Apa yang muncul di benak kita saat mendengar kata jamu? Mungkin langsung terbayang minuman bercita rasa pahit yang diperuntukkan untuk pegal linu, menambah nafsu makan, serta meredakan masuk angin. Atau mungkin yang terbayang adalah sosok mbok jamu yang berjualan keliling.

 

Memang tidak salah tetapi sesungguhnya jika kita berbicara tentang obat tradisional, ada lebih banyak lagi hal yang bisa dipelajari, salah satunya tentang fitofarmaka. Apa itu fitofarmaka? Apa yang membedakannya dengan jamu yang kita kenal? Berikut penjelasannya!

 

Keberagaman hayati Indonesia adalah aset raksasa bagi dunia pengobatan

Indonesia sangat tersohor akan kekayaan alamnya. Secara geografis, negara ini amat kaya akan keberagaman hayati. Banyak potensi tersimpan dari kekayaan itu, salah satunya dalam pengembangan obat-obatan. Pengobatan yang berasal dari bahan alam bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Puluhan tahun, secara turun-temurun, berbagai bahan alam asli Indonesia digunakan untuk pengobatan maupun pencegahan penyakit.

 

Oleh karena itu, orang Indonesia tidak asing dengan obat tradisional atau yang lebih dikenal dengan sebutan jamu. Beberapa jenis ramuan jamu sangat terkenal khasiatnya dan digunakan oleh masyarakat luas, sebut saja jamu beras kencur dan kunyit asam.

 

Kenali dahulu jenis penggolongan obat tradisional

Seperti yang kita ketahui, saat ini back to nature seolah-olah menjadi tren bagi banyak orang. Hal ini berlaku juga untuk obat maupun suplemen kesehatan. Tidak sedikit yang memilih menjaga kesehatan atau mengobati penyakit menggunakan obat tradisional.

 

Namun, banyak yang ragu apakah obat tradisional mampu memberikan efek yang sama dengan obat kimia pada umumnya. Hanya ada satu cara untuk menjawab keraguan ini, yaitu dengan melakukan penelitian untuk membuktikan khasiat dari bahan alam tersebut.

 

Obat kimia pun demikian, dalam perjalanannya, suatu zat kimia hanyalah zat kimia biasa sampai orang-orang meneliti dan membuktikan bahwa senyawa itu mampu bekerja di dalam tubuh untuk melawan penyakit.

 

Hal inilah yang kemudian membuat obat tradisional di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis (berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Repulik Indonesia), yakni jamu, obat herbal terstandar (OHT), dan fitofarmaka. Penggolongan ini dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya riset ilmiah yang membuktikan khasiat dan keamanan dari obat tradisional tersebut.

 

  • JAMU adalah nama lain untuk obat tradisional Indonesia. Obat tradisional ini diracik dari bahan-bahan alam yang telah digunakan secara empiris oleh masyarakat Indonesia selama turun-temurun. Khasiat jamu belum terbukti secara ilmiah karena belum melalui tahapan uji pre-klinis (pada hewan uji) maupun uji klinis (pada manusia). Dengan kata lain, obat tradisional berjenis jamu digunakan hanya secara empiris atau berdasarkan pada pengalaman nenek moyang. Obat tradisional golongan jamu memiliki penandaan berupa logo ranting daun yang terletak dalam lingkaran dengan tulisan jamu.
  • OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT) adalah obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui tahapan uji praklinis (pada hewan uji) serta bahan bakunya telah distandarisasi. Obat tradisional golongan jamu memiliki penandaan berupa logo jari-jari daun (ada 3) yang terletak dalam lingkaran dengan tulisan obat herbal terstandar.
  • FITOFARMAKA adalah obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui tahapan uji praklinis (pada hewan uji) dan uji klinis (pada manusia), serta bahan baku berikut produk jadinya telah distandarisasi. Obat tradisional golongan fitofarmaka memiliki penandaan berupa logo jari-jari daun membentuk bintang yang terletak dalam lingkaran dengan tulisan fitofarmaka.

 

Logo Obat Tradisional

 

Penggolongan obat tradisional seperti yang dijelaskan sebelumnya akan menentukan mengenai untuk apa nantinya obat tradisional tersebut digunakan serta ekspektasi atau harapan apa setelah menggunakan obat tradisional tersebut. Karena belum terbukti secara ilmiah, jamu umumnya hanya dapat digunakan dalam usaha promotif dan preventif, atau menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

 

Obat herbal terstandar (OHT) sudah melewati uji praklinis, sehingga memiliki bukti ilmiah yang lebih kuat terkait khasiat dan keamanannya dibandingkan dengan jamu. Meski begitu, ini belum dapat disetarakan dengan obat kimia modern karena belum menjalani uji dengan subjek manusia.

 

Sementara itu, obat tradisional berjenis fitofarmaka sudah dapat disetarakan dengan obat kimia modern karena sudah lolos uji pada manusia. Oleh karena itu, obat tradisional jenis ini boleh digunakan pada pelayanan kesehatan formal atau diresepkan oleh dokter apabila pasien mengalami keluhan sesuai dengan indikasi atau peruntukkan obat tersebut.

 

Sayangnya, dari ribuan jenis kekayaan bahan obat tradisional di Indonesia, baru sedikit yang bisa mencapai status fitofarmaka, bahkan masih dapat dihitung dengan jari. Padahal dengan semakin banyaknya obat tradisional yang mencapai level fitofarmaka, masyarakat akan semakin yakin untuk menggunakan obat tradisional untuk berbagai tujuan terapi.

 

Era baru obat tradisional: melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman dan pembuktian ilmiah akan khasiat dan keamanan obat tradisional juga dapat ditingkatkan. Namun, hal ini perlu diimbangi juga dengan edukasi kepada masyarakat agar lebih terbuka wawasannya tentang jenis dan peruntukan obat-obat tradisional. Sudah bukan zamannya lagi semua obat tradisional dianggap sebagai jamu, yang bisa dibeli dengan harga relatif murah, tetapi saat ditanya khasiatnya justru menimbulkan keraguan.

 

Banyak orang yang kaget saat membeli obat tradisional tetapi harganya relatif lebih mahal. Padahal jika diperiksa penandanya, obat tersebut termasuk golongan fitofarmaka dan bukan jamu biasa. Pengembangan obat tradisional dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai menghasilkan produk di level fitofarmaka membutuhkan usaha yang tidak mudah dan biaya yang besar pula.

 

Namun, usaha tersebut dapat memberikan jaminan mutu, khasiat, serta keamanan bagi Geng Sehat yang menggunakannya. Selalu periksa logo pada kemasan obat tradisional yang akan Geng Sehat gunakan! Jika Geng Sehat akan membeli atau dokter meresepkan obat berlogo fitofarmaka, maka Geng Sehat bisa merasa yakin pada khasiat dan keamanannya karena sudah teruji secara klinis. Jadi, jangan ragu lagi ya menggunakan obat tradisional asli Indonesia!