Saya yakin Geng Sehat pernah melihat artikel yang menyarankan untuk mencuci buah segar dengan larutan cuka. Cukup dengan mengisi bak cuci piring dengan air, tambahkan cuka, kemudian rendam buah-buahan segar selama 10 menit, maka buah-buahan tersebut akan bersih, bebas bakteri, dan memiliki masa simpan yang lebih lama. Benarkah demikian?

 

Baca juga: 3 Manfaat Cuka Apel bagi Tubuh

 

Cuka atau asam asetat adalah zat yang aman untuk membersihkan atau mensterilisasi berbagai jenis buah dan sayuran segar.  Namun, efektivitasnya bervariasi bergantung pada sifat bakteri maupun mikroorganismenya. Secara garis besar, jamur dan bakteri dapat dihilangkan secara efektif dengan cuka, tetapi bergantung pada jenis jamur dan bakterinya, konsentrasi cuka, suhu air, dan durasi perendaman dengan cuka.

 

Penelitian membuktikan bahwa perbandingan air dengan cuka yang paling efektif untuk merendam adalahh adalah 3 bagian air dan 1 bagian cuka selama 5 – 10 menit. Hanya saja konsentrasi cuka pada cuka makan biasanya jauh lebih rendah dibandungkan cuka yang memang diformulasikan untuk sanitasi atau sterilisasi buah dan sayur. Disarankan menggunakan sanitizer dengan bahan dasar asam peroksiasetat, yang masih dekat dengan senyawa cuka tetapi sudah lama digunakan untuk mengontrol mikroorganisme pasca panen.

 

Baca juga: Bisakah Cuka Membantu Menghilangkan Bakteri Tuberkulosis?

 

 

Walaupun demikian, penelitian menunjukkan bahwa mencuci dan merendam sayur dan buah hanya dengan air bersih mengalir sudah dapat menghilangkan bakteri sampai 98%. Hal yang penting sebelum menggunakan bahan pembersih apapun adalah jangan lupa membersihkan tanah atau debu yang mungkin ada pada permukaan buah dan sayur, karena dapat mengurangi kemampuan senyawa aktifnya. Serta jika menggunakan bak cuci piring, jangan lupa untuk membersihkan bak cuci piringnya terlebih dahulu sebelum mengisinya dengan air.

 

Untuk memperpanjang masa simpan sayur dan buah segar, sangat bergantung pada jenis buah dan sayurnya, serta bergantung pada bagaimana penanganan pasca panennya. Masa simpan dapat berkurang secara signifikan jika kita membeli buah dan sayuran di pasar atau di supermarket. Hal ini karena buah dan sayuran di supermarket sudah melalui masa penyimpanan yang cukup panjang setelah panen sehingga mencuci sayur dan buah dengan cuka tidak akan membawa perubahan yang cukup berarti.

 

Baca juga: 5 Alasan Buah Utuh Lebih Baik Daripada Jus

 

Jadi bagaimana cara menyimpan sayur dan buah yang benar? Sebagian besar buah dan sayuran yang berasal dari daerah tropis maupun subtropis (jeruk, lemon, tomat, terung, timun, semangka) dapat mengalami kondisi yang disebut ‘chilling injury’. Hal ini disebabkan penyimpanan pada suhu rendah tetapi tidak beku pada waktu yang lama.

 

Pada kondisi ini dapat ditemukan lingkaran berwarna kegelapan pada permukaan, keriput, buah tidak matang, dan perubahan pada rasa dan tekstur. Untuk buah beri (strawberry, blueberry, dan lainnya), paparan pada air dapat mengurangi usia simpannya. Mencuci atau merendamnya dengan air cuka tidak boleh dilakukan jika buah-buahan ini akan disimpan. Hanya cuci ketika akan digunakan atau akan dikonsumsi. Penyimpanan yang baik akan memperpanjang masa simpannya.

 
 

Jangan Konsumsi Terlalu Sering -GueSehat.com