Memiliki buah hati tentu menjadi dambaan bagi setiap pasangan suami-istri, tak terkecuali Mums. Kehadiran si Kecil dapat mempererat ikatan perkawinan. Tentu akan terasa belum lengkap bagi suatu keluarga bila tanpa kehadiran si Kecil.

 

Dalam tahap perkembangan bayi 0-12 bulan, Mums akan ditemani tawa yang lucu, pandangan mata yang menggemaskan, serta suara tangisannnya yang membuat renyah suasana. Hal tersebut pasti menimbulkan keinginan kuat bagi setiap pasangan untuk mendapatkan buah hati.

 

Tentunya perlu kerja sama yang baik antara suami-istri, baik saat kehamilan maupun setelah kelahiran. Banyak hal-hal yang harus dipersiapkan, baik itu materiel maupun moril, sehingga tahap perkembangan anak tidak terganggu.

Baca juga: Ini Dampak Jika Orang Tua Memaksakan Kehendak Anak
 

Ada hal penting yang harus diperhatikan bagi pasangan yang mendambakan serta menunggu kelahiran sang Buah Hati. Siapkan mental Mums, karena hidup akan berubah saat menjadi orang tua. Sebagian besar waktu Mums mungkin akan terbagi untuk bayi yang baru lahir.

 

Hal ini penting, agar setiap pasangan menjadi siap secara mental untuk menjadi orang tua dengan segala tantangannya. Pastinya menjadi orang tua akan penuh perjuangan dan pengabdian lahir dan batin, demi anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta menjadi generasi bangsa yang baik.

 

Setelah buah hati Mums lahir, tantangan tidak serta-merta berakhir. Mumd dan Dads harus terus bahu-membahu merawat si Kecil hingga ia tumbuh dewasa. Anda berdua juga tidak perlu terlalu khawatir, yakinlah keterbukaan di antara Mums dan Dads mampu mengatasi setiap persoalan yang ada.

 

Kesiapan psikologis dan mental memang sangat menentukan keberhasilan seseorang melewati masa-masa sulit dalam tugas menjadi orang tua. Menghadapi anak yang bandel, rewel, atau sakit memerlukan ketenangan dan kesabaran ekstra.

Baca juga: Orang Tua, Hati-hati karena Anak Juga Bisa Stres
 
 

Banyak orang tua yang khawatir berlebihan karena sakit yang diderita anak atau justru memarahi anak yang rewel terus-menerus. Oleh karena itu, mempersiapkan psikis serta mental menjadi fondasi utama dalam menghadapi tugas berat sebagai orang tua.

 

Sebagai orang tua, sudah sepatutnya bertanggung jawab dan total dalam mencurahkan kasih sayang kepada keluarga serta buah hati. Orang tua yang bertanggung jawab akan mengusahakan sebaik mungkin kebutuhan pangan, papan, sandang, serta kesehatan keluarganya.

 

Tanggung jawab ini hendaknya telah dipikirkan dengan matang, jauh-jauh hari sebelum Mums dan Dads memutuskan untuk menikah. Segala aspek dalam kehidupan pernikahan hendaknya menjadi prioritas utama, yang perlu didiskusikan bersama pasangan.

 

Tidak ada referensi yang pasti bagaimana cara untuk menjadi orang tua yang baik. Menjadi orang tua yang baik bukanlah seperti ilmu fisika atau kimia yang dapat dipelajari di sekolah. Menjadi orang tua adalah sebuah proses pendidikan yang terjadi secara alami. Sekolah bagi orang tua adalah di dalam keluarganya. Yang terpenting adalah dalam tahap perkembangan bayi 0-12 bulan, si Kecil dapat berkembang dengan baik.

 

Pola mendidik anak yang diajarkan oleh orang tua Mums mungkin berbeda bila diterapkan kepada anak-anak saat ini. Apabila hanya berpatokan pada buku-buku atau materi-materi dari internet yang beredar luas, hal tersebut justru dapat membingungkan Mums. Intinya, jadilah diri sendiri!

Baca juga: Membangun Kedekatan antara Orang Tua dan Anak
 
 

Belajarlah dari pengalaman serta terimalah masukan dan saran dari orang-orang terdekat yang telah berpengalaman dalam membangun keluarga. Sebenarnya Mums tidak perlu iri ingin bisa menjadi seperti orang tua si A atau si B. Jika hal tersebut terjadi, justru cara mendidik si Kecil menjadi tidak konsisten.

 

Yang Bisa Dipelajari dari Anak - guesehat.com