhubungan seks? Jenis seks seperti apa yang akan diakukan? Siapa yang memutuskan bagaimana keuangan diatur? Siapa yang memutuskan di mana anak akan bersekolah?

 

Dalam pernikahan, tentunya setiap pihak ingin memiliki pengaruh yang sama untuk menentukan hal-hal tersebut. Jika tidak, maka rasanya hanya akan seperti pihak yang tidak dianggap. Namun terkadang, ada pihak yang bertindak terlalu jauh, sehingga jatuh ke dalam jebakan seperti dominasi. Inilah yang menyebabkan pernikahan berujung tidak bahagia.

 

Pihak yang terlalu mengatur dan dominan umumnya meyakini bahwa mereka tahu segalanya sehingga pasangannya harus mematuhi apapun keinginannya. Mentalitas 'saya tahu apa yang benar' menyebabkan banyak masalah dalam pernikahan sehingga menjadi awal mula pernikahan yang tidak bahagia.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri pernikahan tidak bahagia menurut pakar pernikahan:

 

1. Pasangan Kamu terlalu merahasiakan akun dan aktivitasnya di media sosial serta telepon.

Mengikuti aksun media sosial atau riwayat telepon genggam pasangan bagi pasangan suami istri tentu saja dibolehkan, selama masih dalam batas wajar. Kamu tidak  menuntut laporan harian dan selalu curiga dan melakukan pemeriksaan percakapan atau pesan-pesan dia di telepon. Namun, Kamu harus menanyakan diri sendiri dulu, kenapa Kamu ingin melihat telepon genggamnya? Apakah karena Kamu merasa ia tidak setia?

 

Kalau iya, maka jawabannya bukan untuk mengecek telepon genggam pasangan. Menurut psikoterapis, resolusinya adalah untuk berbicara tentang privasi dan kepercayaan. Kamu bisa menanyakan alasan pasangan tidak mau membagikan informasi akun media sosialnya.

 

2. Pasangan tidak mau melakukan hubungan seksual.

Tentunya ada beberapa alasan yang bisa dimengerti jika pasangan Kamu menolak berhubungan seks. Namun, menurut psikoterapis, tidak mau berhubungan seks lebih dari beberapa bulan sudah harus dibicarakan. Ini merupakan ciri pernikahan tidak bahagia.

 

Setiap masalah dalam pernikahan, kuncinya adalah komunikasi satu sama lain untuk mencari tahu penyebabnya. Kalau masalahnya enggan hubungan seks karena nyeri, atau tidak ada waktu, bisa dicari kok cara untuk mengatasinya. Lewat komunikasi, Kamu dan pasangan bisa menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang baik untuk kalian berdua.

 

3. Pasangan tidak pernah memuji atau menunjukkan rasa terima kasih.

Menurut psikoterapis, setiap pernikahan membutuhkan pemberian cinta yang seimbang. Kamu harus berterima kasih kepada pasangan, mengatakan kepadanya bahwa ia terlihat cantik atau tampan, menunjukkan apresiasi kepadanya, dan lainnya. Bahkan menurut ahli, setiap satu kritikan, harus diikuti dengan lima ekspresi cinta yang bentuknya bisa berupa pujian, hadiah kecil, surprise, atau hubungan seks. 

 

Baca juga: Jangan Terburu-buru, Ini Tanda Kamu Sudah Siap Menikah!
 

4. Sering bertengkar di tempat umum

Tidak peduli seberapa kuat hubungan antar pasangan yang sudah menikah, pasti keduanya pernah terlibat pertengkaran satu sama lain bahkan berdebat sengit. Hal tersebut normal dalam pernikahan.

 

Namun, kalau salah satu tidak bisa mengendalikan diri, dan tidak bisa menunggu hingga kalian sampai di rumah untuk beradu argumen, tentu ada yang salah dengan hubungan kalian. Tidak seharusnya hal-hal negatif negatif atau kekurangan pasangan diumbar di depan banyak orang.

 

Pasalnya, menurut ahli, orang yang tidak bisa mengendalikan diri umumnya sangat perfeksionis. Mereka selalu menuntut pasangannya sempurna. Jika ada kesalahan sedikit saja, menurut mereka wajar menghukum pasangannya di depan umum. 

 

5. Kamu takut melontarkan kritik karena takut hubungan kalian akan berakhir.

Kamu tidak boleh menjadi satu-satunya yang menjaga perdamaian dalam hubungan kalian. Perdamaian dan ketenangan memang baik, namun takut terhadap perselisihan juga bisa berdampak negatif terhadap hubungan pernikahan kalian.

 

Pasalnya, menurut psikoterapis, sikap takut seperti itu umumnya disebabkan karena pasangan punya masalah kontrol amarah yang buruk, sehingga Kamu takut mengutarakan kritikan. Hal ini merupakan ciri pernikahan yang tidak bahagia. 

 

6. Kamu atau pasangan punya selera humor yang kurang.

Percaya atau tidak, humor itu penting dalam hubungan pernikahan. Jika tidak, hal-hal sepele bisa berubah menjadi masalah besar. Hal tersebut merupakan ciri pernikahan yang tidak bahagia. Jadi, perhatikan jika pasangan melihat segala hal terlalu serius.

 

7. Baik Kamu ataupun pasangan tidak bisa menerima kritikan.

Tidak ada yang suka menerima kritikan. Namun, ketidakmampuan total untuk mendengar kritikan menunjukkan kurangnya humor dan kemampuan untuk melihat dari perspektif yang berbeda. Hal ini termasuk salah satu ciri pernikahan yang tidak bahagia.

 

Bagaimanapun juga, kita adalah manusia. Kalau Kamu tidak bisa menerima kritikan, maka Kamu tidak akan bisa berkembang, hubungan kalian berdua tidak akan bisa berkembang, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan masalah.

 

8. Kamu atau pasangan selalu berpikir sebagai korban

Jika terjadi perselisihan di rumah tangga, umumnya kedua belah pihak punya andil. Hubungan pernikahan yang sehat adalah ketika kedua belah pihak mau mengakui kesalahan dalam perselisihan tersebut. 

 

Kalau Kamu merasa tidak diperlakukan dengan baik, maka katakan. Namun, jika Kamu hanya selalu berperan menjadi korbannya, maka masalah tidak akan selesai. Maka itu, Kamu harus menentukan batasan-batasan hal yang ditoleransi dan tidak ditoleransi, dengan pikiran bahwa pasangan juga manusia sehingga bisa melakukan kesalahan.

 

9. Kamu atau pasangan tidak bisa memaafkan dan selalu menyimpan dendam.

Biasanya orang yang memiliki dendam adalah orang yang ingin semuanya sempurna. Pasangannya dituntur memperlakukan dia dengan sempurna dan tidak ada kesalahan.  Jika ia melanggar, maka ia akan sulit memaafkan dan akan selalu mengungkit kembali kesalahan tersebut setiap kali berselisih paham. Dendam sangat tidak baik dan merupakan ciri pernikahan tidak bahagia. Memaafkan merupakan hal yang penting dalam pernikahan. (UH)

 

Baca juga: Dijamin Ampuh! 10 Tips Pendekatan ke Calon Mertua

 

Sumber:

Men'sHealth. Signs You're in an Unhappy Marriage. September 2019.