Saat janin akan keluar, perineum (daerah di antara vagina dan anus) pada ibu hamil akan meregang untuk mempermudah jalan lahir. Melahirkan normal tanpa jahitan sangat mungkin terjadi jika robekannya tidak terlalu lebar.

 

Vagina dirancang untuk menghadapi bayi. Hormon selama kehamilan dan persalinan mendorong meningkatnya suplai darah dan mengubah kelenturan jaringan di area tersebut. Penggunaan kompres panas yang tepat dan perawatan medis dapat meningkatkan kenyamanan persalinan, dan mengurangi risiko robeknya perineum.

 

Robekan perineum terjadi ketika kepala bayi ukurannya terlalu besar sehingga vagina tidak bisa meregang atau ukurannya normal tetapi vagina tidak mudah meregang. Lebar robekan dapat bervariasi mulai hanya mengenai kulit di sekitar vagina hingga mengenai anal sphincter (robekan derajat ketiga dan keempat). Umumnya, saat melahirkan robekan tingkat dua adalah yang paling sering terjadi. Melibatkan lapisan pertama kulit perineum dan beberapa otot perineum. Hanya sekitar 5% orang yang mengalami robekan derajat tiga atau empat.

 

Ada beberapa faktor yang menambah risiko terjadinya robekan perineum yaitu:

  1. Persalinan pertama
  2. Bayi menghadap atas saat melahirkan
  3. Penggunaan forceps atau vakum saat persalinan
  4. Bayi berukuran besar atau lebih dari 4 kg
  5. Menjalani proses epidural

 

Menurut catatan yang dilansir dari The Conversation, hanya 2% perempuan mengalami robekan perineum yang paling parah saat melahirkan, yang melibatkan vagina, perineum, dan terkadang anus. Sementara sekitar 27% ibu hamil tidak mengalami robekan sama sekali. Sebanyak 23% mengalami robekan kecil pada vagina yang seringkali tidak memerlukan jahitan dan dapat sembuh dengan sendirinya dan sekitar 26% wanita mengalami robekan perineum yang mungkin perlu dijahit.

 

Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Meski tidak ada jaminan jika Mums dapat mencegah 100% robekan vagina saat melakukan persalinan, namun ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya robekan yang parah.

  1. Bersiaplah untuk mendorong. Saat tahap mengejan, upayakan untuk mengejan lebih terkontrol dan tidak terlalu ekspulsif. Mendorong bayi keluar dengan lembut dan perlahan dapat memberikan waktu bagi tubuh, khususnya jaringan di area vagina untuk meregang dan memberi jalan bagi bayi.
  1. Menjaga area perineum tetap hangat juga dipercaya dapat membantu. Meletakkan kain hangat di perineum dapat menolong.
  1. Pijat perineum. Selama tahap kedua persalinan, tenaga medis mungkin menempatkan dua jari dari tangan yang bersarung tangan yang telah dilumasi tepat di dalam vagina Anda dan menggerakkannya dari sisi ke sisi, memberikan tekanan ringan ke bawah. Beberapa ahli merekomendasikan pijat perineum di rumah pada akhir trimester ketiga, sebelum dimulainya persalinan. Mums dapat melakukannya sendiri atau dengan bantuan pasangan.
  1. Ada sejumlah posisi melahirkan yang mungkin bisa mengurangi risiko robekan vagina saat melahirkan. Daripada berbaring telentang saat melahirkan, lakukan persalinan dengan posisi tegak. Dokter akan membantu Anda menemukan posisi melahirkan yang nyaman dan aman.

 

Robeknya vagina saat melahirkan merupakan kekhawatiran umum. Mums dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah atau mengurangi risiko robekan sesuai dengan kondisi Mums masing-masing. Kebanyakan orang tidak mengalami robekan parah dan sembuh dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

 

Robekan yang lebih besar memerlukan jahitan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Namun kini banyak pengobatan rumahan yang membantu area perineum pulih dengan cepat. Hubungi dokter jika mengalami komplikasi jangka panjang dari robekan vagina seperti rasa sakit saat berhubungan intim.

  

Referensi:

Mayoclinic.org

Theconversation.com

My.clevelandclinic.org