Cegukan atau hiccups bisa dialami oleh siapa saja, termasuk balita dan anak-anak. Kondisi ini bisa terjadi selama beberapa detik atau menit, lalu hilang dengan sendirinya. Namun, ini juga bisa terjadi hingga lebih dari 48 jam. Meski tampak sepele, cegukan cukup mengganggu, terlebih bagi balita. Untuk itu, yuk Mums ketahui lebih lanjut mengenai cegukan pada balita dan cara mengatasinya.

 

 

Mengapa Balita Bisa Mengalami Cegukan?

Cegukan adalah kondisi di mana diafragma mengalami konstraksi berulang. Diafragma merupakan otot yang berada di antara dada dan perut, yang berfungsi mengatur pernapasan. Ketika diafragma berkontraksi, paru-paru akan membesar dan dipenuhi oksigen. Lalu ketika diafragma mengalami relaksasi, karbon dioksida akan dikeluarkan dari paru-paru.

Saat cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara "hik".

Beberapa kondisi yang menyebabkan diafragma berkontraksi tanpa sadar dan berulang kali adalah:

 

- Menelan terlalu banyak udara.

- Mengonsumsi makanan dalam jumlah terlalu banyak.

- Minum minuman berkarbonasi.

- Perubahan mendadak pada suhu tubuh atau lingkungan.

- Stres emosional.

- Kegembiraan.

Balita lebih rentan mengalami cegukan karena mekanisme kontrol untuk refleks belum sempurna.

 

 

Baca juga: Cepat Hentikan Cegukan dengan 5 Cara Mudah Ini!
 

Bagaimana Cara Mengatasi Cegukan pada Balita?

Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun jika kondisi ini sudah cukup mengganggu, Mums bisa membantu si Kecil untuk mengatasinya dengan beberapa cara seperti berikut.

 

1. Minum teh chamomile atau peppermint.

Kandungan dalam chamomile atau peppermint dapat membantu meredakan konstraksi otot yang menyebabkan cegukan.

 

2. Tekan perut bagian atas si Kecil dengan lembut

Tekan secara perlahan perut si Kecil bagian atas dengan cepat. Lakukan gerakan ini tepat ketika si Kecil mengeluarkan suara "hik" saat cegukan.

 

 

Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Balita Juga Bisa Bau Mulut!
 

3. Fokus pada pernapasan

Ada sejumlah solusi untuk mengatasi cegukan dengan memperhatikan cara bernapas, seperti bernapas di dalam kantong kertas atau menahan napas beberapa saat. Salah satu cara yang cukup efektif untuk menghentikan cegukan adalah dengan menarik napas melalui mulut pada saat yang sama ketika cegukan terjadi. Hal ini dapat membantu meringankan kontraksi yang terjadi.

 

 

4. Menggelitik

Ini adalah alternatif lain untuk menghilangkan cegukan dibanding harus mengagetkan atau menakut-nakuti si Kecil. Pasalnya, mengagetkan atau menakut-nakuti si Kecil justru akan menimbulkan trauma. Sebaliknya, menggelitik akan mengalihkan pikiran si Kecil dari cegukan. Namun, berhentilah jika si Kecil merasa tidak nyaman digelitik.

 

 

5. Minum air dingin

Minum segelas air dingin dapat merelaksasi diafragma yang berkontraksi, sehingga dapat kembali bergerak dengan ritme yang normal. Akan tetapi, hindari menyuruh anak meminum air sambil mendongakkan kepala. Meski cara ini cukup umum dilakukan, minum dengan cara ini dapat menimbulkan risiko tersedak.

 

 

Cegukan umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Beberapa cara di atas juga bisa membantu meredakan cegukan lebih cepat. Namun jika cegukan masih bertahan lebih dari 48 jam meski sudah melakukan beberapa langkah tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, jika dibiarkan, cegukan dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas, tidur, dan juga makan. (AS)

 

 

Baca juga: Hebohnya Menjaga Balita Sekaligus Bayi
 

 

Sumber:

Healthline Parenthood. "All-Natural Remedies for Toddler Hiccups".